Bukan Paul Pogba, Legenda Manchester United Tunjuk Dua Biang Kerok Kekalahan dari Arsenal
Taufik Hidayat - Senin, 02 November 2020
BolaSkor.com - Paul Pogba dianggap menjadi biang kerok kekalahan Manchester United atas Arsenal dalam lanjutan Premier League 2020-2021, Minggu (1/11). Namun pandangan berbeda diungkapkan legenda Setan Merah, Paul Scholes.
Dalam laga yang berlangsung di Old Trafford, Pogba memang berperan penting membuat Manchester United takluk 0-1 dari Arsenal. Kecerobohannya membuat The Gunners mendapat hadiah penalti yang dieksekusi sempurna oleh Pierre-Emerick Aubameyang.
Performa gelandang berkebangsaan Prancis itu juga tak bisa dikatakan bagus dalam pertandingan ini. Pogba beberapa kali bahkan harus kehilangan bola yang membuat alur serangan Manchester United terganggu.
Baca Juga:
Manchester United 0-1 Arsenal: Nestapa Setan Merah di Old Trafford Berlanjut
Kemenangan atas PSG dan RB Leipzig Bikin Manchester United Terlena
Bukan Menang Beruntung, Mikel Arteta Buka Resep Kalahkan Manchester United
Namun Scholes justru menunjuk sosok Fred dan Scott McTominay sebagai penyebab kekalahan Manchester United. Dua gelandang itu dianggapnya tak mampu menguasai lini tengah meski bermain di kandang sendiri.
“Saya berkata pada jeda babak bahwa jika anda ingin mendapatkan yang terbaik dari pemain paling kreatif yang bisa mencetak gol dengan bola maka dua di lini tengah harus memiliki penguasaan bola dan semacam kontrol. Namun kualitas itu hilang dari keduanya (Fred dan McTominay)," kata Scholes kepada Premier League Productions.
“Ini merupakan yang terburuk sepanjang saya melihat Manchester United tampil di Old Trafford. Mereka bermain sebagai bek tengah, bukan gelandang tengah.”
Harus diakui hampir semua pemain Manchester United tampil buruk pada laga kontra Arsenal. Performa apik mereka saat mengalahkan RB Leipzig tiga hari sebelumnya nyaris hilang tak tersisa.
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer kini harus memutar otak untuk menentukan formula yang tepat di lini tengah tim asuhannya. Banyaknya opsi gelandang yang ia miliki tak selamanya menguntungkan.
