5 Potensi Taktik PSG bersama Lionel Messi

Arief HadiArief Hadi - Rabu, 11 Agustus 2021
5 Potensi Taktik PSG bersama Lionel Messi
Lionel Messi konpers di PSG (Twitter)

BolaSkor.com - PSG (Paris Saint-Germain) kembali mengamankan rekrutan besar di musim panas ini. Dia adalah megabintang Argentina peraih enam Ballon d'Or dan empat titel Liga Champions, Lionel Messi.

La Pulga menambah rekrutan anyar PSG arahan Mauricio Pochettino setelah Sergio Ramos, Gianluigi Donnarumma, Georginio Wijnaldum, Achraf Hakimi, dan Danilo Pereira. Dengan nama-nama top lain seperti Neymar dan Kylian Mbappe, PSG menjadi Los Galacticos yang kini disegani di Eropa.

Messi teken kontrak berdurasi dua tahun plus opsi perpanjang setahun dengan gaji 36 juta euro per tahun, sekitar Rp560 miliar. Pemain berusia 34 tahun pergi gratis (free agents) dari Barcelona setelah kontraknya tidak diperpanjang klub.

Baca Juga:

Gabung PSG, Messi Tak Sabar Buka Bab Baru

10 Momen Penting yang Pengaruhi Perpisahan Barcelona dan Lionel Messi

Kepindahan Lionel Messi ke PSG Cerminan Sepak Bola Era Millenial

"Saya tidak sabar untuk memulai babak baru dalam karier saya di Paris," ujar Lionel Messi dilansir dari laman resmi PSG.

"Klub dan visinya sangat selaras dengan ambisi saya. Saya tahu betapa berbakatnya para pemain dan staf di sini. Saya bertekad untuk membangun, bersama mereka, sesuatu yang hebat untuk klub dan para penggemar. Saya tidak sabar untuk melakukannya. menginjakkan kaki di lapangan Parc des Princes."

Kini dengan kemewahan dan kedalaman skuad PSG, Mauricio Pochettino bisa menerapkan banyak formasi dan taktik khususnya dengan keberadaan Messi. Kira-kira taktik apa saja yang akan diterapkan oleh Pochettino?

1. 4-2-3-1

Taktik klasik Pochettino yang pernah diterapkannya dengan Tottenham Hotspur. Dalam taktik ini Messi menjadi pemain nomor 10 atau gelandang serang di belakang penyerang tunggal (Mbappe), di samping Messi ada Neymar dan Angel Di Maria.

Wijnaldum dan Verratti dapat menjadi pivot, lalu di belakang ada Abdou Diallo, Ramos, Marquinhos, Hakimi, dan Donnarumma. Ini memberikan keseimbangan dari sisi defensif dan juga ofensif.

Lini serang juga semakin menyeramkan dengan adanya Messi. Messi dapat berperan sebagai playmaker dengan visi bermain dan operan bola pendek kala berkombinasi, khususnya dengan Neymar yang pernah main bareng dengannya di Barcelona.

2. 4-3-3

Taktik klasik 4-3-3 yang ofensif, tapi juga defensif, bergantung kepada sistem bermain yang diterapkan pelatih. Mengingat kualitas top skuad PSG dan permainan menyerang Pochettino, taktik itu bisa jadi memaksimalkan lini serang PSG.

Selain itu formasi 4-3-3 juga dapat memunculkan trisula maut baru di lini depan dalam diri: Neymar, Mbappe, dan Messi. Itu akan bersaing dengan trisula Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah di Liverpool.

Akan tapi dalam formasi itu Di Maria diprediksi tidak akan sering bermain, sebab posisinya sebagai winger ditempati Messi. Di tengah sebagai mesin permainan ditempati Verratti, Wijnaldum, dan Leandro Paredes.

Messi terbiasa bermain dengan taktik itu dengan kebebasan bermain meski perannya penyerang sayap. Kerja samanya dengan Neymar dan Mbappe akan menarik untuk dinanti.

3. 3-4-3

Apabila Pochettino senang bereksperimen maka formasi 3-4-3 juga ideal untuk PSG bersama Messi. Taktik ini juga menjanjikan trisula lini depan maut berisikan Neymar, Mbappe, dan Messi, dengan bantuan khusus permainan di sisi sayap.

Dalam taktik itu peran pemain sayap akan sangat terasa karena posisi bek sayap, bisa ditempati Di Maria (atau Layvin Kurzawa) dan Hakimi. Nama yang disebut terakhir sangat cocok bermain di posisi itu dengan kecepatannya naik membantu serangan dan kuat ketika bertahan.

Ander Herrera dan Wijnaldum dapat menjaga kekuatan di lini tengah dengan kekuatan fisik mereka. Di belakang ditempati oleh Presnel Kimpembe, Ramos, dan Marquinhos di depan kiper Donnarumma.

4. 4-2-4

Sistem bermain yang dapat menjadi opsi jika PSG dalam situasi tertinggal atau butuh mencetak gol. Dengan kedalaman dan kualitas skuad yang bagus, PSG memiliki daya serang yang berbahaya.

Mbappe, Mauro Icardi jadi dua striker di depan dan di sisi sayap ada Neymar serta Messi, lalu di tengah ada Wijnaldum dan Herrera. Hakimi, Kimpembe, Marquinhos, Ramos menempati empat bek di belakang.

4-2-4 menjanjikan permainan ofensif, tetapi itu bisa saja diterapkan dalam posisi PSG butuh gol, sebab keseimbangan di taktik itu menjadi hilang karena terlalu fokus ofensif.

5. 4-3-3 (False Nine)

Messi menjadi false nine atau penyerang semu? Tidak masalah, dia pernah melakukannya di Barcelona. Kans formasi ini diterapkan di PSG cukup kecil kecuali Mbappe atau Icardi absen bermain karena cedera atau alasan lainnya.

Messi bermain sebagai false nine didampingi Neymar dan Julian Draxler, lalu di tengah ada Verratti, Danilo, serta Wijnaldum. Taktik false nine ini membutuhkan permainan yang aktif dari pemain-pemain lain.

Fluensi atau pergerakan pemain harus aktif karena tidak ada penyerang sentral di lini depan. Messi dapat menarik atensi lawan dengan pergerakannya yang bebas.

Breaking News PSG Messi Lionel Messi Trivia Sepak Bola Mauricio Pochettino
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.171

Bagikan