5 Pengkhianatan Bintang Premier League yang Mengundang Amarah Suporter

Taufik HidayatTaufik Hidayat - Minggu, 10 Mei 2020
5 Pengkhianatan Bintang Premier League yang Mengundang Amarah Suporter
Sambutan suporter Tottenham Hotspur kepada Sol Campbell. (Twitter)

BolaSkor.com - Premier League kerap diwarnai dengan perpindahan pemain dari satu klub ke klub lainnya. Namun tak jarang aktivitas transfer melibatkan dua klub yang berstatus sebagai rival.

Perpindahan pemain yang melibatkan dua klub rival biasanya akan diwarnai dengan protes dari suporter. Apalagi jika nama yang dimaksud berlabel bintang dan menjadi andalan.

Pemain yang melakukan hal tersebut kerap dilabeli sebagai judas atau pengkhianat. Berbagai teror dari suporter pasti akan didapatkan pemain tersebut terutama ketika bertemu kembali sebagai lawan.

Baca Juga:

Alasan Virgil van Dijk Pilih Liverpool daripada Chelsea

Antisipasi Jadwal Padat di Tengah Pandemi Virus Corona, FIFA Izinkan 5 Pergantian Pemain

Premier League Boleh Tidak Pakai VAR jika Kompetisi Lanjut

Banyak alasan yang membuat seorang pemain rela berkhianat ke tim rival. Namun para suporter tidak akan peduli dengan hal tersebut.

Berikut ini adalah lima bintang Premier League yang pernah menyebrang ke tim rival sehingga membuat marah suporter:

1. Fernando Torres


Fernando Torres secara mengejutkan hengkang dari Liverpool ke Chelsea pada Januari 2011. The Blues harus mengeluarkan uang senilai 50 juta poundsterling untuk mendapatkan penyerang berkebangsaan Spanyol tersebut.

Hengkangnya Torres membuat suporter Lverpool naik pitam. Mereka melabeli El Nino sebagai pengkhianat dan mata duitan.

Para suporter Liverpool beramai-ramai membakar jersey Torres. Tak sampai di situ, sang pemain juga sempat menerima ancaman pembunuhan.

Belakangan terungkap kalau kepindahan tersebut merupakan permintaan Torres. Ia merasa lebih berpeluang meraih gelar juara bersama Chelsea.

Hal itu tidaklah salah. Torres berhasil meraih gelar Liga Champions dan Liga Europa bersama Chelsea.

Namun secara performa, kemampuan Torres menurun drastis sejak bergabung ke Chelsea. Ketajamannya hilang karena ia butuh waktu sekitar empat bulan untuk membuka rekening golnya di Stamford Bridge.


2. Robin van Persie

Suporter Arsenal dibuat marah oleh Robin Van Persie pada musim panas 2012. Hal itu setelah sang kapten tim pujaannya memiih hengkang ke rival utama mereka, Manchester United.

Sejak saat itu, Van Persie dicap sebagai seorang pengkhianat. Pemain berkebangsaan Belanda itu dianggap tak tahu cara membalas budi kepada klub yang membesarkannya.

Namun hal itu tak mempengaruhi performa Van Persie. Ia tetap tampil tajam dengan meraih gelar top skorer dan mewujudkan ambisinya meraih trofi Premier League.

Hebatnya hal itu dilakukan Van Persie pada musim perdananya bersama Setan Merah. Sebuah catatan yang membuat suporter Arsenal kian sakit hati.

Namun penderitaan suporter Arsenal tak sampai di situ. Mereka harus rela melihat timnya memberikan Guard of Honour kepada Van Persie saat pertama kali kembali ke Emirates Stadium sebagai lawan.


3. Ashley Cole

Ashley Cole membuat marah suporter Arsenal setelah ketahuan melakukan pertemuan ilegal dengan manajer Chelsea, Jose Mourinho pada Maret 2005. Meski menerima hukuman denda, citra bek kiri tersebut sudah terlanjur buruk di mata suporter.

Cole akhirnya benar-benar hengkang ke Chelsea satu tahun kemudian tepatnya pada musim panas 2006. Sosoknya kian dibenci suporter Arsenal sejak saat itu.

Namun keputusan yang diambil Cole itu terbukti tepat. Ia berhasil meraih berbagai gelar bergengsi seperti Premier League, Liga Champions, Liga Europa, dan Piala FA bersama Chelsea.


4. Carlos Tevez

Carlos Teves punya kontribusi penting dalam kesuksesan Manchester United meraih dua gelar Premier League dan satu trofi Liga Champions pada periode 2007 hingga 2009. Namanya dipuja suporter Setan Merah meski hanya berstatus sebagai pemain pinjaman.

Sayang hubungan Tevez dengan Sir Alex Ferguson tak terlalu baik. Hal itu membuat manajemen Mancester Unted enggan mempermanenkan statusnya.

Reputasi Tevez di mata suporter Manchester United rusak pada musim panas 2009. Pemain berkebangsaan Argentina itu memiih bergabung ke rival sekota mereka, Manchester City.

Hubungan tersebut kian buruk setelah Tevez melakukan aksi konroversial saat merayakan gelar juara Premier League musim 2011-2012. Ia membentangkan banner bertuliskan 'RIP Fergie' yang dibawa suporter sebagai bentuk kebenciannya kepada manajer Manchester United.


5. Sol Campbell

Aksi pengkhianatan terbesar yang dilakukan bintang Premier League mungkin layak diberikan kepada Sol Campbell. Kepindahannya dari Tottenham Hotspur ke Arsenal pada musim panas 2001 benar-benar membuat marah suporter The Lilywhites.

Campbell saat itu merupakan salah satu pemain yang paling dicintai suporter Tottenham karena merupakan produk akademi klub. Sementara Arsenal adalah rival utama mereka karena sama-sama berasal dari London Utara.

Bisa dibayangkan bagaimana marahnya suporter Tottenham melihat idolanya hengkang ke klub yang menjadi rival utamanya. Rasa marah itu semakin menebal karena tidak ada biaya transfer yang harus dikeluarkan Arsenal untuk mendatangkan Campbell karena sudah berstatus bebas transfer.

Ungkapan kemarahan terhadap Campbell terus diperlihatkan suporter Tottenham setiap musimnya saat kedua tim bertemu. Cacian dan makian bergema di stadion saat sang pemain memegang bola.

Namun Campbell tidak akan menyesali kepindahannya ke Arsenal. Ia berhasil meraih sejumlah gelar bergengsi dan menjadi bagian The Invincible musim 2003-2004 yang tersohor itu.

Premier League Fernando Torres Robin van Persie Ashley cole Sol Campbell Carlos tevez Trivia Sepak Bola
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.516

Bagikan