5 Final Liga Champions yang Pertemukan Klub Senegara

Arief HadiArief Hadi - Kamis, 27 Mei 2021
5 Final Liga Champions yang Pertemukan Klub Senegara
Juventus vs AC Milan di final Liga Champions 2002-2003 (Twitter)

BolaSkor.com - Estadio Do Dragao akan menghelat final Liga Champions 2020-2021 antar sesama klub Premier League, Chelsea dan Manchester City, Minggu (30/05) pukul 02.00 dini hari WIB. Dua klub sudah saling mengenal kekuatan dan kelemahan masing-masing.

Mengenal kekuatan dan kelemahan masing-masing merupakan salah satu hal yang paling terlihat dalam pertemuan dua klub senegara, sebab mereka sudah sering bertanding di liga masing-masing. Perbedaannya adalah atmosfer final dan kompetisi berbeda.

Chelsea dan Man City bukan satu-satunya negara dari satu liga yang sama dan bertanding di final Liga Champions. Sejarah mencatat setidaknya ada lima final Liga Champions antar satu negara yang pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga:

Perjalanan Manchester City Menuju Final Liga Champions

Manchester City Melawan Stigma Negatif Jelang Final Liga Champions

Kemahalan, 800 Tiket Final Liga Champions Tidak Laku

Chelsea vs Man City (BolaSkor.com/Aji Wandi)

Berikut BolaSkor.com menjabarkan lima final Liga Champions antar klub senegara, dua di antara laga itu juga mempertemukan sesama klub Inggris:

1. Chelsea vs Man United (2007-2008)

Dihelat di Luzhniki Stadium, Moscow, pada final Liga Champions 2007-2008. Manchester United arahan Sir Alex Ferguson tengah menggila dengan kematangan skuad yang memiliki pemain-pemain top seperti Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, Paul Scholes, Nemanja Vidic, dan Rio Ferdinand.

Chelsea juga punya skuad yang kuat berisikan Frank Lampard, Claude Makelele, Michael Ballack, Didier Drogba, John Terry, dan Michael Essien. Mereka dilatih oleh Avram Grant yang menggantikan Jose Mourinho.

Pertandingan berjalan ketat di waktu normal dengan gol Cristiano Ronaldo (26') yang dibalas Frank Lampard (45'). Kedudukan 1-1 bertahan di waktu normal dan Drogba menerima kartu merah di menit 116.

Laga dilanjutkan ke drama adu penalti. Pada momen itu Man United menang dengan skor 6-5 meski Ronaldo sempat gagal mencetak gol, tetapi Chelsea dua kali gagal melakukannya kala Terry dan Nicolas Anelka mengeksekusi penalti. Man United menyempurnakan musim dengan double winners di Premier League.

2. Real Madrid vs Atletico Madrid (2013-2014 dan 2015-2016)

Dalam kurun waktu dua tahun El Derbi Madrileno tercipta di final Liga Champions, yakni pada musim 2013-2014 dan 2015-2016. Bedanya di pertemuan pertama Atletico benar-benar kalah kelas dari kualitas individu Madrid.

Carlo Ancelotti memimpin Madrid di laga itu dan membawa klubnya memenangi La Decima (titel ke-10) Liga Champions. Remontada (comeback) terjadi kala Diego Godin mencetak gol (36') dan dibalas tuntas empat gol Madrid oleh Sergio Ramos, Gareth Bale, Marcelo, dan penalti Ronaldo.

Dua tahun berselang final relatif imbang karena Atletico memberikan perlawanan sengit. Atletico masih dilatih Diego Simeone dan Madrid dilatih oleh Zinedine Zidane. Laga berjalan ketat dari gol Ramos (15') yang dibalas Yannick Carrasco (79').

Pertandingan dilanjutkan hingga drama adu penalti dan penendang keempat Atletico, Juanfran gagal menuntaskan pekerjaannya hingga Madrid menang dengan skor 5-3 dari drama adu penalti.

3. Liverpool vs Tottenham (2018-2019)

Bagi Tottenham Hotspur arahan Mauricio Pochettino mencapai final merupakan suatu impian, tetapi di final mereka 'dikembalikan ke bumi' oleh tim yang sudah sangat berpengalaman di Eropa, Liverpool besutan Jurgen Klopp.

Alhasil final di Wanda Metropolitano, Spanyol tak ubahnya laga Premier League. Liverpool unggul 1-0 dari penalti Mohamed Salah di menit dua dan membunuh laga dengan gol Divock Origi di menit 87. Tottenham tak berkutik khususnya dengan memaksakan Harry Kane bermain meski baru pulih dari cedera.

Dalam kondisi itu Kane tak bisa berbuat banyak menembus tembok kuat pertahanan Liverpool yang digalang Joel Matip dan Virgil van Dijk.

4. Bayern Munchen vs Borussia Dortmund (2012-2013)

Der Klassiker tercipta di Wembley, London pada final Liga Champions 2012-2013 antara Bayern Munchen arahan Jupp Heynckes kontra Borussia Dortmund besutan Jurgen Klopp.
Dortmund memiliki dinamika bermain bagus dengan kombinasi pemain muda-senior, sementara Bayern berpengalaman dengan skuad mereka seperti Franck Ribery, Arjen Robben, Bastian Schweinsteiger, dan Philipp Lahm.

Robert Lewandowski dkk sempat menyamakan kedudukan dari penalti Ilkay Gundogan di menit 68 yang membalas gol Mario Mandzukic (60'). Tetapi duet maut Robbery (Robben dan Ribery) menghancurkan pertahanan Dortmund di menit 89.

Kombinasi keduanya menghasilkan gol Robben yang tak dapat lagi dibalas oleh Die Borussen. Itu jadi laga terakhir Heynckes yang kemudian digantikan oleh Pep Guardiola di musim berikutnya.

5. Milan vs Juventus (2002-2003)

Dari sudut pandang penonton netral ini final paling membosankan jika melihat papan skor di waktu normal (0-0), tetapi pecinta sepak bola Italia sudah biasa dengan pemandangan di final Liga Champions 2002-2003 antara Milan kontra Juventus di Old Trafford, Inggris.

Juventus besutan Marcello Lippi sedang hebat-hebatnya di Serie A, begitu juga Milan arahan Carlo Ancelotti. Nama-nama legendaris seperti Alessandro Del Piero, Andriy Shevchenko, Paolo Maldini, dan Alessandro Nesta bermain di laga itu.

Pada drama adu penalti Milan menang 3-2. Tiga penendang penalti Juventus Trezeguet, Marcelo Zalayeta, dan Paolo Montero gagal mencetak gol, sementara dari Milan Clarence Seedorf dan Kakha Kaladze gagal mencetak gol.

Trivia Sepak Bola Breaking News Liga Champions Chelsea Manchester City
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.168

Bagikan