15 Hal yang Mungkin Belum Anda Ketahui Mengenai Jorginho, Rekrutan baru Arsenal

Arief HadiArief Hadi - Rabu, 01 Februari 2023
15 Hal yang Mungkin Belum Anda Ketahui Mengenai Jorginho, Rekrutan baru Arsenal
Jorginho (Twitter)

BolaSkor.com - Arsenal merampungkan satu pemain baru lagi jelang deadline bursa transfer musim dingin. Dia adalah gelandang berusia 31 tahun, Jorginho, yang direkrut dari Chelsea dengan total dana 12 juta poundsterling dan kontrak setahun dengan opsi perpanjang.

Jorginho jadi pembelian ketiga tim arahan Mikel Arteta di bursa transfer musim dingin setelah Leandro Trossard dan Jakub Kiwior. Keberadaan gelandang timnas Italia menambah kedalaman, pengalaman, dan kualitas di lini tengah Arsenal.

"Jorginho adalah pemain lini tengah dengan kecerdasan, keterampilan kepemimpinan yang mendalam, dan pengalaman Premier League dan internasional yang sangat besar. Jorginho telah menang dalam kariernya, tetapi dia masih memiliki rasa lapar dan keinginan besar untuk berkontribusi di sini," ucap Mikel Arteta.

"Kami sangat senang merekrut Jorginho dan menyambutnya serta keluarganya di klub," urainya.

Baca Juga:

5 Pemain Bintang yang Berpeluang Hengkang pada Deadline Day

Menilik Alasan Arsenal Rekrut Jorginho dari Chelsea

Breaking News: Tanpa Bertele-tele, Jorginho Jadi Amunisi Anyar Arsenal

Menilik dari laman resmi Arsenal, berikut 20 hal yang mungkin belum diketahui mengenai pemain bernama lengkap Jorge Luiz Frello Filho tersebut.

1. Paspor Italia

Jorginho seyogyanya lahir di Brasil, di desa kecil Imbituba di Selatan Brasil. Tetapi ia juga keturunan Italia dari buyutnya yang berasal dari Lusiana, Veneto. Jorginho pernah menuturkan alasan membela Italia ketimbang Brasil.

"Memilih Italia itu mudah. Brasil tidak pernah memberi saya kesempatan untuk mewujudkan impian saya. Italia memilih saya bermain untuk mereka, meski saya lahir di negara lain. Ketika saya membutuhkan bantuan, Italia membantu saya."

2. Determinasi Sejak Kecil

Pada usia lima tahun target masa depan dan tujuan Jorginho sudah jelas. Kala ditanya sang ayah apa yang diinginkannya kala sudah besar, Jorginho menjawab, "Saya ingin jadi pemain sepak bola."

Sang ayah kembali bertanya kesulitan jadi pemain bola, hidup jauh dari cedera dan potensi cedera parah, Jorginho tetap bulat dengan keputusannya, "Saya ingin jadi pemain sepak bola."

3. Cinta Ibu

Kesuksesan Jorginho didekasikannya untuk satu orang yakni ibunya dan juga mantan pemain sepak bola amatir yang datang dari keluarga sepak bola.

"Dialah (ibu Jorginho) yang membuat saya berlatih," tutur Jorginho. "Ibu saya yang mengambil bola dan memberitahu saya, 'Ayo! Mari berlatih sekarang. Ayo pergi. Kanan, kanan, kiri, kiri.' Saya akan menendang bola ke atas dan dia akan berkata seperti ini, 'Tidak, kendalikan seperti ini.' Jadi, begitulah, banyak sesi latihan sore di pantai."

4. Pengorbanan di Awal

Sebagai pemuda, Jorginho mengambil langkah pertamanya pada sepak bola berisikan 11 tim dan dipantau dengan cepat di turnamen di Brasil. Kendati demikian itu artinya pindah dengan jarak 120 mil dari keluarganya pada usia 13 tahun, untuk bergabung dengan sekolah sepak bola di Guabiruba.

Sekolah sepak bola itu lulusannya banyak dikirim ke Italia. Dua tahun kemudian Jorginho tampil mengesankan dan gabung Hellas Verona.

5. Nama

Jorge Luiz Frello Filho merupakan nama asli Jorginho, tapi teman masa kecilnya memanggilnya Haginho, nama idolanya yang notabene playmaker legendaris asal Rumania, Gheorghe Hagi.

Julukan Jorginho di timnas Italia adalah Il Professore (The Professor) atau Radio Jorginho, merujuk kepada kepemimpinan dan kualitasnya mengatur permainan, begitu juga dengan komunikasinya dalam pertandingan.

6. Di Bawah Radar

Jorginho sempat melakukan trial atau uji coba dengan tiga klub terbesar Brasil: Sao Paulo, Palmeiras, dan Internacional, tetapi kembali dan tidak sukses.

“Saya kembali masih ingin menjadi pemain sepak bola, tidak peduli betapa sulitnya itu. Itu memberi saya motivasi untuk tidak menyerah, untuk percaya pada diri sendiri. Keluarga saya percaya pada saya, teman-teman saya percaya pada potensi saya, semua orang percaya pada saya," terang Jorginho.

7. Pengaruh di Awal

Seperti halnya Hagi, Jorginho juga mengidolakan sosok lainnya seperti Ronaldo Nazario, Ronaldinho, dan Kaka. Namun saat masih di Guabiruba ia diminta melupakan mimpi bermain di lini depan dan pindah jadi gelandang tengah. Setelahnya dia mulai memelajari Andrea Pirlo dan Xavi untuk memahami posisi sebagai gelandang.

8. Pantang Menyerah

Kala ia pindah ke Italia, Jorginho hanya menerima 20 euro per perkannya untuk hidup dengan agennya - Jorginho bahkan menabung uang yang diterimanya. Itu hampir membuatnya menyerah sampai ada pesan dari ibunya.

"Jangan pernah memikirkannya! Anda sangat dekat, Anda telah berada di sana selama beberapa tahun, saya tidak akan membiarkan Anda kembali ke rumah! Anda harus tetap di sana dan bertahan," tutur sang ibu memberi semangat kepada Jorginho.

9. Muka Bersahabat

Kala Jorginho menembus tim utama Verona, Jorginho bertemu Rafael Pinheiro (kiper), yang juga lahir di Brasil dan keduanya dengan cepat menjadi teman.

Pinheiro yang mengetahui Jorginho kesulitan dengan agennya dan menjaganya, memberikannya makanan dan pakaian. Pinheiro pensiun akhir musim lalu setelah bermain dengan rekan setim Jorginho di Arsenal, Jakub Kiwior di Spezia.

10. Religius

Kala membela Verona Jorginho hidup di biara dan ia memberikan cerita mengenainya.

"Ada tempat untuk para biksu dan satu lagi untuk para sarjana di akademi. Kami berenam di kamar kecil selama satu setengah tahun. Orang-orang di sana memperlakukan kami dengan cara yang luar biasa, selalu penuh hormat. Mereka benar-benar merawat kami dan makanannya luar biasa. Kami harus berada di rumah pada jam 11," terang Jorginho.

11. Spesialis Penalti

Status ini sudah melekat dalam diri Jorginho. Dalam kariernya sejauh ini Jorginho sudah mencetak 41 gol dari 48 penalti dan 19 di antaranya datang dari 22 percobaan di Premier League - tidak ada pemain yang melakukannya lebih saat ini.

Pada musim 2019-2020 Jorginho finish dengan tujuh gol dan jadi top skorer Chelsea. Teknik menendangnya juga unik dan ia sudah melakukannya sejak sesi latihan di Napoli.

12. 2021 Penuh Kenangan

Pasca menjadi juara Piala Eropa 2020 (pada 2021), Jorginho gabung daftar pemain elite yang memenangi Liga Champions dan Piala Eropa di tahun yang sama.

Sosok pertama adalah Luis Suarez pada 1964 dengan Inter Milan dan Spanyol, lalu 1988 adalah Hans van Breukelen, Ronald Koeman, Berry van Aerle, dan Gerald Vaneburg bersama PSV Eindhoven dan Belanda.

Belakangan ini, duo Chelsea Fernando Torres dan Juan Mata mengulangi prestasi tersebut dengan Spanyol, sementara Cristiano Ronaldo dan Pepe menjadi yang terakhir melakukannya ketika Real Madrid dan Portugal merasakan kejayaan yang sama.

13. Daftar Pemain Elite

Tidak ada gelandang asal Italia yang mencetak gol lebih banyak di Premier League ketimbang Jorginho (21 gol). Rival terdekatnya adalah Roberto Di Matteo (15 gol), sementara Paulo Di Canio, Gianfranco Zola, Benito Carbone, Fabrizio Ravanelli, dan Graziano Pelle hanya mencetak setengah gol dari Jorginho.

14. Maurizio Sarri

Kedekatan Jorginho dan Maurizio Sarri (melatih Lazio saat ini) bukan rahasia lagi. Tidak ada pelatih yang memilih Jorginho lebih dalam kariernya ketimbang Sarri (162 kali), yang juga mengembangkannya jadi bintang di Serie A saat bersama di Napoli.

Kala Sarri melatih Chelsea pada 2018 juga ia membuka jalan Jorginho ke Inggris dan keduanya kembali bersama.

15. Hellas Verona

Hellas Verona membuka karier Jorginho di Eropa dan momen terbesar pertamanya adalah membantu klub mencapai Serie A, untuk kali pertama dalam kurun waktu 11 tahun pada 2014.

Jorginho kemudian membantu mereka ke empat besar divisi dengan mencetak tujuh gol dari 18 laga, sebelum Rafael Benitez mengontraknya untuk Napoli pada Januari. Faktanya, pemilik saat ini Maurizio Setti membeli klub pada 2012 karena menyadari talenta yang dimiliki Jorginho.

Jorginho Arsenal Sosok Trivia Sepak Bola
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.168

Bagikan