5 Kuda Hitam yang Pernah Singkirkan Juventus dari Liga Champions

Arief HadiArief Hadi - Selasa, 09 Maret 2021
5 Kuda Hitam yang Pernah Singkirkan Juventus dari Liga Champions
Juventus kala disingkirkan Lyon (Twitter)

BolaSkor.com - Liga Champions menghadirkan banyak drama di tiap edisi per musimnya. Salah satu drama yang tersaji adalah fenomena giant killing atau momen ketika tim non-unggulan mengalahkan tim unggulan.

Segala kemungkinan dapat terjadi di Liga Champions tak peduli meski di fase gugur atau grup klub-klub besar atau favorit bertemu tim-tim non-unggulan. Juventus juga pernah merasakannya di masa lalu.

Sudah lama sekali sejak Juventus terakhir juara pada musim 1995-1996. Sejak saat itu perjalanan Juventus naik turun dari absen di Liga Champions, mencapai final dua kali dan gagal, hingga disingkirkan tim-tim kuda hitam.

Lantas tim kuda hitam apa saja yang pernah menyingkirkan tim raksasa dari Turin itu?

Baca Juga:

Hindari Pemecatan, Pirlo Gantungkan Harapan kepada Cristiano Ronaldo

Analisis - Low Block Porto yang Merepotkan Juventus

Profil Radu Dragusin, Pengagum Van Dijk yang Pernah Menolak Chelsea

1. Olympique Lyon

Masih segar di ingatan karena terjadi pada musim 2019-2020. Juventus dilatih Maurizio Sarri dan melaju ke-16 besar. Di sana Juventus bertemu Olympique Lyonnais arahan Rudi Garcia di kala pandemi virus corona tengah menyebar di dunia.

Pada leg pertama Juventus kalah 0-1 di Prancis. Di leg kedua tak lebih baik di Turin. Juventus memang menang 2-0 melalui dua gol Cristiano Ronaldo, tapi Lyon mencetak gol tandang krusial dari penalti Memphis Depay.

Juventus tersingkir dan Maurizio Sarri terkena efek darinya hingga ia dipecat lalu digantikan oleh legenda Juventus, Andrea Pirlo.

2. Ajax Amsterdam

Musim 2018-2019 adalah musim kejutan bagi tim tradisional Belanda Ajax Amsterdam. Tak ada yang menduga Ajax memiliki pemuda-pemuda bertalenta yang bermain apik di bawah arahan Erik ten Hag.

Dalam perjalanannya ke semifinal sebelum tersingkir oleh Tottenham Hotspur, Ajax menyingkirkan Juventus dengan agregat gol 3-2 di perempat final.

Ajax sebelumnya menyingkirkan Real Madrid. Imbang 1-1 di Belanda pada leg satu melawan Juventus, Ajax menang 2-1 di Turin pada leg dua. Donny van de Beek, Frenkie de Jong, Matthijs de Ligt, David Neres adalah pemuda-pemuda Ajax bertalenta itu.

3. Galatasaray

Kali ini tak terjadi di fase gugur melainkan fase grup 2013-2014. Juventus ada di grup B bersama Real Madrid, Galatasaray, dan Copenhagen. Il Bianconeri dijagokan lolos dengan Madrid tapi yang terjadi adalah Madrid lolos dengan Galatasaray.

Juventus imbang tiga kali, kalah dua kali, dan menang sekali dari enam laga. Parahnya satu kekalahan itu diderita ketika menghadapi Galatasaray di Istanbul pada Desember 2013 dari gol tunggal Wesley Sneijder.

Alhasil Juve gagal lolos ke fase gugur dan tersingkir dari Liga Champions, menerima nasib bermain di Liga Europa.

4. Deportivo La Coruna

Super Depor terkenal dengan kejutan dari skuad mereka yang kuat pada awal medio 2000-an. Bahkan Juventus menjadi 'korban' keganasan Super Depor atau Deportivo La Coruna di fase 16 besar Liga Champions 2003-2004.

Deportivo menang 1-0 di markas mereka dari gol Albert Luque, lalu di leg dua yang berlangsung di Turin juga menang 1-0 dari gol Walter Pandiani. Juventus dibuat tak berkutik tidak dapat mencetak gol.

5. Borussia Dortmund

Juventus sudah tinggal selangkah lagi meraih titel Liga Champions ketiga mereka pada musim 1996-1997. Di atas kertas mereka diunggulkan atas Borussia Dortmund pada final yang berlangsung di Munchen 28 Mei 1997.

Takdir berkata berbeda untuk Juventus. Dortmund arahan Ottmar Hitzfeld memberikan perlawanan sengit hingga mampu unggul dari dua gol Karl-Heinz Riedle dan Lars Ricken, sedangkan satu gol hiburan Juve datang dari Alessandro Del Piero.

Juventus arahan Marcello Lippi yang diperkuat Zinedine Zidane, Didier Deschamps, Ciro Ferrara, Christian Vieri, dan Paolo Montero tak mampu memenangi final tersebut.

Breaking News Liga Champions Juventus Trivia Sepak Bola
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.133

Bagikan