5 Kejadian Mengejutkan yang Terjadi di Olimpiade Tokyo 2020

BolaSkor.com - Olimpiade Tokyo 2020 kali ini ternyata mampu menampilkan hal unik yang membuat publik berdecak kagum. Muncul banyak kejutan yang terjadi pada ajang empat tahunan ini.

Tidak hanya dari sisi perayaan saja, tetapi juga dari jalannya pertandingan. Dapat dibilang Olimpiade kali ini merupakan kompetisi yang sulit untuk diterka.

Baca Juga:

Olimpiade Tokyo 2020: Inovasi Jepang yang Manjakan Atlet

Klasemen Olimpiade Tokyo 2020: Raih Emas, Indonesia Naik ke Posisi 34

Berdasarkan hal ini, BolaSkor.com mengumpulkan kejadian-kejadian unik dan mengejutkan yang tersaji sejak dibukanya Olimpiade Tokyo 2020. Berikut lima kejadian tersebut yang berhasil dihimpun:

Keberhasilan Perdana Sektor Ganda Putri Indonesia Meraih Emas.

Olimpiade Tokyo 2020 menjadi saksi sejarah atas keberhasilan yang diraih oleh Indonesia. Secara mengejutkan sektor ganda putri Indonesia mampu meraih emas untuk pertama kalinya.

Lewat Greysia Polii/Apriyani Rahayu, ganda puntri Indonesia akhirnya mampu berbicara di event olahraga terbesar di dunia. Setelah menunggu selama 29 tahun, ganda putri Indonesia akhirnya berhasil mendulang emas.

Hal ini juga menjadi catatan bersejarah bagi dunia bulu tangkis Indonesia. Sebab akhirnya Indonesia berhasil meraih emas di setiap sektor yang dipertandingkan dalam olahraga bulu tangkis.

Pertama Kali Medali Emas Dibagi Dua

Peristiwa bersejarah terjadi pada pertandingan cabang olahraga lompat tinggi di Olimpiade Tokyo 2020. Untuk pertama kalinya setelah 113 tahun, perolehan medali emas dibagi menjadi dua.

Hal ini terjadi saat berlangsungnya final lompat tinggi pada Minggu (1/8) lalu. Saat itu atlet asal Qatar, Mutaz Essa Barshim dan atlet asal Italia, Giannmarco Tamberi mencetak hasil lompatan yang sama, 2,37 meter.

Alhasil Barshim dan Tamberi diberikan kesempatan untuk melakukan jump off untuk menentukan hasil akhir. Namun, keduanya menolak hingga akhirnya diputuskan kedua atlet tersebut berhak meraih medali emas.

Pertama kalinya Amerika Latin Capai Semifinal Bulu Tangkis.

Dalam dunia bulu tangkis, negara-negara seperti Denmark, Jepang, Cina, Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara Asia lainnya selalu menjadi langganan lolos partai semifinal. Bahkan tidak jarang negara-negara ini kerap meraih kemenangan dalam setiap pertandingan.

Namun, pada Olimpiade Tokyo 2020 ini, sebuah peristiwa tidak terduga tiba-tiba saja terjadi. Secara mengejutkan negara Guatemala mampu memperlihatkan kehebatannya.

Salah satu atletnya yang turun di sektor tunggal putra, Kevin Cordon mampu melakukan keajaiban yang terbilang mustahil. Di tengah-tengah dominasi negara Asia, Cordon dapat membuat Guatemala cukup disegani.

Hal ini sekaligus menjadi rekor tersendiri bagi negara yang berada di kawasan Amerika latin. Sebab untuk pertama kalinya ada negara Amerika Latin yang mampu bersaing di event Olimpiade hingga mencapai babak semifinal.

Medali Emas Diraih Atlet Pengungsi

Jangan pernah meremehkan seseorang, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan sosok atlet senam indah, Sunisa Lee. Pasalnya pada Olimpiade Tokyo 2020 ini, secara mengejutkan, Lee mampu membuktikan bahwa kaum minoritas mampu ikut mengharumkan nama negara.

Bagaimana tidak? Meskipun berlabel warga pengungsi asal Laos, Lee nyatanya berhasil menyumbangkan emas bagi Amerika Serikat. Bahkan berkat kemenangan ini pula Negeri Paman Sam berhasil menjaga tradisi emasnya selama lima Olimpiade terakhir pada cabang olahraga senam artistik.

Penggunaan Soundtrack Game Dalam Selebrasi Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020

Industri game tampaknya sudah menjadi ikon tersendiri bagi negara Jepang. Bahkan dapat dikatakan, game telah berubah menjadi budaya di negeri ini. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan Soundtrack dari beberapa game terkenal saat selebrasi pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.

Diantaranya seperti The Brave New Stage of History karya komposer Junichi Nakatsuru, Born Anew karya MasashiHamauzu, Proof of Hero karya Masato Kouda, dan masih banyak lagi. Tercatat setidaknya terdapat 18 soundtrack gamedalam pembukaan hingga pawai delegasi.

Penulis: Bintang Rahmat