5 Hal yang Harus Dibenahi Zidane Sebelum Melawan PSG

Arief HadiArief Hadi - Selasa, 06 Februari 2018
5 Hal yang Harus Dibenahi Zidane Sebelum Melawan PSG
Zinedine Zidane (Denis Doyle - Getty Images)

BolaSkor.com - Level inkonsistensi bermain Real Madrid sudah berada di tingkatan parah saat ini. Tersingkir dari Copa del Rey, El Real juga terpaut jauh 19 poin dengan pemuncak klasemen La Liga yang belum pernah kalah, Barcelona.

Jadi, harapan satu-satunya bagi Madrid mengakhiri musim dengan raihan trofi ada di ajang Champions League. Di fase 16 besar Champions League, Madrid akan menghadapi tim bertabur bintang, Paris Saint-Germain (PSG). Sebelum melawan PSG, Madrid akan masih menghadapi Real Sociedad di La Liga.

Masih ada kurang lebih sepekan bagi Madrid untuk bersiap, khususnya membenahi kekurangan, sebelum melawan PSG. Sampai waktu itu tiba, kira-kira apa saja yang harus dibenahi Zinedine Zidane di Madrid?

1. Bertahan Menghadapi Serangan Balik

Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale harus membantu tim bertahan (Gonzalo Arroyo Moreno - Getty Images)

Akhir pekan lalu, saat ditahan imbang 2-2 oleh Levante di La Liga, dua gol Levante bermula dari serangan balik. Ironis melihatnya, karena Madrid yang biasanya sangat berbahaya ketika melancarkan serangan balik. Hal ini harus dibenahi Zidane.

Terutamanya, ketika Zidane memainkan trisula BBC: Gareth Bale, Karim Benzema, dan Cristiano Ronaldo di lini depan. Ketika mereka tumpul mencetak gol, mereka juga harus menebusnya dengan membantu tim saat bertahan (tracking back). Jika mereka melakukannya, maka serangan balik lawan bisa diminimalisir.

2. Pressing Ketika Kehilangan Bola

Marcelo (Denis Doyle - Getty Images)

Di sini letak kekurangan Madrid yang paling mencolok musim ini. Ketika kehilangan bola, atau bola direbut lawan, beberapa pemain Madrid tidak inisiatif merebutnya kembali dengan melakukan pressing, menekan lawan.

Beberapa pemain itu seperti Toni Kroos, Dani Carvajal, Casemiro, dan khususnya Marcelo. Dua full-back Madrid cenderung aktif membangun serangan (overlap), sehingga saat bola direbut lawan, mereka telat mundur ke belakang, dan ruang yang mereka tinggalkan menjadi ruang yang dieksploitasi lawan. Jika tidak dibenahi saat melawan PSG, maka Madrid akan semakin rawan saat menghadapi pemain cepat seperti Angel Di Maria, Kylian Mbappe, dan Neymar.

3. Tidak Efisien di Lini Depan

Karim Benzema harus lebih tajam mencetak gol (Manuel Queimadelos Alonso - Getty Images)

Dibanding musim lalu, musim ini ketajaman dan efisiensi mencetak gol Madrid jauh menurun. Penguasaan bola yang mereka miliki pun tampak tidak berarti apa-apa jika tak mampu membobol gawang lawan. Kala para pemain Madrid mulai frustrasi mencetak gol, maka lawan memanfaatkannya dengan serangan balik. Tipikal bermain seperti ini sudah menjadi "sarapan" sehari-hari Madrid musim ini.

Tak ayal, Zidane harus mencari solusi untuk mengembalikan ketajaman Madrid, di saat Ronaldo belum setajam musim lalu, dan juga Bale atau Benzema tak mampu mencetak gol. Peran aktif dari lini kedua bisa menjadi solusinya.

4. Fokus Sepanjang Pertandingan

Real Madrid sering lengah menjelang akhir laga (Manuel Queimadelos Alonso - Getty Images)

Anomali unik terjadi di Madrid musim ini. Jika di dua musim sebelumnya Madrid tahu bagaimana caranya "membunuh" pertandingan, dan mampu menjaga fokus selama 90 menit penuh, plus waktu tambahan. Maka musim ini berbalik 180 derajat.

Jika tidak mampu membunuh pertandingan, lalu hanya unggul tipis, Madrid cenderung kehilangan fokus menjelang akhir laga. Hal tersebut terbukti kala Levante menyamakan kedudukan menjelang akhir laga akhir pekan lalu di La Liga.

Begitu juga saat Madrid kalah 0-1 dari Real Betis di Santiago Bernabeu. Gol yang dicetak Antonio Sanabria lahir menjelang akhir pertandingan. Kesalahan seperti ini seharusnya tidak terjadi lagi untuk tim sebesar Madrid.

5. Rencana B

Borja Mayoral tidak cukup bagus untuk Real Madrid (Juan Manuel Serrano Arce - Getty Images)

Tidak ada lagi skuat A atau skuat B di Madrid saat ini. Kedalaman skuat Madrid tidak sehebat kala masih diperkuat James Rodriguez atau Alvaro Morata. Musim ini, lebih banyak pemain muda minim pengalaman yang memperkuat Madrid.

Tak ayal, ketika pemain-pemain terbaik Zidane buntu memberikan kemenangan untuk Madrid, Zidane tak memiliki opsi lainnya. Nah, mulai saat ini, Zidane seharusnya mulai memikirkan rencana B apabila rencana A tidak berjalan dengan baik.

Real Madrid Zinedine Zidane Paris Saint-Germain UEFA Champions League
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.174

Bagikan