Florian Wirtz, Pencetak Gol Termuda di Bundesliga, Memilih Leverkusen ketimbang Liverpool karena Lebih Dekat Rumah

Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Minggu, 07 Juni 2020
Florian Wirtz, Pencetak Gol Termuda di Bundesliga, Memilih Leverkusen ketimbang Liverpool karena Lebih Dekat Rumah
Florian Wirtz (bundesliga)

BolaSkor.com - Bayer Leverkusen memang harus menelan kekalahan 2-4 saat menjamu pemuncak Klasemen Bundesliga Bayern Munchen, Sabtu (6/6). Namun pada laga itu, pemain muda Leverkusen Florian Wirtz kembali mencatatkan namanya ke dalam buku sejarah.

Setelah menjadi debutan termuda ketiga sepanjang sejarah Bundesliga ketika kompetisi kembali dimulai, kini Wirtz mencatat rekor sebagai pencetak gol termuda sepanjang sejarah Bundesliga. Wirtz mencetak gol ke gawang Bayern saat berusia 17 tahun 34 hari. Dia memecahkan rekor yang dicetak 17 tahun, dua bulan yang dibuat Nuri Sahin pada 2005.

Bundesliga menyedot perhatian dunia ketika memulai kembali kompetisi di tengah pandemi COVID-19. Muncul hal menarik dari kembalinya Bundesliga. Dunia bisa melihat bagaimana adaptasi yang dilakukan demi menggelar laga di tengah pandemi.

Baca Juga:

Nostalgia - Gol Sundulan Jadi Salam Perpisahan Zidane Kepada Publik Santiago Bernabeu

Mengenal Yasir Al-Rumayyan, Calon Pemilik Baru Newcastle United Kepercayaan Pangeran Salman

Megan Rapinoe, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Sepak Bola

Tidak hanya itu, dunia juga disajikan performa apik yang ditampilkan para talenta muda yang diprediksi bakal menjadi bintang besar di masa depan. Dari Erling Haaland, Jadon Sancho, Alphonso Davies, hingga Kai Havertz.

Di antara para talenta muda tersebut, muncul nama Florian Wirtz. Di usia 17 tahun dan 15 hari, Wirtz merupakan pemain termuda yang melakukan debut penuh bersama Bayer Leverkusen. Tidak hanya itu, Wirtz menjadi pemain termuda ketiga yang menjadi starter sepanjang sejarah Bundesliga.


Debut Mengesankan

Meskipun minim pengalaman, Wirtz yang berposisi gelandang serang mampu tampil mengesankan. Permainannya langsung bisa menyetel dengan penyerang muda Leverkusen lainnya, Kai Havertz.

"Dia sangat penting buat kami. Dia bermain bagus sejak awal. Dia mampu mempertahankan bola dan bagus dalam melakukan serangan," ujar pelatih Bayer Peter Bosz usai laga.

"Tampil perdana selalu menjadi momen spesial, terutama saat usia 17 tahun. Tapi dia sama sekali tidak gugup. Keseluruhan, itu merupakan penampilan bagus dari dia."

Bagi Bosz apa yang ditampilkan Wirtz mungkin tidak mengherankan. Psalnya Bosz sebelumnya sudah sering bekerja dengan sejumlah pemain muda berbakat saat di Ajax dan Dortmund. Karena itulah Bosz tidak ragu lagi untuk melempar Wirtz ke medan perang.

Pada jendela transfer Januari, Bosz mendiskusikan rencana dengan klub untuk menggaet Wirtz dari Koln yang telah lama disebut-sebut sebagai salah satu pemain muda terbaik di Jerman.

Wirtz sudah di Koln sejak usia enam tahun. Dia mengawali pendidikan sepak bola di tim junior Grun-Weiss Brauweiler. Selama dekade terakhir Wirtz berkembang cepat dan disebut-sebut sebagai salah satu harapan baru sepak bola Jerman.

Dia membantu Koln U-17 memenangkan gelar juara pada 2019 setelah mengalahkan Dortmund di final. Sempat dihantam cedera lutut, Wirtz tidak membuang banyak waktu untuk mengejar ketinggalan dengan mencetak delapan gol dalam 10 penampilan pasca-cedera bersama Koln U-17.

Meski namanya melambung setahun belakangan, Wirtz sebenarnya sudah menarik perhatian sejumlah klub top Eropa. Para raksasa itu bersiap untuk mengambil keuntungan dari aturan kontrak pemain muda di Jerman.

Di Jerman, begitu seorang pemain mencapai level U-16, mereka ditawari kontrak sebagai pemain muda berdurasi tiga tahun. Kontrak yang bisa mencakup klausul satu tahun dengan nilai lebih tinggi dengan status profesional.

Pilih Leverkusen

Akan tetapi orang tua Wirtz, yang bertindak sebagai penasihat, menolak kesepakatan itu dan sebaliknya bersikeras bahwa kontrak hanya berdurasi dua tahun, tanpa klausul.

Saat kontrak tersisa enam bulan pada Januari 2020, klub-klub Jerman dan Eropa mulai bersiap menggaet Witrz sebagai pemain bebas agen pada musim panas. Dan, Wirtz memilih Bayer Leverkusen, menyusul kakak perempuannya yang sudah terlebih dulu bergabung, juga dari Koln.

"Bocah itu memiliki bakat besar. Dia bisa pergi ke Liverpool, Bayern, Dortmund. Semua menginginkannya," kata pelatih tim muda Leverkusen, Patrick Helmes saat Wirtz tiba. "Apa yang dia miliki adalah hal-hal yang tidak bisa kamu pelajari."

Direktur olahraga Leverkusen Simon Rolfes mengatakan kepada Goal bahwa pihaknya telah tertarik dengan Wirtz sejak lama. "Saya sudah mengenalnya sejak berusia 14 tahun. Kami tahu kontraknya sudah habis, jadi kami mencoba."

"Saya tahu banyak klub yang tertarik dan kami pikir sebelum dia pergi ke tempat lain, mari kita coba bujuk dia datang ke sini. Supaya dia tetap tinggal dekat dengan rumah," papar Rolfes.

Leverkusen memang beruntung, pasalnya Wirtz sebenarnya bisa saja memilih gabung ke Liverpool.

"Anak itu memiliki talenta besar. Dia sebenarnya bisa saja pergi ke Liverpool. Sangat menarik dia kemudian memilih Leverkusen. Ya, karena Bayer lebih dekat dengan rumahnya," ujar Helmes.

Setelah bergabung dengan Leverkusen, Wirtz langsung menujukkan kemampuannya dalam empat pertandingan pertamanya di tim U-19. Dia mencetak dua gol dan memberikan tiga assist sebelum Covid-19 menghentikan kompetisi.

Meski begitu, apa yang ditampilkan Wirtz sudah cukup meyakinkan Bosz untuk mempercayainya untuk naik ke tim senior dan akhirnya debut pada laga melawan Bremen, Selasa (19/5).

Sosok Bundesliga Breaking News
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

6.107

Bagikan