5 Dosa Besar Quique Setien Selama Menangani Barcelona

Taufik HidayatTaufik Hidayat - Selasa, 18 Agustus 2020
5 Dosa Besar Quique Setien Selama Menangani Barcelona
Quique Setien (Twitter)

BolaSkor.com - Barcelona secara resmi memecat Quique Setien dari kursi pelatih. Hal ini tidak terlalu mengejutkan melihat performa dan ahsil yang diraih El Barca.

Manajemen Barcelona menunjuk Setien sebagai pelatih pada pertengahan Januari lalu. Ia menggantikan Ernesto Valverde yang dipecat.

Penunjukan Setien ini sejak awal diragukan banyak pihak. Alasannya, pelatih berusia 61 tahun itu tak punya pengalaman menangani klub besar.

Baca Juga:

7 Bulan Melatih, Quique Setien Dipecat Barcelona

Bukan Pochettino atau Xavi, Pengganti Setien di Barcelona adalah Ronald Koeman

Presiden Barcelona Akhirnya Konfirmasi Pemecatan Quique Setien

Anggapan miring juga sempat mengiringi keputusan ini. Setien dianggap hanya sebagai opsi sementara sambil manajemen Barcelona mencari sosok bernama besar untuk menangani Lionel Messi dan kawan-kawan musim depan.

Segala keraguan tersebut kemudian terbukti di lapangan. Performa Barcelona angin-anginan meski sempat memuncaki klasemen LaLiga sebelum kompetisi ditangguhkan karena pandemi virus corona.

Total, Setien menjalani tugasnya memimpin Barcelona sebanyak 25 laga di semua kompetisi. Hasilnya, ia meraih 16 kemenangan, empat kali imbang dan lima kekalahan.

Catatan tersebut tentu tidak bisa dibilang baik untuk ukuran Barcelona. Apalagi mereka mengakhiri musim tanpa satu pun trofi.

Selain itu, Setien juga membuat sejumlah dosa yang menjadi latar belakang pemecatannya. Ia dianggap melakukan kasalahan yang tak bisa dimaafkan.

Berikut lima dosa yang dilakukan Setien selama menangani Barcelona:

1. Tersingkir di perempat final Copa del Rey

Barcelona secara mengejutkan tersingkir di babak perempat final Copa del Rey 2019-2020. Mereka takluk 0-1 dari Athletic Bilbao pada 6 februari lalu.

Tersingkir di perempat final Copa del Rey merupakan sebuah penurunan prestasi bagi Barcelona. Alasannya, mereka minimal selalu tampil di final selama enam musim terakhir secara beruntun.

Tak heran jika Setien dihujani kritik saat itu. Apalagi kondisi tim sedang panas karena perseteruan Messi dan direktur olahraga, Eric Abidal.


2. Takluk dari Real Madrid di El Clasico Perdananya

Citra Setien di mata penggemar Barcelona kian buruk setelah takluk dari Real Madrid pada El Clasico perdananya, awal Maret lalu.

Seperti diketahui, El Clasico merupakan salah satu pertandingan terpenting bagi Barcelona maupun Madrid. Ada gengsi yang dipertaruhkan dalam pertemuan kedua tim.

Apalagi kekalahan tersebut mengakhiri rekor manis Barcelona di El Clasico. Itu merupakan pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, Madrid mampu keluar sebagai pemenang.

Situasi bertambah buruk karena kekalahan tersebut mempengaruhi posisi Barcelona di klasemen. Mereka kehilangan puncak klasemen yang diambil alih rival abadinya tersebut.


3. Gagal pertahankan Gelar LaLiga

Saat ditunjuk menangani Barcelona, Setien diberi tugas untuk mempertahankan gelar juara LaLiga. Hal itu merupakan target minimal yang dibebankan manajemen.

Meski sempat tampil tak konsisten, target itu seperti akan mampu dipenuhi Setien. Barcelona masih memuncaki klasemen hingga kompetisi ditangguhkan pada pertengahan Maret.

Ketika kompetisi bergulir kembali, Barcelona masih dijagokan merebut gelar juara. Namun situasi berubah begitu cepat.

Barcelona harus kehilangan puncak klasemen setelah bermain imbang dengan Sevilla pada pekan ke-30. Mereka disalip Madrid yang memiliki poin sama tapi unggul head to head.

Sejak saat itu, mereka tak mampu merebutnya kembali tangan Madrid. Barcelona bahkan sempat terpeleset lagi di beberapa pertandingan selanjutnya.


4. Gagal maksimalkan Antoine Griezmann

Barcelona mendatangkan Antoine Griezmann pada awal musim ini dengan biaya mencapai 120 juta euro. Manajemen tentu berharap sang pemain dapat membentuk trio maut bersama Messi dan Luis Suarez.

Namun kenyataan tak sesuai harapan. Greizmann justru tampil melempem dan sempat dikabarkan berseteru dengan Messi.

Setien yang bertugas sebagai juru taktik seperti tak mampu menyelesaikan masalah ini. Bukannya menyiapkan strategi untuk memaksimalkan Greizmann, ia justru memilih mencadangkannya.

Setien bahkan sempat memainkan Arturo Vidal di posisi Griezmann sebagai penyerang kanan. Sebuah keputusan yang patut dipertanyakan.


5. Pembantaian Bayern Munchen

Dosa terbesar Setien terjadi di ajang Liga Champions. Barcelona harus menanggung malu karena dibantai 2-8 oleh Bayern Munchen di babak perempat final.

Hasil itu merupakan sebuah aib untuk klub sebesar Barcelona. Kekalahan atas Munchen merupakan yang terbesar mereka sepanjang sejarah tampil di Liga Champions.

Tak heran jika berbagai rumor menyebut Setien langsung dipecat usai kekalahan tersebut. Meskipun Barcelona baru mengumumkannya dua hari kemudian.

Trivia Sepak Bola Barcelona Quique Setien Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.516

Bagikan