Bali United dan Bhayangkara Solo FC, Contoh Sukses Klub Berpindah Homebase

Hadi FebriansyahHadi Febriansyah - Sabtu, 27 Februari 2021
Bali United dan Bhayangkara Solo FC, Contoh Sukses Klub Berpindah Homebase
Selebrasi gol Bali United melalui Ilija Spasojevic. (LIB)

BolaSkor.com - Pada tahun 2021 ini kembali mencuat berbagai tim di Indonesia yang berganti nama dan kandang mereka, baik itu tim Liga 1 ataupun tim Liga 2. Seperti Bhayangkara FC yang berganti nama menjadi Bhayangkara Solo FC dan berkandang di Solo.

Jauh sebelum itu, Bali United juga melakukan perubahan nama ini. Bali United awalnya merupakan klub Putra Samarinda. Klub ini bermarkas di Samarinda dan sudah eksis sejak tahun 1989.

Putra Samarinda berkompetisi sejak era Galatama. Kemudian, sejak peleburan Perserikatan dan Galatama menjadi Liga Indonesia, Putra Samarinda tetap menunjukkan eksistensinya.

Baca Juga:

Bali United Dukung Bergulirnya Turnamen Pramusim

Liga 1 2020 Dibatalkan, Bali United Bicara soal Kontrak Pemain

Putra Samarinda mengalami kesulitan keuangan sejak Liga Indonesia terbentuk. Pada tahun 2003, Putra Samarinda dan Persisam, klub yang didanai oleh APBD Samarinda ini bergabung untuk membentuk Persisam Putra Samarinda.

Pada 2008/2009, Persisam Putra Samarinda menang Divisi Utama dan berhak promosi ke Indonesia Super League (ISL). Perpecahan Persisam Putra Samarinda terjadi pada tahun 2014.

Untuk meningkatkan daya jual dan prestasi, manajemen Persisam Putra Samarinda menyatakan berubah nama menjadi Bali United FC. Oleh karena itu, tim pindah dari Samarinda ke Gianyar, Bali.

Pada awal kemunculannya di tahun 2015, Bali United belum mendapat dukungan penuh suporter. Namun, lama kelamaan suporter Perseden dan Gelora Dewata mendukung Bali United, karena prospek bisnisnya bagus dan bermain di kasta tertinggi kompetisi.

Bali United. (BolaSkor.com/Putra wijaya)



Akhirnya, dahaga suporter melihat wakil Bali di kasta tertinggi kompetisi terbayarkan. Pada tahun 2019 lalu, tim asuhan Stefano Cugurra ini berhasil meraih gelar juara Liga 1 untuk pertama kalinya.

CEO Bali United, Yabes Taruri saat berkunjung ke rumah dinas Gubernur Bali, pernah mengakui bahwa suporter jadi elemen penting bertumbuh kembangnya Bali United. Masyarakat Bali terbiasa untuk menjaga citra wisata, hingga itu terbawa ketika jadi suporter.

"Sangat merugikan ketika banyak klub dapat sanksi partai usiran atau tanpa penonton. Bukan hanya merugikan klub secara keuangan, tapi karena urusan 20 penonton, yang kena imbasnya 20 ribu penonton. Kami berharap kedewasaan suporter ini bisa terjaga selalu," terang Yabes Tanuri.

Sama halnya dengan Bhayangkara Solo FC, tim ini berawal dari dualisme Persebaya Surabaya yang beralih ke Liga Primer Indonesia dan mengubah namanya menjadi Persebaya 1927 di bawah PT. Persebaya Indonesia.

Bhayangkara Solo FC. (Media Bhayangkara Solo FC)


Pada saat itu, tim yang dulu bernama Persikubar Kutai Barat ini diboyong ke Surabaya dan berubah nama menjadi Persebaya Surabaya oleh Wisnu Wadhana. Perjuangan mereka pun juga tidak instan, sempat sulit mendapatkan dukungan, perlahan mereka mulai memikat hati para Bharamania.

Pada kompetisi Liga 1 2017, The Guardian ini merupakan salah satu tim yang tidak diperhitungkan. Namun pada akhirnya mereka berhasil meraih gelar juara, ketika dilatih oleh Simon McMenemy.

Kini di Liga 2 muncul tim baru dengan homebase yang baru seperti PSG Pati dan Dewa United. Patut ditunggu apakah dua tim ini mampu mengikuti jejak Bali United dan Bhayangkara Solo FC yang mampu meraih gelar juara, bisa saja itu terjadi.

Bali United Bhayangkara FC Bhayangkara Solo FC Breaking News Liga 1 Liga 2
Posts

4.871

Bagikan