5 Drama Penentuan Gelar Juara LaLiga di Pekan Terakhir

Taufik HidayatTaufik Hidayat - Jumat, 21 Mei 2021
5 Drama Penentuan Gelar Juara LaLiga di Pekan Terakhir
Trofi LaLiga (Twitter)

BolaSkor.com - LaLiga 2020-2021 dipastikan menjadi liga elite Eropa terseru musim ini. Hal itu karena sang juara baru akan diketahui usai melakoni pekan terakhir.

Hingga pekan ke-37, Atletico Madrid masih memimpin klasemen dengan raihan 83 poin. Tim asuhan Diego Simeone itu unggul dua poin dari Real Madrid yang berada tepat di bawahnya.

Duo Madrid memang menjadi kuda pacu yang tersisa dalam perburuan gelar juara. Barcelona gagal mengikuti jejak mereka setelah takluk dari Celta Vigo, pekan lalu.

Baca Juga:

Nostalgia: Musim 2015-2016, Terakhir Kali Persaingan Titel LaLiga Berjalan Sengit

Butuh Uang, Barcelona Rela Jual Antoine Griezmann

Sergio Aguero Gabung Barcelona Usai Final Liga Champions, Memphis Depay Menyusul

Hal ini berbanding terbalik dengan liga-liga elite Eropa lain. Serie A, Premier League, hingga Bundesliga sudah mengetahui sang juara sebelum melakoni pekan terakhir.

Inter mengunci Scudetto pada pekan ke-34 Serie A, Bayern Munchen melanjutkan dominasinya di Bundesliga pada pekan ke-32. Sementara Manchester City menjuarai Premier League sebelum memainkan pekan ke-36.

Menariknya, ini bukan kali pertama penentuan gelar juara LaLiga harus ditentukan pada pekan terakhir. Setidaknya ada lima momen serupa dalam lebih dari dua dekade terakhir.

BolaSkor.com telah merangkum drama-drama menarik terkait penentuan gelar juara LaLiga di pekan terakhir. Berikut rangkumannya:

1. 2016-2017

Real Madrid

Memasuki pekan terakhir musim 2016-2017, Madrid unggul tiga poin dari Barcelona. Namun gelar juara belum bisa Los Blancos kunci karena kalah head to head dari musuh bebuyutannya tersebut.

Madrid setidaknya butuh hasil imbang saat bertandang ke markas Malaga di pekan terakhir. Sementara Barcelona hanya menjamu Eibar di Camp Nou.

Pada akhirnya, Madrid mampu mengalahkan Malaga dengan skor 2-0. Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema tampil sebagai pahlawan dengan mencetak dua gol tersebut.

Hasil itu membuat kemenangan Barcelona atas Eibar dengan skor 4-2 menjadi tak berarti. Madrid mampu meraih gelar juara dan kemudian mengawinkannya dengan trofi Liga Champions.


2. 2015-2016

Luis Suarez pastikan gelar juara LaLiga 2015-2016 Barcelona.

Perebutan gelar juara LaLiga 2015-2016 berlangsung sengit karena jelang memasuki pekan terakhir, dua tim teratas hanya dipisahkan satu poin. Barcelona yang memuncaki klasemen dengan raihan 88 poin dibuntuti Madrid dengan 87 poin.

Kondisi ini memaksa kedua tim wajib memenangi pertandingan terakhir demi menjaga peluang juara. Menariknya, Barcelona dan Madrid sama-sama akan melakoni laga tandang.

Barcelona bertandang ke markas Granada. Sementara Madrid menyambangi markas Deportivo La Coruna.

Madrid mampu mengalahkan La Coruna dengan skor 2-0. Namun kemenangan itu menjadi sia-sia karena di waktu yang bersamaan, Barcelona menang mutlak 3-0 atas Granada lewat hat-trick Luis Suarez.


3. 2013-2014

Atletico Madrid rayakan gelar juara di kandang Barcelona

LaLiga 2013-2014 seperti memiliki laga final yang mempertemukan Barcelona kontra Atletico Madrid pada pekan terakhir. Pertandingan ini memang menjadi penentu akhir perburuan gelar juara.

Hingga pekan ke-37, Atletico masih memimpin klasemen dengan raihan 89 poin. Sementara Barcelona berada di bawahnya dengan selisih tiga poin.

Namun Barcelona berpeluang menyalip Atletico jika mampu mengalahkan Los Rojiblancos pada pekan terakhir. Blaugrana mendapat keuntungan karena akan bertindak sebagai tuan rumah dan unggul head to head.

Barcelona seperti akan mewujudkan hal itu setelah Alexis Sanchez memecah kebuntuan pada menit ke-33. Namun Atletico berhasil bangkit dan menyamakan kedudukan pada awal babak kedua melalui sundulan Diego Godin.

Di sisa laga, Barcelona berupaya keras mencetak gol kemenangan. Namun Atletico mampu mempertahankan skor imbang hingga pertandingan usai dan berpesta di Camp Nou.


4. 2009-2010

Barcelona

Barcelona dan Real Madrid kembali bersaing sengit di LaLiga 2009-2010. Kedua tim hanya berjarak satu poin jelang melakoni laga terakhir dan El Barca berstatus sebagai pemuncak klasemen dengan raihan 96 poin.

Pada pekan terakhir, Barcelona akan menjamu Real Valladolid di Camp Nou. Sementara Madrid harus bertandang ke markas Malaga.

Barcelona akhirnya mampu mengunci gelar juara usai secara perkasa menghancurkan Valladolid empat gol tanpa balas. Sementara Madrid justru terpeleset di kandang Malaga dengan bermain imbang 1-1.


5. 2006-2007

Real Madrid juara karena unggul head to head.

LaLiga 2006-2007 bisa dibilang menjadi salah satu kompetisi terketat sepanjang sejarah liga Spanyol. Hal itu setelah gelar juara harus ditentukan dengan rekor head to head.

Real Madrid dan Barcelona terus bersaing ketat hingga akhir musim. Jelang melakoni pekan terakhir, kedua tim sama-sama memiliki 73 poin.

Kedua tim kemudian sama-sama meraih kemenangan telak di laga terakhir. Barcelona menang 5-1 atas Gimnastic, sedangkan Madrid mengalahkan Mallorca dengan skor 3-1.

Secara selisih gol dan produktivitas gol, Barcelona unggul jauh dari Madrid. Namun regulasi LaLiga menjadikan rekor head to head menjadi opsi pertama untuk menentukan posisi kedua tim dengan poin yang sama.

Dalam hal ini, Madrid lebih baik. Tim asuhan Fabio Capello tersebut mampu mengalahkan Barcelona dengan skor 2-0 di Santiago Bernabeu dan bermain imbang 3-3 di Camp Nou.

LaLiga Real Madrid Barcelona Atletico Madrid Trivia Sepak Bola Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.516

Bagikan