3 Alasan Napoli Memecat Carlo Ancelotti meski Telah Memecahkan Rekor di Liga Champions

Arief HadiArief Hadi - Rabu, 11 Desember 2019
3 Alasan Napoli Memecat Carlo Ancelotti meski Telah Memecahkan Rekor di Liga Champions
Carlo Ancelotti (@sscnapoli)

BolaSkor.com - Kabar mengejutkan datang dari Italia atau lebih tepatnya di Naples, Campania. Tepat setelah Napoli memastikan tempat di 16 besar Liga Champions usai menang telak 4-0 atas Genk di laga terakhir grup E, Rabu (11/12) dini hari WIB, Carlo Ancelotti dipecat.

"SSC Napoli telah memutuskan untuk memberhentikan peran Tuan Carlo Ancelotti sebagai pelatih," tutur laman resmi Napoli.

"Rapor pertemanan, kekaguman, dan respek di antara klub, di antara Presiden (Aurelio De Laurentiis) dan Carlo Ancelotti tetap terjaga," lanjut pernyataan tersebut.

Pemecatan itu tak diduga sebelumnya. Terlepas dari hasil minor yang diraih di Serie A, Ancelotti, yang sudah melatih Napoli sejak 2018, mampu membawa Napoli lolos ke-16 besar Liga Champions dengan posisi akhir runner-up grup E.

Baca Juga:

Gennaro Gattuso Merapat ke Napoli, Carlo Ancelotti Diincar Arsenal

Gennaro Gattuso Calon Kuat Pengganti Carlo Ancelotti di Napoli

Carlo Ancelotti Beberkan Resep Hentikan Permainan Liverpool

Ancelotti bahkan memecahkan rekor sebagai satu-satunya manajer dalam sejarah Liga Champions yang memimpin klub, di tiap lima liga top Eropa, ke fase gugur, yakni bersama Chelsea, PSG, Bayern Munchen, Real Madrid, AC Milan, dan Napoli.

Menurut laporan dari berbagai sumber terpecaya, termasuk dari Fabrizio Romano, pakar transfer asal Italia, Gennaro Gattuso akan dikontrak sebagai pelatih Napoli.

"Gennaro Gattuso akan menjadi manajer baru Napoli. Dia akan menggantikan tempat Ancelotti. Kesepakatan kontrak enam bulan kontrak plus opsi satu tahun lebih (2021)," tutur Romano @FabrizioRomano.

Kemenangan 4-0 atas Genk melalui hat-trick gol Arkadiusz Milik dan satu gol Dries Mertens tak mampu menyelamatkan karier Ancelotti di Napoli. Pertanyaannya adalah "Mengapa Napoli memilih memecat Ancelotti saat ini? Setelah klub lolos ke-16 besar dan di tengah berlangsungnya musim."

BolaSkor.com coba merangkumnya dari berbagai sumber mengenai alasan pemecatan Ancelotti. Berikut penjabarannya:

Carlo Ancelotti

1. Penilaian dari Musim Pertama

Ancelotti menggantikan Maurizio Sarri pada Juli 2018. Selama tiga tahun dilatih Sarri, Napoli menjadi penantang serius Scudetto melawan Juventus dengan permainan ofensif dan menghibur ala "Sarriball". Fans berharap Ancelotti dapat meningkatkan tim yang sudah bagus.

Apalagi, Ancelotti punya catatan bagus meraih trofi prestisius seperti satu Serie A, tiga Liga Champions. Akan tapi yang terjadi justru sebaliknya. Napoli finish 11 poin di bawah Juventus pada musim 2018-19, plus turun kasta ke Liga Europa setelah kandas di penyisihan grup.

Di musim kedua yang terjadi justru sebaliknya. Napoli membaik di Liga Champions namun melempem di Serie A. Napoli ada di urutan tujuh klasemen dengan raihan 21 poin dari 15 laga yang telah berlangsung, terpaut 17 poin dari Inter Milan.

Tak punya pilihan lain, Napoli memilih memutus kerja sama dengan Carletto - sebutan Ancelotti - di tengah bergulirnya musim 2019-20.

2. Performa

Napoli sedianya memulai musim 2019-20 dengan baik melalui enam kemenangan di sembilan laga di seluruh kompetisi, termasuk saat menang 2-0 atas Liverpool di Liga Champions (Liverpool berstatus juara bertahan).

Akan tapi masalah mulai timbul setelah kemenangan itu. Napoli tanpa kemenangan di sembilan laga beruntun, imbang delapan kali dan kalah sekali di seluruh kompetisi, berdampak penurunan posisi di Serie A.

Menilik penilaian manajemen yang melihat dari performa, posisi klasemen, wajar apabila Napoli memilih memecat Ancelotti. Pasalnya, sebesar apapun nama sang pelatih, Napoli faktanya berada di peringkat tujuh klasemen dan menjauh dari zona Liga Champions.

Carlo Ancelotti

3. Masalah Internal

November 2019 menjadi klimaks dari permasalahan internal di Napoli. Para pemain mangkir latihan setelah diberi instruksi oleh De Laurentiis dan memilih pulang ke rumah. Ancelotti bertanggung jawab atas hal tersebut dan memenuhi panggilan klub.

Akan tapi, pihak klub justru mengultimatum kepada para pemain dan mengancam akan memberikan sanksi. Ancelotti terjebak di tengah pusaran para pemain dan pihak klub. Alhasil, Ancelotti dianggap tak mampu mengendalikan para pemainnya.

Momen ketika Ancelotti mengalami pemberontakkan dari para pemain Bayern Munchen pada 2017 kembali terjadi. Ancelotti kembali menjadi korban dalam perpecahan internal tersebut.

Breaking News Carlo Ancelotti Napoli SSC Napoli Trivia Sepak Bola
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.170

Bagikan