Mengintip Cara Ultras PSS Edukasi Suporter

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Minggu, 05 November 2017
Mengintip Cara Ultras PSS Edukasi Suporter
Aksi koreografi 4D BCS. (Youtube.com)

BolaSkor.com - Siapa yang tak mengenal kelompok ultras suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS)? Nama BCS menggema di kalangan suporter klub Indonesia bahkan luar negeri.

Maklum, BCS acap kali memperlihatkan koreografi yang unik dan cantik untuk mendukung PSS bertanding. Sejumlah penghargaan pernah diraih BCS sebagai suporter paling kreatif. Salah satunya dari media asing bernama Copa90, yang menobatkan BCS sebagai salah satu suporter terbaik di dunia pad atahun 2016.

Di balik dapur kreatif yang selalu ditonjolkan BCS, ternyata ada resep yang membuat para anggotanya memiliki ide atau gagasan hebat. Ternyata, BCS selalu mengedukasi para anggotanya melalui progam pembelajaran fotografi, desain grafis, dan penulisan berita.

"Kita buat sekolah untuk para anggota. Sesuai kelompok, ada yang belajar menulis berita, ada yang belajar video dan mengedit video, dan ada juga yang belajar fotografi. Kita sewa rumah untuk sekolah ini. Setiap malam diskusi. Tapi, kalau ada yang mau belajar video dari menulis, kami tentu persilakan. Jadi semuanya flexible. Hal ini sudah kita jalankan selama dua bulan," ujar salah satu orang yang ikut dalam perundingan mendirikan BCS, Muhammad Zulkarnaen kepada BolaSkor.com.

"Pembelajaran itu demi kelangsungan BCS, khususnya industri dan ekonomi kreatif yang sudah kita jalankan. Anggota yang dapat pembelajaran bisa berkecimpung di website kita Slemanfootball.com, dan radio yang kita dirikan bernama Radio Elja. Kalau dulu, kita punya majalah, tapi kita evaluasi karena perkembangan teknologi media," lanjutnya.

BCS melakukan pembelajaran itu tanpa memungut biaya dari pihak manapun. Bahkan, BCS justru membuat toko merchandise yang bernama CSS (Curva Sud Shop). Beberapa keuntungan dari CSS disumbangkan untuk membantu administrasi PSS.

Edukasi lainnya juga dilakukan dengan cara wajib membeli tiket pertandingan, serta tidak boleh melakukan tindakan yang membuat PSS terkena denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI saat berlaga di kompetisi resmi, seperti Liga 2.

"Sejauh ini itu cara yang paling efektif untuk mengkoordinasi dan mengedukasi jumlah suporter yang begitu banyak. Nantinya hasil dari forum akan di sampaikan kepada anggota kelompoknya masing masing," ujar salah satu anggota BCS, Mubin.

"Sebagai contoh, saat kami dilarang mendampingi PSS dalam pertandingan tandang ke Jawa Tengah. Dalam forum disepakati oleh para perwakilan yang hadir untuk tidak memaksakan ego masing masing anggota untuk datang langsung ke stadion. Jika ada yang nekat berangkat, BCS tidak bartanggung jawab apabila terjadi hal ysng tidak diinginkan dan BCS berhak menuntut pertanggungjawaban dari oknum (anggota) yang tindakannya berpotensi menimbulkan sanksi bagi PSS," tutupnya.

Saat ini, BCS sudah tidak bisa mendukung PSS Sleman di lapangan dalam kompetisi Liga 2, lantaran klub berjuluk Elang Jawa itu gagal lolos ke babak 16 besar. (Laporan Kontributor Prima Pribadi/Yogyakarta)

PSS Sleman
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

14.859

Bagikan