Catatan Roberto Carlos Mario Gomez: Tantangan Hapus Kutukan Pelatih Asing di Persib

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Senin, 11 Desember 2017
Catatan Roberto Carlos Mario Gomez: Tantangan Hapus Kutukan Pelatih Asing di Persib
Pelatih anyar Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez (kiri) bersama sang asisten Fernando Soler. (BolaSkor.com/Gigi Gaga)

BolaSkor.com - Persib Bandung resmi memperkenalkan Roberto Carlos Mario Gomez sebagai pelatih anyarnya untuk mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2018. Sepak terjang pelatiha asal Argentina itu sudah tidak perlu diragukan lagi.

Ia pernah mengantarkan Johor Darul Ta'zim (JDT) menjadi juara Liga Super Malaysia pada tahun 2015. Tak hanya itu, pelatih berumur 60 tahun tersebut juga menjadi satu-satunya juru racik yang membawa klub asal Malaysia bahkan Asia Tenggara menjadi juara Piala AFC. Raihan itu didapat kala menukangi JDT pada tahun 2015.

Kini kehadirannya di Persib diharapkan para pendukung Tim Maung Bandung, Bobotoh untuk meningkatkan prestasi dan mengembalikan masa kejayaan klub kesayangannya. Terlebih, Persib hanya menduduki posisi ke-13 klasemen akhir Liga 1 2017 dengan raihan 41 poin dari 34 laga.

Tak hanya itu, tantangan terberat Mario Gomez harus lepas dari bayang-bayang kutukan pelatih asing Persib. Persib belum pernah mencicipi juara di tangan pelatih asing sejak Liga Indonesia hingga era Indonesia Super League (ISL).

Persib haya menjadi juara Liga Indonesia I saat dilatih Indra Thohir pada musim 1994-1995. Lanjutnya, Persib menjadi juara ISL 2014 di tangan Djadjang Nurdjaman.

Dari berbagai sumber dan data RSSSF Indonesia, Persib pernah ditukangi delapan pelatih asing sejak 1982. Namun, semuanya gagal dan bahkan di antaranya mengalami pemecatan.

Persib Bandung saat menjadi juara ISL 2014. (Persib.co.id)

Kisah Gagal Marek Jonota hingga Daniel Darko

Pertama, Persib di tangani Marek Janota pada tahun 1982. Pelatih asal Polandia itu diambil Tim Maung Bandung, lantaran polesan apiknya di Timnas Indonesia tahun 1979-1980.

Sayang, ia gagal membawa Persib menjadi juara Perserikatan. Namun, ia berhasil mengorbitkan bintang-bintang Persib kala itu, macam Robby Darwis, Iwan Sunarya dan Sobur.

Ia meninggalkan Persib pada tahun 1985. Posisinya digantikan Nandar Iskandar. Uniknya, Nandar berhasil membawa Persib menjadi juara Perserikatan 1986.

Kedua adalah Marek Andrejz Sledzianowski. Ia ditunjuk saat Liga Indonesia 2003. Sayang, pelatih asal Polandia itu hanya bertahan hingga pertandingan ke-12, setelah menyatakan mundur.

Ketiga adalah sosok Juan Paez. Ia menggantikan Marek dengan misi menyelamatkan Persib dari jurang degradasi. Alhasil, pelatih asal Cile tersebut membawa Tim Pangeran Biru bertahan di Divisi Utama Liga Indonesia 2004. Namun, ia tidak diperpanjang manajemen Persib usai membawa tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu di posisi keenam Liga Indonesia wilayah barat tahun 2004.

Keempat ada Arcan Iurie. Persib di tangannya mengalami performa buruk dengan berada di jurang degradasi dan menjalani play-off. Beruntung, Persib tetap berada di Divisi Utama Liga Indonesia 2006, setelah gempa Yogyakarta membuat Badan Liga Indonesia (BLI) tidak memberlakukan sistem promosi-degradasi. Kiprahnya usai setelah manajemen Persib tidak memperpanjang kontraknya, lantaran gagal membawa Tim Maung Bandung ke babak delapan besar Liga Indonesia 2007.

Kelima ada Daniel Darko Janackovic. Kiprahnya di Persib hanya selama dua bulan. Penyebabnya lantaran kiprah buruk Persib di enam laga uji coba. Ia pun dipecat sebelum ISL 2010-2011 mulai.

Skuat Persib Bandung di Liga 1. (PT LIB)

Gagalnya Persib di Tangan Jovo Cuckovic hingga Dejan Antonic

Selanjutnya, Jovo Cuckovic menjadi pelatih asing keenam Persib. Ia awalnya direkrut sebagai penasehat teknik. Namun, secara perlahan Jovo hilang dari struktur kepelatihan Persib di bawah kendali Daniel Roekito pada ISL 2010.

Lalu ada Drago Mamic pada ISL 2011-2012. Kiprahnya di Persib hanya sebentar, hanya sampai putaran pertama. Ia mengundurkan diri dari kursi kepelatihan Persib.

Terakhir ada Dejan Antonic pada pagelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Ia gagal membawa Persib kepenampilan apik di beberapa laga putaran pertama ISC 2016. Tuntutan Bobotoh yang sangat tinggi, membuatnya dipecat manajemen Persib. Posisinya ketika itu digantikan Djadjang Nurdjaman.

Persib Bandung Roberto Carlos Mario Gomez
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

14.976

Bagikan