Dikabarkan Kursus Bahasa Inggris untuk Latih Man United, Ten Hag Angkat Bicara
Arief Hadi - Rabu, 16 Maret 2022
BolaSkor.com - Isu calon pelatih anyar Manchester United masih bergulir panas saat ini. Dua kandidat teratas untuk menggantikan Ralf Rangnick adalah Erik ten Hag (Ajax Amsterdam) dan Mauricio Pochettino (PSG).
Ironisnya, Ten Hag dan Pochettino sama-sama gagal membawa timnya lolos dari 16 besar Liga Champions (seperti halnya Rangnick). Kendati demikian hal tersebut tak mengurangi rumor Ten Hag melatih Red Devils.
Apalagi ada kabar bahwa Ten Hag tengah memelajari bahasa Inggris saat ini dan mengambil kursus. Pelatih berusia 52 tahun tidak membantah tengah belajar bahasa Inggris, tapi ia membantah bahwa itu dilakukannya untuk melatih United.
Baca Juga:
Hasil Liga Champions: Atletico Kubur Mimpi Manchester United, Benfica Bungkam Ajax
Manchester United Disingkirkan Atletico, Rangnick Jadikan Wasit Kambing Hitam
Mari Biasakan Diri Liga Champions Tanpa Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi
"Tidak, kabar itu (Ten Hag belajar bahasa Inggris untuk latih United) tidak benar! Kami berbicara bahasa Inggris di klub karena ada banyak pemain asing di Belanda dan mereka sudah belajar dalam bahasa Inggris," terang Ten Hag kepada BT Sport.
Ajax tersingkir dari 16 besar karena kalah agregat gol 2-3 dari Benfica dan kalah 0-1 di leg dua yang dihelat di Belanda. Ten Hag membantah fokusnya terganggu karena rumornya melatih Man United.
"Saya tidak berpikir itu adalah masalah hari ini. Saya fokus pada (pertandingan kami kontra Benfica) dan saya tidak memperhatikan hal lain," imbuh Ten Hag.
"Saat ini, saya hanya bekerja dengan Ajax dan tidak memiliki pemikiran lebih lanjut tentang masa depan."
Ten Hag sudah melatih Ajax sejak 2017 setelah sebelumnya membesut Go Ahead Eagles, Bayern Munchen II, dan FC Utrecht. Dalam kurun waktu tersebut Ten Hag memenangi dua Eredivisie, dua Piala KNVB, dan satu Johan Cruyff Shield.
Ten Hag terkenal sebagai pelatih yang mampu membangkitkan pemain saat kariernya di klub sebelumnya biasa saja atau bahkan flop. Selain itu ia juga punya filosofi sepak bola ofensif dan menghibur.
