5 Alasan Mengapa Inter Tetap Kuat meski Ditinggal Antonio Conte

Johan KristiandiJohan Kristiandi - Kamis, 27 Januari 2022
5 Alasan Mengapa Inter Tetap Kuat meski Ditinggal Antonio Conte
Inter Milan (Twitter Inter)

BolaSkor.com - Inter Milan terlihat tidak mengalami kemunduran meski ditinggal Antonio Conte pada bursa transfer musim panas kemarin. Lantas, apa alasan Inter bisa tetap kuat meski ditinggal Antonio Conte?

Kedatangan Antonio Conte menghadirkan dampak positif untuk Inter. Puncaknya, Nerazzurri meraih titel Scudetto pada musim lalu.

Namun, Conte memilih angkat kaki pada musim panas 2021. Sang pelatih dikabarkan kecewa dengan rencana transfer Inter. Sebab, Inter terpaksa menjual sejumlah bintang dan hanya bisa memboyong pemain anyar dengan banderol minimal.

Baca Juga:

Tak Hanya Robin Gosens, Inter Juga Akan Datangkan Pelapis Edin Dzeko

Inter Cari Solusi Murah untuk Lini Depan, Mantan Anak Asuh Inzaghi Jadi Opsi

Usai Paulo Dybala, Inter Milan Berburu Dua Pemain Juventus Lainnya

Meski demikian, saat ini Inter tetap menjadi tim kuat. Bahkan, Inter mencapai hal yang bisa digapai pada era Conte yakni lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Selain itu, Inter juga meraih trofi Piala Super Italia dan memimpin klasemen Serie A hingga saat ini.

BolaSkor mencoba mengulik alasan Inter masih menjadi tim yang kuat meski ditinggal Antonio Conte. Berikut ulasannya:

Taktik Simone Inzaghi

Alasan pertama adalah keberadaan Simone Inzaghi sebagai pengganti Conte. Mantan pelatih Lazio itu melanjutkan fondasi yang sudah dibangun Conte.

Satu di antara alasan terbesar manajemen Inter menunjuk Inzaghi sebagai pengganti Conte adalah taktik yang mirip di antara keduanya. Conte dan Inzaghi sama-sama bermain dengan sistem 3-5-2.

Dengan begitu, para pemain Inter tidak perlu banyak melakukan adaptasi lagi. Bahkan, Taktik Inzaghi dianggap lebih cair dan agresif dalam melancarkan serangan.

Pemain Pengganti yang Melengkapi

Selain Conte, Inter juga kehilangan Romelu Lukaku, Achraf Hakimi, dan Christian Eriksen. Namun, para pemain pengganti yang didatangkan memberikan dampak seperti yang diharapkan.

Pada sektor bek kanan, Inter memboyong Denzel Dumfries. Sementara itu, pada bagian striker, Edin Dzeko kini menjadi andalan. Untuk pengganti Eriksen yang memutuskan berpisah usai tidak bisa bermain di Italia karena memakai alat bantu jantung, Inter mendapatkan Hakan Calhanoglu dari AC Milan.

Para pemain anyar tersebut langsung menyatu dengan pemain Inter lainnya. Mereka tidak butuh proses adaptasi yang panjang. Dengan begitu, peran yang ditinggalkan sudah terisi kembali.

Manajerial yang Solid

Inter tidak goyang meski ditinggal Conte. Manajemen Inter yang dipimpin Giuseppe Marotta terlihat punya visi misi yang jelas dan pandai membaca situasi.

Contohnya adalah ketika mencari pengganti Conte. Manajemen La Beneamata dengan cerdik memilih Simone Inzaghi. Meskipun Inzaghi belum banyak meraih prestasi di Lazio, tetapi penampilan saat ini menjadi bukti jika manajemen Inter tidak keliru.

Selain itu, manajemen Il Biscione juga memainkan peran yang baik dalam menghadapi krisis keuangan akibat virus corona. Inter mengalami surplus besar pada bursa transfer musim panas berkat penjualan Hakimi dan Lukaku. Sementara itu, untuk mendapatkan ketiga pemain pengganti seperti yang disebutkan di atas, pengeluaran Inter tak lebih dari 15 juta euro.

Skuad Kian Matang

Meski berganti pelatih, Inter didominasi skuad yang meraih Scudetto pada musim lalu. Para pemain tersebut kian matang dan siap meraih trofi lainnya.

Para pemain Nerazzurri saat ini merupakan perpaduan dari penggawa senior dan muda. Mereka memiliki pengertian yang baik lantaran sudah berada di tim dalam waktu yang cukup lama.

Mental juara Inter pun mulai terbentuk. Inter berhasil mengakhiri dominasi Juventus di Italia. Selain itu, seiring usia yang bertambah, para pemain Inter juga kian tenang dalam menghdapi tekanan.

Contohnya adalah pada musim lalu. Meskipun tertinggal jauh dari Milan yang sempat memimpin klasemen, tetapi Inter tetap tenang. Para pemain menunjukkan mental juara dan fokus yang tinggi.

Kedalaman Skuad

Keistimewaan Inter lainnya adalah kedalaman skuad yang cukup baik dibanding pesaing lainnya di kancah domestik. Inter memiliki para pemain pengganti yang bisa diandalkan.

Pada posisi penyerang, ketika Dzeko dan Lautaro mengalami kebuntuan, Inzaghi bisa memainkan Joaquin Correa dan Alexis Sanchez. Kedua pemain itu kerap menjadi kartu as.

Sementara itu, pada posisi bek dan gelandang, Inter masih memiliki Arturo Vidal, Roberto Gagliardini, Matteo Darmian, dan Danilo D'Ambrosio. Dengan kedalaman seperti itu, Inzaghi bisa melakukan rotasi agar setiap pemain dalam kondisi optimal ketika berjalan ke medan tempur.

Inter Milan Trivia Sepak Bola Breaking News Serie a
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Life is too short, but i will live for you.
Posts

14.515

Bagikan