Bengawan Cup III 2017: Cerita Bangun Sepak Bola Wanita di Kota Sejarah PSSI

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Selasa, 26 Desember 2017
Bengawan Cup III 2017: Cerita Bangun Sepak Bola Wanita di Kota Sejarah PSSI
PSW Mataram juara Bengawan Cup III 2017. (BolaSkor.com/Istimewa)

BolaSkor.com - Hujan gerimis mewarnai perjalanan Jakarta-Solo menggunakan moda transportasi Kereta Api, Senin (18/12/17) malam WIB. Detak jantung tak sabar melihat aksi para srikandi bermain sepak bola dalam sebuah tajuk turnamen bernama Bengawan Cup III 2017.

Pada akhirnya, sinar matahari dan embun pagi menyambut kedatangan BolaSkor.com di Kota Solo, Selasa (19/12/17). Para srikandi bersiap untuk bertanding. Mereka begitu semangat untuk tak sabar menunjukkan kemampuannya masing-masing bersama timnya.

Saat itu, tim Jakarta 69 bertanding menghadapi Siliwangi FC. Lalu ada Putri Kediri berhadapan dengan Putri Surakarta. Sore harinya, ada Persijap Kartini menantang Football Plus Bandung. Stadion bersejarah di Kota Solo, R Maladi Sriwedari, menjadi saksi bisu pertandingan para tim sepak bola wanita tersebut.

Cuaca mendung mengiringi semua pertandingan tersebut. Tak jarang sesekali hujan membasahi lapangan Stadion Sriwedari. Alhasil, Jakarta 69 takluk 0-1 dari Siliwangi FC, Putri Kediri raih kemenangan 1-0 atas Putri Surakarta, dan Persijap Kartini bermain imbang 1-1 kontra Football Plus.

Usai pertandingan, semua tim menuju hotel tempat menginap. Semua tim menginap di hotel yang sama. Tidak ada lagi persaingan, di hotel semua pemain dari berbagai tim membaur untuk bercanda atau sekedar mengobrol.

Timbul banyak pertanyaan, apa arti dari Bengawan Cup sendiri untuk sepak bola wanita? Mengapa diadakan di Kota Solo? Dan lain-lain.

Salah satu laga Bengawan Cup III 2017. (BolaSkor.com/Istimewa)

Mengenal Lebih Jauh Bengawan Cup III

Bengawan Cup adalah turnamen sepak bola wanita yang digagas seorang wartawan olahraga bernama Wisnu Wibowo. Kecintaannya terhadap sepak bola wanita sudah lahir sejak lima tahun yang lalu.

Bengawan Cup pertama kali lahir pada tahun 2015. Akhirnya, setiap tahun turnamen ini terselenggara. Tahun 2016 menjadi edisi kedua, dan 2017 merupakan edisi ketiga. Dengan jumlah peserta yang terus bertambah.

Di edisi pertama, hanya tiga tim (Putri Surakarta, PSW Mataram, dan Putri Kediri) yang mengikuti turnamen ini. Persatuan Sepak Bola Wanita (PSW) Mataram keluar sebagai juaranya. PSW kembali menjadi juara pada edisi kedua tahun 2016, dengan jumlah peserta empat tim (Putri Surakarta, PSW Mataram, Putri Kediri, Garda Siliwangi).

"Sepak bola wanita bisa menjadi celah untuk Indonesia berprestasi di dunia internasional. Mati surinya sepak bola wanita tidak boleh terjadi lagi. Kita tahu membentuk Timnas (Indonesia Wanita) yang berprestasi lahir dari kompetisi. Perlahan tapi pasti, turnamen Bengawan Cup, Insya Allah bisa menjadi kompetisi ke depannya. Saya harap juga PSSI dapat memberi perhatian khusus sepak bola wanita, karena sepak bola tidak hanya dimiliki kaum pria pada era ini," kata pencetus Bengawan Cup, Wisnu Wibowo kepada BolaSkor.com.

"Alhamdullilah, setiap edisi peserta selalu bertambah. Tiga edisi kita gelar di Solo, mengapa? Karena Solo adalah kota sejarah sepak bola Indonesia. Di sini pertama kali Kongres PSSI diadakan pada tahun 1930. Stadion Sriwedari adalah stadion pertama yang menyelenggarakan PON (Pekan Olahraga Nasional) tahun 1946. Solo juga secara geografis mampu ditempuh dengan mudah oleh seluruh peserta. Letaknya ada di tengah-tengah Pulau Jawa," tambah Wisnu.

Tim-tim yang mengikuti Bengawan Cup ternyata memiliki ikatan sejarah dengan sepak bola wanita, sebut saja PSW Mataram merupakan salah satu pioneer klub sepak bola wanita yang berjaya di era 1970-an.

Salah satu laga Bengawan Cup III 2017. (BolaSkor.com/Istimewa)

Hambatan Menyelenggarakan Bengawan Cup

Semua tim menginap dalam satu hotel ternyata sengaja dilakukan. Masalahnya tentu keterbatasan dana dan lebih gampang dikontrol. Selain itu, menciptakan sebuah kebersamaan antar pemain, meski berbeda tim.

"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang mendukung Bengawan Cup dari edisi pertama hingga edisi ketiga saat ini. Masalah yang dihadapi tentu keterbatasan dana. Kita tahu sepak bola wanita belum se-populer sepak bola pria. Jadi hanya beberapa pihak yang prihatin dengan sepak bola wanita terketuk pintu hatinya untuk membantu. Sepak bola wanita bisa menjadi aset negara untuk berprestasi di dunia internasional, di tengah mandeknya sepak bola pria," ucap Wisnu.

"Harapan ke depannya, semoga banyak pihak yang peduli dengan sepak bola wanita. Baik itu dari PSSI atau Pemerintah (Kemenpora). Semoga ke depannya Bengawan Cup bisa terselenggara kembali, dan ke depannya bisa menjadi sebuah kompetisi. Di mana, saya punya rencana Bengawan Cup jadi grandprix seperti penyelenggaraan Voli dan Basket di beberapa kota. Momennya ketika Hari Kartini (21 April), Hari Kemerdekaan (17 Agustus), dan Hari Ibu (22 Desember)."

Bengawan Cup II yang berlangsung pada tahun 2016 lalu. (BolaSkor.com/Istimewa)

Ucapan Terima Kasih dari Tim Peserta

Bengawan Cup ternyata mendapat perhatian khusus dari para wanita pencinta sepak bola, yang sekaligus tim peserta. Mereka menyambut adanya turnamen seperti ini, yang mempedulikan sepak bola wanita.

"Saya senang sekali, soalnya ada yang melirik sepak bola wanita. Dari dulu, kita memang ingin ada event seperti ini. Ke depannya, mudah-mudahan ada kompetisi reguler. Semoga bisa digelar ke depannya. Bengawan Cup bisa jadi kompetisi," kata pelatih Football Plus Bandung, Sicilia Setiawan kepada BolaSkor.com.

Pelatih Football Plus Bandung, Sicilia Setiawan (kiri). (BolaSkor.com/Istimewa)

Bengawan Cup III Jadi Ajang Kumpul Pemain Timnas

Bengawan Cup edisi ketiga menjadi tempat berkumpulnya para pemain Timnas, guna mengasah keampuannya bermain sepak bola. Sebut saja Hanipah Halimatusyadiah Suandi, Nur laili Khomariyah Purnama, Diah Ayu Puspitaningrum, Nafizhah Nuraini, dan Anisa Febriana.

"Iya seneng banget pokoknya bisa main di Bengawan. Apalagi bisa ketemu temen-temen yang main di Timnas dulu jadi kaya reuni apalagi udah jarang ketemu," ucap Hanipah.

"Pokoknya selepas AFF udah aja dibubarin. Kita sempet ketemu memang di Pertiwi Cup kemarin. Tapi gak bebas ngobrol kaya gini. Di sini kita bisa kangen-kangenan," timpal Diah Ayu.

"Kita sekarang mau main dimana, event aja jarang tidak kaya futsal. Makanya kalau Bengawan harus ada terus buat lahan kita kompetisi, dan kalau bisa malah dijadikan liga," harap Nur Laili.

Putri Widodo Cahyono Putro yang bermain di turnamen Bengawan Cup III 2017, Anya Aurellia Putri. (BolaSkor.com/Istimewa)

Bengawan Cup III Diharapkan Bisa Bantu Bentuk Timnas Wanita Asian Games 2018

Selain itu, Bengawan Cup III kali ini juga kedatangan tamu istimewa. Pertama adalah Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto yang membuka secara langsung Bengawan Cup III. Kedua adalah putri pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro, Anya Aurelia Putri yang menjadi pemain Putri Surakarta.

"Pertama-tama tentu saya selaku perwakilan dari pemerintah mengapreisiasi setinggi-tingginya akan perheatan ini. Sebab di tengah hiruk pikuk Liga 1 dan Liga 2 ada event untuk wanita," ucap Gatot.

"Kita tahu bahwa event untuk sepak bola wanita masih kurang. Meskipun seminggu yang lalu PSSI baru saja menggelar Pertiwi Cup, tapi saya rasa sepak bola untuk wanita masih kurang."

"Saya harap harus ada keberlanjutan dalam event seperti ini. Apalagi kita menyongsong Asian Games yang di mana salah satu dari enam Pertandingan yang progresion adalah sepak bola wanita. Jadi kalau tak ada warming up seperti ini saya takut kita hanya menyaksikan saja."

"Selepas ini saya harap PSSI lebih care untuk kepentingan sepak bola wanita untuk lebih diperhatikan. Dan Semoga acara yang berlangsung di stadion bersejarah ini membuat peserta punya semangat yang bagus, meskipun kita tahu membangun sepak bola wanita di Indonesia perlu dengan kerja keras ekstra."

Gatot S Dewa Broto (tengah) saat membuka Bengawan Cup III 2017. (BolaSkor.com/Istimewa)

Akhir dari Bengawan Cup III

Tepat pada Hari Ibu tahun ini, Jumat (22/12/17), Bengawan Cup III mencapai babak akhir. Di mana, PSW Mataram (Juara Grup B) menantang Putri Kediri (Juara Grup A) di partai final.

"Sengaja kita laksanakan laga final di tanggal 22 ini. Ini Sekaligus kita merayakan Hari Ibu. Di mana para pemain ini nantinya juga akan menjadi seorang ibu kemudian hari," tutur Managing Operation Bengawan Cup III 2017, Wisnu Wibowo.

Sebelumnya, Persijap Kartini (runner-up Grup B) berhasil menjadi peringkat ketiga terbaik usai mengalahkan Jakarta 69 (runner-up Grup A) 4-3. Posisi kelima diraih Football Plus, posisi keenam ada Siliwangi FC, dan ketujuh adalah tuan rumah Putri Surakarta. Dari posisi kelima hingga ketujuh, penentuannya diadakan pertandingan sistem trofeo (Ketiga saling bertemu dengan sistem satu laga hanya satu babak).

PSW Mataram pun berhasil menjadi juara turnamen sepak bola Bengawan Cup III 2017. Kepastian itu didapat usai PSW Mataram mengalahkan Putri Kediri dengan skor 1-0, pada laga final di Stadion R Maladi Sriwedari, Solo, Jumat (22/12/17).

Dengan begitu, PSW Mataram untuk ketiga kalinya menjuarai Bengawan Cup. Sebelumnya, PSW Mataram menjuarai Bengawan Cup dua edisi sebelumnya, yakni 2015 dan 2016.

Tak hanya menjadi juara, PSW Mataram juga berhasil memboyong penghargaan individu melalui pemain andalannya, Sheva Imut. Ia meraih gelar pemain terbaik Bengawan Cup III 2017.

Pemain PSW Mataram, Sheva Imut menjadi pemain terbaik Bengawan Cup III 2017. (BolaSkor.com/Istimewa)

Berikut hasil lengkap juara dan penghargaan Bengawan Cup III 2017:

Juara: PSW Mataram
Runner-up: Putri Kediri
Peringkat Ketiga: Persijap Kartini
Peringkat Keempat: Jakarta 69
Peringkat Kelima: Football Plus
Peringkat Keenam: Siliwangi Putri
Peringkat Ketujuh: Putri Surakarta

Bengawan Cup III
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

14.857

Bagikan