Malaysia Dikabarkan Mundur Dari Piala AFF Suzuki Cup 2016

satriasatria - Kamis, 24 November 2016
Malaysia Dikabarkan Mundur Dari Piala AFF Suzuki Cup 2016
©ebrahim-harris/REUTERS

Malaysia Dikabarkan Mundur Dari Piala AFF Suzuki Cup 2016- Tim nasional Malaysia dikabarkan ingin mundur dari keikutsertaannya dalam ajang turnamen Piala AFF 2016. Malaysia saat ini sedang berjuang mendapatkan tiket untuk lolos ke babak semifinal Piala AFF Suzuki Cup 2016 di Myanmar.

Akibat perkembangan kekerasan yang dialami etnis minoritas Rohingya di Myanmar, sebagian publik Malaysia mendesak negara itu melakukan protes dengan menarik timnas dari ajang Piala AFF Suzuki Cup 2016.

Namun, tak semudah itu bagi Negara Jiran untuk menarik diri sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Myanmar yang dinilai sewenang-wenang terhadap etnis minoritas tersebut.

Perdebatan mengenai keikutsertaan timnas Malaysia itu kali pertama diungkap Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin. Khairy pun menyatakan gagasannya akan diputuskan dalam rapat kabinet yang berlangsung Jumat (25/11/16).

“Sementara kita tahu, ketika Myanmar menjadi tuan rumah, keputusan (mundur) ini didasari laporan dari Rakhine yang menunjukkan bukti sernagan (terhadap etnis Rohingya), yang mana itu menunjukkan bukti-bukti genosida,” kata Khairy seperti dikutip dari Reuters.

“Namun, apapun yang mereka (dalam rapat kabinet) putuskan, kita harus terus bersuara.”

Malaysia telah melakoni dua pertandingan Grup A. Pada laga perdana, Malaysia menang 3-2 atas Kamboka (20/11/16). Kemudian hari ini, Malaysia dikalahkan Vietnam 0-1. Berikutnya, Malaysia akan melakoni partai menentukan lolos ke semifinal pada akhir pekan nanti.

Sabtu (26/11/16), Malaysia akan menghadapi tuan rumah Myanmar dalam partai terakhir di Grup B Piala AFF 2016.

Penindasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar kembali menguak dalam dua pekan terakhir. Sejauh ini dilaporkan sebanyak 86 orang tewas dan 30 ribu dari etnis minoritas muslim tersebut harus terusir dari tempat tinggal mereka.

Penindasan dan kekerasan yang juga melibatkan aparat bersenjata itu pun memberikan kredit buruk terhadap peraih nobel perdamaian Aung San Suu Kyii. Suu Kyi yang meraih nobel perdamaian pada 1991 itu tak pernah bersuara mengenai ketidakadilan yang dialami etnis minoritas tersebut—termasuk dalam hal pengakuan warga negara. Mereka tak diakui dalam 135 etnis di Myanmar dan disebut imigran ilegal dari Bangladesh oleh pemerintah Myanmar.

Akibat itu, etnis Rohingya bahkan disebut sebagai etnis paling tertindas di dunia.

REUTERS
Timnas malaysia Piala AFF 2016 Timnas Myanmar Dollah salleh Gerd Zeise
Ditulis Oleh

satria

Talk Less, Do More #LetsMove
Posts

1.688

Bagikan