FIFA Football for School di Indonesia: Pembangunan Karakter di Hari Sumpah Pemuda

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Jumat, 28 Oktober 2022
FIFA Football for School di Indonesia: Pembangunan Karakter di Hari Sumpah Pemuda
Acara FIFA Football for School di Lapangan Rugby, Senayan, Jakarta, Jumat (28/10). (PSSI)

BolaSkor.com - FIFA Football for School telah diluncurkan di Indonesia. FIFA Football for School berlangsung di Lapangan Rugby, Senayan, Jakarta, dari Rabu (26/10) sampai Jumat (28/10).

Acara ini dihadiri sekitar lebih dari 100 anak (laki-laki dan perempuan) dan 30 guru olahraga dari sekolah di seluruh pulau di Indonesia. Acara dibuka oleh Direktur Sekolah Sepak Bola FIFA Fatimata Sidibe dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Turut hadir juga Koordinator Proyek FIFA untuk Asia Timur - Kantor Regional ASEAN, Niko Nhouvannasak, Sekjen PSSI Yunus Nusi, Head of Security and Safety FIFA Chen Jun, serta Abdul Halim Muharam yang mewakili Direktur Sekolah Dasar dari Kemendikbudristek.

Tak hanya itu, ada legenda hidup sepak bola Indonesia Bambang Pamungkas, dan Marco Motta sebagai bintang tamu.

Baca Juga:

FIFA Football for Schools Hadir di Indonesia, Tonggak Lahirnya Pemain Bintang Tanah Air

Wasekjen PSSI Maaike Ira Puspita Jadi Kandidat Wakil Presiden AFF

Sebagai informasi, FIFA Football for Schools (F4S) adalah program yang dijalankan oleh FIFA, bertujuan untuk berkontribusi pada pendidikan, pengembangan, dan pemberdayaan sekitar 700 juta anak di seluruh dunia. Kegiatan ini berusaha membuat sepak bola lebih mudah diakses oleh anak laki-laki dan perempuan tiga kelompok usia (4-7, 8-11 dan 12-14 bertahun-tahun) di seluruh dunia, dengan memasukkan kegiatan sepak bola ke dalam sistem pendidikan, dalam kemitraan dengan otoritas dan pemangku kepentingan terkait.

Program ini telah dirancang untuk mempromosikan keterampilan dan kompetensi hidup yang ditargetkan melalui sepak bola dan berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dan prioritas lainnya.

FIFA
Direktur Sepak Bola untuk Sekolah FIFA, Fatimata Sidibe. (PSSI)

“Hari ini adalah hari yang tak terlupakan bagi FIFA dan suatu kehormatan bagi saya untuk menghadiri peluncuran F4S di Indonesia. Saya berterima kasih atas komitmen Anda untuk mewujudkan ini. Ke depannya, kami ingin meminta dukungan Anda yang berkelanjutan, karena kami percaya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dapat berkontribusi pada perubahan sosial di Tanah Air dengan bekerja pada fondasi yang telah diletakkan dengan diluncurkannya program ini. Dengan dukungan Anda, kami ingin mengubah proyek ini menjadi tolok ukur untuk diikuti semua orang,” kata Direktur Sepak Bola untuk Sekolah FIFA, Fatimata Sidibe.

“Kami sangat berterima kasih atas komitmen PSSI dan Pemerintah Indonesia,” lanjutnya.

Program F4S selaras dengan kebijakan olahraga, pendidikan, dan kesehatan global. Program F4S dapat digunakan oleh asosiasi anggota (MA) dan pemerintahnya untuk memajukan prioritas pembangunan nasional.

"Yang menjadi tujuan dari kegiatan adalah bagaimana anak-anak bisa percaya diri, membangun karakter, sehingga mereka bisa resiliensi ketika anak-anak, misalnya kalah dalam pertandingan sepak bola. Mereka tidak larut dalam kesedihan dan bisa dengan cepat untuk bisa bangkit meraih kemenangan di lain waktu," Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.

Mochamad Iriawan
Ketum PSSI Mochamad Iriawan di acara FIFA Football for School. (PSSI)

Indonesia memiliki banyak pulau, dan setiap pulau memiliki masyarakat yang sangat menyukai sepak bola, dari anak-anak hingga orang dewasa. Sepak bola adalah salah satu hal yang bisa membuat masyarakat Indonesia melupakan kesedihannya sejenak, di mana mereka bisa menonton dan menikmatinya secara langsung di stadion atau di rumah (melalui siaran langsung televisi).

Bambang Pamungkas juga mengalami hal yang sama. Ia menyukai sepak bola karena mengidolakan Kurniawan Dwi Yulianto, seorang legenda hidup yang juga pernah bermain untuk Timnas Indonesia sebelum dirinya.

Bahkan Bambang adalah seorang almamater di pelatihan Diklat Salatiga, di mana Kurniawan juga pernah belajar sepak bola di sana.

“Sepak bola dapat mengajari kita dan generasi penerus kita keterampilan hidup, gaya hidup sehat, dan pendidikan. Di sepak bola kita juga bisa belajar untuk bisa saling menghargai, bekerja sama, dan lain-lain dalam hidup, serta fair play, di dalam dan di luar lapangan,” kata Bambang.

Bambang Pamungkas
Bambang Pamungkas dalam acara FIFA Football for School. (PSSI)

Bambang dan Marco Motta mengajak anak-anak untuk terus mencintai sepak bola, bermain sepak bola dengan sepenuh hati, karena sepak bola itu menyenangkan, dan bisa membuat orang bangun sejenak untuk melupakan kesedihan.

Setelah peristiwa di Stadion Kanjuruhan, sepak bola harus bisa bangkit bersama, sembuh lebih kuat, sejalan dengan slogan dan semangat G20 yang akan berlangsung di Indonesia.

Marco Motta
Marco Motta dalam acara FIFA Football for School. (PSSI)

“Bambang dan saya berharap dengan adanya proyek FIFA Football for School di Indonesia, kita bisa membuat anak-anak ini menjadi manusia masa depan yang akan membangun negara dengan memiliki karakter yang kuat. Tidak hanya dalam profesinya sebagai pesepak bola, tetapi juga dalam profesi lainnya. Sebab, tidak baik jika kita terlalu lama bersedih. Kami harus bangkit, memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik lagi di masa depan,” kata Marco Motta.

Fifa Pssi Mochamad Iriawan Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

14.995

Bagikan