Belajar Berbesar Hati dari Arema FC dan Persebaya Surabaya

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Selasa, 02 November 2021
Belajar Berbesar Hati dari Arema FC dan Persebaya Surabaya
Persebaya Surabaya Vs Arema FC. (Media Persebaya)

BolaSkor.com - Sepak bola Indonesia kembali tercoreng atas tindakan tidak fairplay dalam gelaran BRI Liga 1 2021/2022. Ada insiden di luar dugaan terjadi ketika larut malam yang dingin menyelimuti Kota Yogyakarta.

Bus Arema FC mendapat serangan dari oknum tak bertanggung jawab, Kamis (21/10) dini hari WIB. Bus Singo Edan dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab saat parkir di hotel tempat menginap Arema FC di Yogyakarta.

Memang Arema FC akan bertanding melawan Persiraja Banda Aceh, pada pekan kedelapan BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (23/10) mendatang. Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa itu.

"Para pelaku dikejar sama ofisial kami, sudah ditangkap beberapa orang dan sudah diamankan oleh pihak kepolisian," tulis Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana dalam instastory Instagram pribadinya, Kamis (21/10) dini hari WIB.

"Dewasa dan bijak dong jadi suporter!" tegas Gilang.

Baca Juga:

PSSI dan PT LIB Anggarkan Rp84 Miliar untuk VAR di Liga 1

PT LIB: Liga 1 Musim Depan Akan Gunakan VAR

Arema FC
Bus Arema FC yang dirusak. (Instagram)

Kebesaran Hati Persebaya

Pelaku aksi vandalisme ini ditangkap pihak Kepolisian Yogyakarta. Tersangka masih di bawah umur mengenakan atribut Bonek, pendukung Persebaya.

Namun jangan salah sangka dahulu. Perlu diketahui oleh pencinta sepak bola Indonesia, banyak oknum vandalisme yang sering mengenakan atribut pendukung klub tradisional sepak bola Indonesia yang memiliki basis suporter banyak, seperti Persebaya.

Hal ini dilakukan hanya untuk kepuasaan diri atau bahkan memperkaya diri dengan mencuri. Mereka mengenakan atribut klub tradisional sepak bola Indonesia, agar tidak diproses secara hukum alias bui. Hanya mendapat sanksi sosial atau pun penyuluhan.

Persebaya Surabaya Vs Arema FC
Persebaya Surabaya Vs Arema FC. (Media Persebaya)

Meski begitu, ini sangat mencederai fairplay. Agar rasa fairplay terhadap Arema FC terjaga, Persebaya pun mengutarakan maaf, walaupun sang pelaku belum tentu tahu sejarah Bajul Ijo jika ditanya.

"Atas nama ofisial Persebaya, kami mohon maaf untuk ofisial Arema atas tindakan oknum suporter yang tidak bertanggung jawab terhadap bus ofisial Arema. Sungguh, kejadian itu sangat mencoreng nama baik Persebaya dan melanggar nilai-nilai dasar sepak bola yang menjunjung tinggi semangat respect, sportivitas, dan fairplay. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib untuk memproses kejadian yang sangat memalukan ini," ujar Asisten Manajer Persebaya, Alex Tualeka, dalam rilisnya kepada BolaSkor.com.

"Bagi kami, kejadian itu adalah kriminal murni dan vandalisme. Harus diberikan efek jera. Karena kejadian kejadian serupa tidak hanya bisa menimpa Arema, tapi juga Persebaya, atau tim tim lainnya. Silahkan usut tuntas dan tangkap aktor intelektualnya. Mari saling bergandeng tangan untuk selamatkan sepak bola Indonesia," tambahnya.

Arema FC dan Persebaya Surabaya
Arema FC dan Persebaya Surabaya sepakat tempuh jalur damai atas insiden perusakan bus Arema FC. (Media Persebaya)

Kebesaran Hati Arema FC

Tak hanya Persebaya, Arema FC menjunjung tinggi nilai fairplay dengan kebesaran hatinya. Tanpa pikir panjang, Singo Edan menutup kasus ini.

Sang pelaku diberikan pihak Arema FC kepada Persebaya agar mendapat penyuluhan. Tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari.

Pernyataan itu dikonfirmasi dalam pertemuan dengan seorang terduga oknum suporter beserta manajemen Persebaya. Pada pertemuan tersebut, Arema FC diwakili oleh Sudarmaji (Media Officer) dan Rahmad Taufiq Hentihu (Sekretaris tim), sementara Persebaya diwakili oleh Alex Tualeka (Asisten Manajer). Hadir pula perwakilan kepolisian dan Yoga sebagai terduga perusakan bus Arema FC.

Dedik Setiawan
Dedik Setiawan. (BolaSkor.com/Kristian Joan)

"Setelah mendapat arahan dari pihak kepolisian beserta pihak Persebaya, kami nyatakan insiden ini sudah selesai. Saudara Yoga sudah mengaku perbuatannya dan kami menerima maafnya," ucap Media Officer Arema FC, Sudrmaji.

"Kami mengembalikan yang bersangkutan (Yoga) kepada Persebaya untuk mendapat pembinaan. Harapan kami dengan Persebaya, agar insiden ini tidak terulang."

"Harusnya rivalitas sudah cukup di lapangan tanpa unsur tindakan penghilangan nyawa seseorang. Kami nyatakan ini sudah selesai, dan mari kita sama-sama fokus mengejar prestasi tim di kompetisi," pungkas Sudarmaji.

Fairplay Didepankan agar BRI Liga 1 2021/2022 Jalan Terus

Akhmad Hadian Lukita
Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita. (BolaSkor.com/Hadi Febriansyah)

Pelajaran berharga didapatkan dari Arema FC dan Persebaya. Ini sebuah tindakan mengedepankan asas fairplay.

"Saya kecam betul kepada yang melakukan pelemparan, mereka perusuh bukan suporter," kata Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita.

Semoga kebesaran hati Arema FC dan Persebaya tetap terjaga jelang duel keduanya, pada pekan ke-11 BRI Liga 1 2021/2022, 6 November mendatang.

Sepak bola lahir di Indonesia karena alat perjuangan dan pemersatu bangsa melawan penjajah, bukan untuk permusuhan.

Tulisan ini merupakan opini dari penulis atas insiden pemecahan kaca bus Arema FC.

Arema FC Persebaya surabaya Liga 1 Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

14.859

Bagikan