Dirut Persija Gede Widiade Berikan Jawaban soal Keraguan Fisik Bruno Matos
BolaSkor.com - Renan Silva datang ke Persija Jakarta dengan ekspektasi tinggi pada pertengahan musim lalu. Gelandang Brasil itu diharapkan dapat menjadi jenderal lapangan tengah tim ibu kota.
Pemain berusia 29 tahun ini memang punya skill yahud. Hanya saja, staminanya kerap kedodoran. Renan pun jarang bermain selama 90 menit penuh saat membela Persija.
Dari 13 caps-nya bersama Persija di musim lalu, Renan hanya mampu sekali tampil selama 90 menit penuh. Lainnya, pemain berkaki kidal ini sering diganti di pertengahan paruh kedua.
Baca Juga:
Pergi dari Persib Bandung, Jonathan Bauman Resmi Berseragam Kedah FA
Eks Persipura dan Persija Addison Alves Berpeluang Perkuat Klub Spanyol
Jelas, stamina Renan tidak memadai. Meski begitu, Renan masih mampu menyumbang empat assists. Persija pun melepasnya di akhir musim. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu menggantinya dengan sesama personil asal Brasil, Bruno Matos.
Gaya main Bruno hampir mirip dengan Renan. Ia juga punya kaki kiri yang mumpuni. Tapi, ada kekhawatiran fisiknya serupa dengan Renan. Lalu, bagaimana Direktur Utama Persija, Gede Widiade menanggapinya?
Gede memakai analogi perumpamaan. Kalau satu pemain yang fisiknya jeblok, berarti kesalahan ada di pemain itu. Namun jika tidak, berarti ada yang keliru dalam metode kepelatihan fisik.
"Di klub saya yang dulu, kalau ada empat pemain, satu pemain fisiknya jelek, berarti pemainnya yang jelek. Tapi kalau ada lima pemain, di sekitar usia 23-24 tahun, fisiknya tidak bagus, berarti yang salah pemainnya apa pelatih fisiknya?" ujar Gede kepada wartawan.
Bruno datang ke Persija dari klub Liga Super Malaysia, PKNS. Di sana, pemain berusia 28 tahun mampu mengemas tujuh gol dari delapan penampilan.