4 Duel Wakil Inggris dan Spanyol di Final Liga Europa

Taufik HidayatTaufik Hidayat - Rabu, 26 Mei 2021
4 Duel Wakil Inggris dan Spanyol di Final Liga Europa
Trofi Liga Europa (Twitter)

BolaSkor.com - Manchester United akan menantang Villarreal pada laga final Liga Europa 2020-2021. Ini bukan pertemuan pertama wakil Inggris dan Spanyol di kompetisi kasta kedua antarklub elite Eropa tersebut.

Sejak bergulir pada 1971-1972 dengan nama Piala UEFA, kiprah wakil Inggris dan Spanyol di turnamen ini cukup baik. Terbukti kedua negara menjadi pengoleksi trofi terbanyak.

Wakil-wakil Spanyol menjadi kolektor trofi Liga Europa terbanyak. Total 12 gelar sudah pernah dibawa pulang ke Negeri Matador.

Baca Juga:

Prediksi Villarreal Vs Manchester United: Memburu Happy Ending

Nostalgia Pertemuan MU Vs Villarreal di Eropa

Nasib Skuad Manchester United Peraih Juara Liga Europa 2016-2017

Sementara Inggris berada di peringkat kedua. Klub-klub Negeri Britania Raya sudah mengoleksi sembilan gelar Liga Europa.

Jumlah tersebut sama dengan yang dikumpulkan wakil Italia. Uniknya, kedua perwakilan negara tersebut juga sama-sama tujuh kali menjadi runner-up.

Final edisi 2020-2021 menjadi kesempatan Inggris meninggalkan Italia dan mendekatkan jarak dengan Spanyol. Syaratnya, Manchester United harus mengalahkan Villarreal.

Sebelum menyaksikan duel kedua tim, ada baiknya kita melihat lagi hasil laga final Liga Europa antara wakil Inggris kontra Spanyol. BolaSkor.com telah merangkumnya di bawah ini:

1. Liverpool vs Deportivo Alaves (2000-2001)

Wakil Inggris dan Spanyol pertama kali bertemu pada final Piala UEFA 2000-2001 atau tepat dua dekade silam. Kala itu Liverpool bertemu Deportivo Alaves di Westfalenstadion atau kini bernama Signal Iduna Park.

Menariknya, duel kedua tim menjadi salah satu final Piala UEFA atau Liga Europa terseru sepanjang sejarah. Kedua tim memang terlibat kejar-mengejar gol yang sengit.

Liverpool mampu unggul cepat lewat sundulan Markus Babbel pada menit ketiga. The Reds kian di atas angin setelah Steven Gerrard menggandakan keunggulan tiga belas menit berselang.

Alaves memperkecil kedudukan melalui sundulan Ivan Alonso pada menit ke-26. Namun penalti Gary McAllister pada akhir babak pertama membuat Liverpool unggul 3-1 hingga turun minum.

Pada awal babak kedua, Alaves secara mengejutkan mampu menyamakan kedudukan. Dua gol Javier Moreno pada menit ke-47 dan 49 membuat skor menjadi 3-3.

Liverpool kembali memimpin lewat tembakan keras Robbie Fowler pada menit ke-72. Namun Alaves secara dramatis mampu menyamakan kedudukan hanya dua menit sebelum waktu normal berakhir melalui sundulan Jordi Cruyff.

Laga kedua tim berlanjut ke perpanjangan waktu. Namun Alaves harus kehilangan dua pemainnya yaitu Magno dan Antonio Karmona karena menerima kartu kuning kedua.

Penderitaan Alaves kian sempurna setelah Delfi Geli mencetak gol bunuh diri hanya empat menit sebelum laga berlanjut ke babak adu penalti. Dengan format golden goal, Liverpool mengunci gelar juara usai menang 5-4.


2. Sevilla vs Middlesbrough (2005-2006)

Sevilla kini dikenal sebagai raja Liga Europa. Status itu mulai disandang usai memenangi laga final kontra Middlesbrough pada musim 2005-2006.

Sevilla tanpa ampun mengalahkan Middlesbrough dengan skor telak 4-0 dalam laga di Philips Stadion. Gol-gol kemenangan wakil Spanyol tersebut disumbangkan Luis Fabiano (27'), Enzo Maresca (78'.84') dan Frederic Kanoute (89').

Itu merupakan final perdana Sevilla di Piala UEFA atau Liga Europa. Namun setelahnya, Los Nervionenses tak terkalahkan dalam lima kesempatan tampil di partai puncak turnamen yang sama.


3. Atletico Madrid vs Fulham (2009-2010)

Atletico Madrid menjadi penyumbang trofi Liga Europa terbanyak kedua bagi Spanyol dengan tiga gelar. Salah satunya diraih pada musim 2009-2010.

Atletico sebenarnya berstatus buangan dari Liga Champions pada musim tersebut. Namun hal itu tak membuat Los Rojiblancos tampil setengah hati di Liga Europa.

Tim yang ditangani Quique Sanchez Flores mampu melaju ke final. Pada partai final, mereka sudah ditunggu Fulham.

Duel kedua tim berlangsung sengit. Gol Diego Forlan pada menit ke-32 mampu dibalas Simon Davies lima menit berselang dan skor 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir.

Forlan kemudian menjadi pahlawan Atletico di babak perpanjangan waktu. Golnya pada menit ke-116 mengakhiri perlawanan Fulham dan membuat superioritas wakil Spanyol atas tim Inggris di Liga Europa kian terlihat.


4. Sevilla vs Liverpool (2015-2016)

Sevilla juga berstatus buangan dari Liga Champions saat melaju ke final 2015-2016. Namun tim asuhan Unai Emery harus berhadapan dengan Liverpool di partai puncak.

Liverpool memang lebih diunggulkan dalam final ini. Apalagi tim asuhan Jurgen Klopp butuh gelar juara untuk mendapatkan tiket Liga Champions setelah terlempar dari empat besar di Premier League.

Liverpool seperti akan mewujudkan ambisinya setelah Daniel Sturridge memecah kebuntuan pada menit ke-35. Skor 1-0 bertahan hingga jeda.

Namun Sevilla melakukan comeback fantastis di babak kedua. Tak tanggung-tanggung, tiga gol berhasil dicetak ke gawang Liverpool.

Gol-gol Sevilla dicetak oleh Kevin Gameiro (46'), dan Coke (64', 70'). Skor 3-1 untuk kemenangan wakil Spanyol bertahan hingga laga usai.

Liga Europa Manchester United Villarreal Trivia Sepak Bola Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.516

Bagikan