Evolusi Permainan Tim-tim Gurem di Mata Guardiola dan Ancelotti

Arief HadiArief Hadi - Senin, 15 Oktober 2018
Evolusi Permainan Tim-tim Gurem di Mata Guardiola dan Ancelotti
Carlo Ancelotti dan Pep Guardiola (Zimbio)

BolaSkor.com - "Tanpa evolusi, sepak bola akan mati. Dalam hal ini, Italia bukan yang pertama. Negeri kami kesulitan dari segi kultur dalam menghadapi perubahan, bahkan di saat sekarang ini ada pergerakan terima kasih atas keberanian banyak pelatih."

Kutipan itu diucapkan oleh guru sepak bola jenius asal Italia, Arrigo Sacchi, ketika menghadiri Festival Olahraga di Trento dan memberikan pidato kepada penonton. Dalam acara tersebut juga, Sacchi bertemu dengan dua pelatih visioner lainnya, Carlo Ancelotti dan Pep Guardiola.

Salah satu topik seru yang dibahas mereka adalah tentang evolusi permainan tim-tim kecil Eropa. Biasanya, tim-tim tersebut identik dengan permainan bertahan dan serangan balik, khususnya ketika melawan klub besar karena kurangnya kekuatan mereka. Baik dari segi kualitas individu atau kolektif.

Namun di era milenial ini berbeda. Menurut Ancelotti, banyak klub-klub kecil yang mulai berani membangun serangan dari belakang, coba menguasai bola lebih lama dan melancarkan serangan ke pertahanan lawan. Contoh nyata itu ada di Serie A.

Roberto De Zerbi menjadi topik perbicangan di antara ketiganya karena mampu menyulap Sassuolo menjadi tim yang menghibur, ofensif, yang sempat merepotkan Juventus dan mengalahkan Inter Milan dengan koleksi pemain-pemain berkualitas mereka.

Guardiola sampai tak kuasa menutupi kekagumannya kepada Sassuolo. "Saya setuju dengan Carlo. Ketika saya melihat Sassuolo, saya mendapatkan ide dari sepak bola yang sangat pro aktif," ucapnya, disadur dari Calciomercato.

Melihat ketiga pelatih tenar itu memerhatikan sepak terjang Sassuolo cukup menarik, sebab Sassuolo bukanlah tim besar Eropa. Berkat De Zerbi, mereka saat ini berada di urutan delapan klasemen dengan raihan 13 poin dari delapan pertandingan.

Pengakuan akan kualitas De Zerbi sedianya tidak hanya datang dari Guardiola, tapi juga eks pelatih Napoli yang kini menukangi Chelsea, Maurizio Sarri.

“Sementara untuk De Zerbi, dia seperti halnya versi yang lebih berani dari saya pada usia 40 tahun. Ada hal-hal yang Anda putuskan untuk lakukan atau tidak lakukan, ada momen-momen saat Anda ingin melangkah maju ketimbang menginjak rem (berhenti)," ucap Sarri.

“De Zerbi sepertinya telah melewati seluruh langkah tersebut. Bahkan di usianya, dia tidak takut, dia memberikan kekuatan pada gagasannya. Saya benar-benar angkat topi (salut) kepada De Zerbi, di beberapa cara dia mengingatkan saya kepada diri saya 20 tahun silam, kecuali dia melakukannya sekarang, pada usia 40 tahun,” pungkasnya.

Jika De Zerbi mampu mempertahankan kegemilangannya melatih Sassuolo hingga akhir musim, bukan tidak mungkin kita semua kelak melihatnya melatih salah satu tim-tim besar Eropa.

Breaking News Sassuolo Roberto De Zerbi Pep Guardiola Carlo Ancelotti Arrigo sacchi Maurizio Sarri Serie A Italia
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.127

Bagikan