5 Kerugian Besar Manchester United Usai Tersingkir dari Liga Champions

Arief HadiArief Hadi - Rabu, 13 Desember 2023
5 Kerugian Besar Manchester United Usai Tersingkir dari Liga Champions
Manchester United (Twitter)

BolaSkor.com - Perjalanan Manchester United di fase grup Liga Champions telah berakhir dengan cepat. Red Devils finish di dasar klasemen grup A dengan empat kekalahan, satu kemenangan, dan satu hasil imbang.

Teranyar, Man United kalah 0-1 lawan Bayern Munchen di Old Trafford, Rabu (13/12) dini hari WIB pada laga terakhir grup. Dengan hasil tesrebut, Man United jadi tim pertama dari Inggris yang kebobolan 15 gol di fase grup.

Bersama tim debutan, Royal Antwerp, Man United memiliki catatan pertahanan terburuk di turnamen. Kegagalan finish di urutan tiga juga memastikan tim arahan Erik ten Hag tidak bermain di Eropa, dalam hal ini Liga Europa.

Baca Juga:

Rapor Merah Manchester United di Liga Champions: Juru Kunci dan Kebobolan 15 Gol

Hasil Liga Champions: Manchester United Tidak Lolos 16 Besar, Inter Milan Gagal Juara Grup

Jadon Sancho dan 5 Pemain Manchester United yang Berseberangan dengan Erik Ten Hag

Tidak lolos 16 besar Liga Champions dan berpatisipasi di Liga Europa, jika finish di peringkat tiga, membuat kerugian pada finansial Man United. Apa saja kerugian tersebut?

1. Hadiah uang

Man United menerima 9,6 juta euro dengan berpatisipasi di fase grup, tetapi mereka tidak mendapatkan bonus karena urung lolos ke fase gugur.

Adapun dana itu seperti berikut ini: 10,6 juta euro untuk mencapai perempat final, 12,5 juta euro untuk semifinal, 15,5 juta euro jika finish sebagai runner-up dan 20 juta euro kala memenangi turnamen.

Ada maksimal 52,6 juta euro yang dapat diterima, meski kans juara Man United tidak besar sebelum tersingkir di fase grup. Tapi setidaknya, menilik posisi perempat final Man United pada 2014 dan 2019, mereka dapat menerima 20,2 juta euro dan dana itu cukup untuk membeli satu pemain bagus.

Bahkan dengan absennya Man United di Liga Europa, mereka kehilangan 500.000 euro untuk mencapai play-off dan potensi total 18 juta euro untuk memenangi kompetisi.

2. Sedikit laga sama dengan sedikit penghasilan

Man United juga kehilangan sejumlah uang yang didapat di fase gugur. Menurut Sports Journal, Man United mendapatkan rata-rata 3,96 juta poundsterling per laga Premier League pada 2022, lebih dari tim lainnya di Inggris.

Angka itu menjadi 4,2 juta poundsterling musim ini setelah klub menaikkan harga tiket lima persen. Jika Man United lolos 16 besar dan hasil undian mempertemukan mereka dengan klub besar seperti Real Madrid atau Barcelona, angkanya masih tetap tinggi.

Jadi, ada potensi 12,6 juta poundsterling penghasilan dari pertandingan jika klub dapat mencapai semifinal. Mereka bahkan masih dapat penghasilan jika bermain di Liga Europa, meski tuntutan untuk harga tiket bisa lebih murah.

3. Tekanan pada finansial Man United

Musim lalu, Man United memecahkan rekor pemasukan 648 juta poundsterling tetapi klub tidak sepenuhnya sehat dari sisi finansial. Mereka merugi 27,8 juta poundsterling tahun ini dan 115,5 juta poundsterling di tahun sebelumnya, meski itu karena pandemi virus corona.

Potensi Man United melanggar aturan stabilitas ekonomi dan Financial Fair Play (FFP) kian dekat, setelah sebelumnya ada pelanggaran pada Juni lalu hingga klub membayarkan denda 300.000 euro.

Kinerja klub juga buruk kala menjual pemain, khususnya dibandingkan dengan tim rival, menerima 110 juta euro dari penjualan dalam periode tiga tahun sementara mereka mengeluarkan 589 juta euro saat merekrut pemain.

Gagal mengamankan tempat di fase gugur Liga Champions dan Liga Europa kian menambah tekanan pada finansial klub.

4. Koefisien menurun

Tambahan 600 juta euro dibagi di antara klub-klub menurut koefisien UEFA, yang dikalkulasikan dalam periode 10 tahun dan juga berdasarkan performa di kompetisi Eropa. Tim dengan ranking terendah menerima 1,1 juta euro, sementara tim top mendapatkan 36,4 juta euro.

Real Madrid saat ini menempati urutan teratas koefisien, diikuti Bayern Munchen dan Barcelona. Man United ada di urutan 11, Manchester City di urutan empat dan Liverpool di peringkat delapan.

Musim lalu, Chelsea ada pada peringkat tertinggi klub-klub Inggris (kini ada di urutan enam) dan menerima 32 juta euro. Tottenham Hotspur, terendah di antara klub Inggris, menerima 19 juta euro.

Koefisien Man United bisa turun dari pencapaian musim ini, meski tidak terlalu signifikan karena penampilan bagus mereka di Liga Europa musim lalu serta Liga Champions di musim-musim sebelumnya.

5. Sisi prestisius dan sulit rekrut pemain top

Status Man United sebagai klub besar tidak hilang begitu saja karena penurunan performa mereka, tetapi klub berpotensi kehilangan daya tarik dalam merekrut pemain-pemain top Eropa.

Pasalnya, mereka tidak hanya menginginkan jaminan bermain di Liga Champions tetapi juga kans memenangi trofi, yang saat ini sulit dilakukan Man United. Bahkan Casemiro dan Raphael Varane, yang datang dari Madrid, datang karena sudah meraih sukses besar di Madrid.

Trivia Sepak Bola Manchester United Liga Champions Premier League
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.272

Bagikan