8 Bintang Muda yang Dapat Mencuri Perhatian di Piala Eropa 2020

Arief HadiArief Hadi - Sabtu, 29 Mei 2021
8 Bintang Muda yang Dapat Mencuri Perhatian di Piala Eropa 2020
Eljif Elmas (Twitter)

BolaSkor.com - Piala Eropa 2020 akan segera bergulir pada Juni mendatang di 11 kota dari 11 negara UEFA. Perhelatan itu merupakan penundaaan dari seyogyanya berlangsung tahun lalu, tetapi karena pandemi virus corona Piala Eropa ditunda setahun.

Negara-negara favorit juara atau punya tradisi besar di Eropa akan paling dinanti aksinya seperti Belanda, Prancis, Inggris, Spanyol, Italia, hingga juara bertahan Portugal. Piala Eropa 2020 juga akan menjadi ajang yang disaksikan pemandu bakat klub-klub top Eropa.

Selain memantau pemain-pemain senior atau matang untuk direkomendasikan ke klub, barisan talenta-talenta muda juga menjadi pusat perhatian. Mereka bisa menjadikan Piala Eropa sebagai 'etalase' untuk mempopulerkan nama mereka di dunia.

Baca Juga:

Sergio Ramos Tak Dipanggil, Spanyol Tanpa Pemain Madrid pada Piala Eropa 2020

5 Kandidat Peraih Sepatu Emas Piala Eropa 2020

Pesan di Balik Lagu Resmi Piala Eropa, We Are The People

Pada perhelatan Piala Eropa 2016 gelandang Portugal, Renato Sanches menjadi Pemain Muda Terbaik dengan membantu negaranya juara. Musim ini Sanches juga membantu Lille juara Ligue 1 mengakhiri dominasi PSG (Paris Saint-Germain).

'Sanches-sanches' berikutnya diprediksi akan muncul di Piala Eropa 2020 dan menunjukkan talentanya. BolaSkor.com memberikan prediksinya mengenai potensi bintang-bintang muda yang dapat bersinar.

1. Phil Foden - Inggris

Pemuda yang berusia 21 tahun di tahun ini sudah memperlihatkan perkembangan pesat di Manchester City. Di bawah arahan Pep Guardiola, Phil Foden menjadi suksesor David Silva dan musim ini membantu City juara Piala Liga dan Premier League.

Sebelum Piala Eropa Foden akan membantu City berjuang memenangi titel Liga Champions yang dapat menyempurnakan musim mereka menjadi treble winners. Posisinya gelandang serang dengan visi bermain bagus, teknik bagus, dan naluri mencetak gol serta membaca permainan.

2. Dani Olmo - Spanyol

Gelandang serang berusia 23 tahun sudah merantau sejak 2014 pasca meninggalkan La Masia Barcelona. Dani Olmo punya teknik bermain layaknya pemain Spanyol, tetapi dengan kombinasi permainan dari pengalamannya di Kroasia dan Jerman.

Jam terbang pemain RB Leipzig itu bisa jadi berguna untuk skuad Spanyol arahan Luis Enrique. Pengemas 11 caps dan tiga gol bahkan bisa berperan sebagai false nine dengan talentanya kala menciptakan peluang atau mencetak gol.

3. Dominik Szoboszlai - Hungaria

Baru berusia 20 tahun tapi gelandang serang RB Leipzig ini sudah dipantau oleh banyak klub top Eropa. Dominik Szoboszlai telah membela timnas senior Hungaria sejak 2019 dan sebelum di Leipzig membela Liefering serta RB Salzburg.

Diberkahi visi bermain bagus Szoboszlai dapat menciptakan peluang bagi rekan setimnya, meski banyak aspek yang masih dapat dikembangkannya seperti saat mengambil keputusan atau momen mengoper bola.

4. Moise Kean - Italia

Dua tahun terakhir karier striker berusia 21 tahun bangkit dengan PSG. Musim lalu Moise Kean membantu PSG mencapai final Liga Champions dan musim ini juga dipercaya bermain oleh Mauricio Pochettino.

11 gol dari 19 laga liga pertama sudah memperlihatkan kualitas eks penyerang Juventus itu. Kean dengan kecepatan dan kekuatan yang dimilikinya dapat bermain di banyak posisi serang. Tak ayal Roberto Mancini memanggilnya ke dalam skuad Italia.

5. Elif Elmas - Makedonia Utara

Ketika berbicara Makedonia Utara kebanyakan orang mengingat eks striker Inter Milan, Goran Pandev. Akan tapi di dalam skuad Makedonia ada satu nama yang mencuri perhatian yakni gelandang berusia 21 tahun Elif Elmas.

Elmas direkrut sebesar 19 juta euro pada 2019 ke Napoli dan sudah memainkan 50 laga lebih di Serie A. Pemain keturunan Turki itu mencetak gol penentu kemenangan atas Jerman pada Maret lalu dan kini jadi andalan di lini tengah Makedonia.

Makedonia bukan unggulan juara tapi kolektivitas dan determinasi mereka bisa jadi merepotkan tim lain. Elmas motor serangan Makedonia di lini tengah dengan teknik bermain yang diasah di Serie A.

6. Dejan Kulusevski - Swedia

Juventus tak menjalani musim yang bagus tapi menutupnya dengan Copa del Rey. Itu musim debut Dejan Kulusevski (21 tahun) sebagai pemain Juventus dan pengalaman tersebut akan dibawanya ke Piala Eropa 2020.

Tanpa Zlatan Ibrahimovic dalam skuad Swedia pemain-pemain muda berbakat seperti Kulusevski dan Alexander Isak (21 tahun - Real Sociedad) dibutuhkan tim. Isak berposisi sebagai striker, sementara Kulusevski serba bisa dengan posisi winger hingga gelandang sayap.

Kemampuan Kulusevski adalah menyisir sisi sayap dan melakukan penetrasi dengan teknik dribel yang bagus.

7. Ryan Gravenberch - Belanda

Baru punya tiga caps dengan timnas Belanda dan berusia 19 tahun, meski begitu sebagai gelandang bertahan di Ajax Amsterdam Ryan Gravenberch bermain bagus dalam fase bertahan dan pengalir bola yang handal.

Bahkan di musim ini Gravenberch sudah tampil di Liga Champions kontra tim sekaliber Liverpool. Jika diberi kans tampil oleh Frank de Boer Gravenberch bisa jadi kejutan dengan caranya menempatkan diri di lini tengah dan mendikte permainan.

8. Nikola Vlasic - Kroasia

Finalis Piala Dunia 2018 masih memiliki Ivan Rakitic dan Luka Modric di dalam skuadnya, tetapi mereka juga punya pemain muda berbakat seperti Nikola Vlasic yang membela CSKA Moscow dan berumur 23 tahun.

Mantan pemain Hajduk Split dan Everton mengembangkan permainannya bersama CSKA Moscow sejak 2018. Di sana posisinya tak tergantikan sebagai pengatur serangan dengan visi bermain dan teknik bagus.

Breaking News Piala Eropa 2020 Trivia Sepak Bola
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.174

Bagikan