Brahim Diaz, Berawal dari Menatap Poster Captain Tsubasa hingga Menuju AC Milan

Johan KristiandiJohan Kristiandi - Rabu, 02 September 2020
Brahim Diaz, Berawal dari Menatap Poster Captain Tsubasa hingga Menuju AC Milan
Brahim Diaz (Twitter)

BolaSkor.com - Brahim Diaz menghabiskan masa kecilnya dengan bermain sepak bola. Ia memiliki poster serial televisi asal Jepang, Captain Tsubasa, di kamarnya. Siapa sangka, kini Diaz bisa mengikuti jejak sang kapten masa depan.

Masa kecil Brahim Diaz sangat sederhana. Ia tinggal di Dos Hermanas - sebuah lingkungan miskin di Malaga - bersama keluarganya yang tak memiliki darah Spanyol. Ibu Brahim Diaz berasal dari Liberia, sementara itu sang ayah merupakan pria asal Maroko.

Keadaan yang sulit membuat Diaz tidak memiliki banyak hiburan. Ia memilih sepak bola untuk menggapai kesenangan bersama rekan-rekannya.

Pada usia empat tahun, Diaz menggunakan perabot rumah tangga untuk dijadikan gawang. Diaz asyik bermain bola di dalam rumahnya.

Baca juga:

Weston McKennie, 'Koboi' dari Texas yang Memberi Warna Baru dalam Skuad Juventus

Statistik Kekuatan dan Kelemahan Rekrutmen Baru Chelsea, Malang Sarr

Nostalgia - Ketika Luka Modrid Masuki Panteon Real Madrid

Brahim Diaz

Tidak puas sampai di situ, Brahim Diaz juga bermain sepak bola sepanjang hari di halaman rumah kakeknya yang digunakan sebagai taman bermain.

"Semua kenangan saya terkait dengan keluarga dan sepak bola yang lebih besar dari apa pun. Sepak bola mengajari saya tentang segalanya: menang, kalah, dan bermain dengan rekan satu tim. Namun, di atas segalanya adalah tidak pernah menyerah," ujar Diaz seperti dilaporkan laman resmi Gianluca Di Marzio.

Kecintaan Diaz kepada si kulit bundar kian besar setelah menonton Captain Tsubasa yang memiliki nama Oliver Hutton di Spanyol. Diaz menempelkan poster Tsubasa Oozora di dinding rumahnya. Harapannya satu, mengikuti jejak sang idola bermain di kancah tertinggi.

Rupanya, jalan karier Diaz sedikit berbeda dari Tsubasa. Diaz tidak bermain di klub Tsubasa, Barcelona, melainkan menuju sang rival, Real Madrid.

Semua itu bermula ketika Diaz tampil menjanjikan di klub pertamanya, Tiro Pichon. Kualitasnya mulai dibicarakan sehingga membuat wakil presiden Malaga, Abdulla Ghubn, datang mengunjunginya di rumah. Ghubn ingin bocah 10 tahun tersebut tinggal di Andalusia.

Tak lama berselang, setelah tampil di tim junior Malaga, Diaz mendapatkan tawaran dari Barcelona. Ketika itu, Pep Guardiola meminta kepada manajemen untuk memboyong Diaz ke La Masia.

Namun, Barcelona gigit jari karena Malaga melakukan perlawanan. Kedua tim tidak bisa menemukan titik temu soal perjanjian transfer.

Pada 2013, akhirnya Guardiola bisa bekerja sama dengan Diaz. Namun, kisah tersebut tidak terjadi di Barcelona, melainkan Manchester City. The Citizens mengeluarkan dana 300 ribu euro.

Brahim Diaz

Kemampuan Brahim Diaz semakin berkembang di Manchester City. Memperkuat tim U-23, pemain 21 tahun itu mengemas 11 go plus 10 assist dalam 33 pertandingan.

Torehan itu sudah cukup membawa Diaz promosi ke tim senior. Diaz digadang-gadang akan mengikuti jejak David Silva.

Sayangnya, Diaz tidak mendapatkan banyak kesempatan bermain. Maklum, ia harus bersaing dengan pemain-pemain bintang lima The Citizens yang sudah banyak jam terbang.

Kondisi tersebut membuat Dia memutuskan hengkang ke Real Madrid pada Januari 2019. Meskipun, pada kenyataanya, Diaz meraih berbagai gelar di Inggris bersama Man City.

Manchester City dikabarkan mendapatkan 17 juta euro dari transfer tersebut. The Citizens juga akan meraup 15 persen dari hasil penjualan Diaz di masa depan. Konon, dalam kontrak terselip klausul anti-Mancheser United.

Menuju Real Madrid juga tidak membuat Diaz mendapatkan menit bermain yang diinginkan. Sejauh ini, Diaz baru tampil dalam 21 laga dengan mengkreasikan dua gol plus tiga assist.

Tak ingin layu sebelum berkembang, Diaz dikabarkan memutuskan menerima tawaran AC Milan. Pemain asal Spanyol itu ingin mencoba tantangan baru dan membawa Rossoneri ke tempat seharusnya.

Kabarnya, Diaz akan datang dengan status pinjaman tanpa opsi tebus. Namun, dengan hubungan baik antara Madrid dan Milan, status transfer bisa diubah di masa depan.

Kini, tantangan baru sudah menanti Brahim Diaz. Berawal dari menatap poster Captain Tsubasa, Diaz menjadi satu di antara pemain yang bisa mencicipi liga bergengsi dunia.

"Sekarang saya bisa mati bahagia. Itu adalah kebahagiaan terindah dalam hidup saya," ujar kakek Brahim Diaz, Don Angel, pada acara presentasi sang cucuk di Real Madrid.

Real Madrid AC Milan Brahim Diaz Breaking News
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Life is too short, but i will live for you.
Posts

14.350

Bagikan