5 Catatan dari Pembantaian Barcelona oleh Bayern Munchen

Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Sabtu, 15 Agustus 2020
5 Catatan dari Pembantaian Barcelona oleh Bayern Munchen
Lionel Messi (Twitter)

BolaSkor.com - Sebuah hasil spektakuler terjadi di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Sabtu (15/8) dini hari WIB. Pada sebuah laga perempat final Liga Champions, Bayern Munchen menghantam raksasa Spanyol Barcelona dengan skor 8-2. Sebuah skor yang tidak terbayang sebelumnya meski Bayern memang lebih diunggulkan pada laga tersebut.

Walau performa Barcelona sedang menurun dan Bayen sebaliknya sedang moncer, rasanya sulit dipercaya skor 8-2 bisa terjadi. Ada apa dengan Barcelona? Tak lama setelah kekalahan memalukan, Barcelona kabarnya sudah memutuskan untuk mendepak sang pelatih Quique Setien.

Paling tidak ada lima catatan dari hasil laga perempat final Liga Champions yang mengejutkan dunia tersebut.

Baca Juga:

Quique Setien dan Maurizio Sarri: Ketika Kenyataan Tak Sesuai Harapan

Pemain Bayern Munchen Sampai Bingung Bisa Gilas Barcelona 8-2

Barcelona Mencapai Nadir, Gerard Pique Rela Berkorban Meninggalkan Tim

1. Bayern Calon Juara

Terlepas dari buruknya penampilan Barcelona sepanjang 90 menit di Estadio da Luz, Bayern memperlihatkan mereka ada di grid terdepan dalam lomba perburuan trofi Liga Champions musim ini.

Tak kurang dari 39 gol sudah dicetak oleh Die Bavarian sepanjang musim ini di Liga Champions dan mereka hanya delapan kali kemasukan.

Manchester City atau Olympique Lyon yang akan jadi lawan Bayern di semifinal nanti, mereka jelas punya setumpuk pekerjaan berat untuk menghentikan laju tim besutan Hansi Flick.


2. Lewandowski di Atas Messi

Lionel Messi boleh saja dikatakan datang dari planet lain atau terbaik sepanjang masa, tetapi di muka bumi, setidaknya dalam laga tersebut Robert Lewandowski membuktikan dia lebih unggul.

Ketika mencetak gol keenam di laga itu, Lewandowski mencapai 50 gol untuk Bayern di Liga Champions dalam enam musim terakhir.

Hal itu tidak lepas dari rekan-rekan Lewandowski yang memberi kontribusi besar demi menyokong penyerang asal Polandia itu meraih hal besar ketimbang yang didapatkan Messi dalam satu dua musim terakhir di Barcelona.


3. Momentum Coutinho

Barcelona, sengaja atau tidak, langsung atau tidak, membantu pemain mereka Philippe Coutinho menemukan kembali kepercayaan dirinya setelah dua setengah musim seperti kehilangan karakternya.

Coutinho hanya merumput kurang dari 20 menit, tetapi mencatatkan satu assist dan dua gol untuk Bayern, tim yang dibelanya sebagai pemain pinjaman dari Barcelona.

Eks Liverpool tersebut dinilai para petinggi Blaugranas tak memenuhi standar untuk berada di tim utama, meski saat ini merupakan pemain termahal mereka.

Kepercayaan diri Coutinho bisa makin melesat bila Bayern mampu terus menjaga konsistensi penampilan hingga bisa mengangkat trofi Si Kuping Besar pada 23 Agustus nanti.


4. Barcelona Nihil

Hasil memalukan lawan Bayern, menandai untuk pertama kalinya sejak 2013-14, Barcelona menjalani musim tanpa meraih satu gelar pun dari semua kompetisi yang mereka ikuti.

Las Blaugranas hanya finis di urutan kedua La Liga, terhenti di perempat final baik di Copa del Rey maupun Liga Champions, bahkan gagal mencapai final dalam Piala Super Spanyol yang menggunakan format kompetisi baru.


5. Perombakan Barca

Dalam tiga tahun terakhir beban Barcelona dipikul sendirian oleh Lionel Messi. Skuat utama juga sudah makin tua. Rentang pemain muda dengan veteran sudah terlalu jauh.

Pembenahan besar-besaran harus dilakukan Barcelona. Tidak hanya sebatas menggati pelatih, tapi juga meremajakan skuat utama.

Nama Ansu Fati, Riqui Puig, dan Frenkie de Jong mungkin bisa diharapkan, tetapi Barcelona harus segera melakukan peremajaan secara serius jika tak ingin era keemasan mereka runtuh tak bersisa.

Liga Champions Barcelona
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

6.107

Bagikan