Gengsi Olimpiade di Mata Pesepak Bola Dunia

Taufik HidayatTaufik Hidayat - Selasa, 20 Juli 2021
Gengsi Olimpiade di Mata Pesepak Bola Dunia
Lionel Messi dan Sergio Aguero dengan medali emas Olimpiade 2008. (Twitter)

BolaSkor.com - Olimpiade sebagai pesta olahraga terbesar sering disebut masih kalah bergengsi dibanding dengan ajang Piala Dunia sepak bola. Lantas seperti apa para pelaku dunia si kulit bundar memandang gelaran multievent ini.

Setiap pesepak bola selalu bermimpi ambil bagian di ajang-ajang bergengsi. Piala Dunia harus diakui berada di urutan teratas dalam daftar ini.

Daya tarik Piala Dunia memang sangatlah besar. Dampak besar akan dirasakan sebuah negara dengan ambil bagian di putaran final.

Baca Juga:

5 Negara Tersukses dalam Sejarah Cabor Sepak Bola Olimpiade

Barcelona Tak Kuasa Halangi Pedri Tampil di Olimpiade Tokyo 2020

Olimpiade Tokyo 2020: Dua Alasan Pelatih Brasil Sertakan Dani Alves

Brasil meraih medali emas di Olimpiade 2016

Namun gengsi Olimpiade nyatanya juga tak kalah menarik bagi para pesepak bola dunia. Deretan bintang dunia tercatat pernah ambil bagian.

Seorang Cristiano Ronaldo bahkan sampai rela memangkas waktu liburannya saat membela Portugal di Olimpiade 2004. Padahal ia baru saja bertarung habis-habisan di Piala Eropa.

Ironisnya, Portugal langsung tersingkir di fase grup. Mereka bahkan menempati juru kunci karena kalah bersaing dengan Irak, Kosta Rika, dan Maroko.

Lionel Messi memiliki nasib yang lebih baik ketimbang rival abadinya tersebut. La Pulga sukses mempersembahkan medali emas bagi Argentina saat berpartisipasi pada edisi 2008.

Itu merupakan satu-satunya prestasi yang dipersembahkan Messi untuk Argentina sebelum gelar Copa America 2021. Sang megabintang pun sulit melupakan kenangan manis tersebut.

“Medali emas di Olimpiade 2008 adalah trofi paling berharga bagi saya karena itu mungkin satu-satunya turnamen yang bisa dimainkan satu kali seumur hidup Anda,” kata Messi pada 2017 silam.

Pengakuan serupa juga diungkapkan pemain Argentina lainnya, Roberto Ayala. Ia merupakan salah satu pemain senior yang membawa Albiceleste berjaya di Olimpiade 2004.

“Semua pemain memang memimpikan Piala Dunia, tapi Olimpiade juga punya nilai penting. Sangat bangga jika dapat membawa pulang medali emas,” kata Ayala.

Duel Lionel Messi dan Ronaldinho di Olimpiade 2008

Dalam beberapa tahun terakhir, gengsi Olimpiade tampaknya kian bertambah di mata pesepak bola. Para negara peserta semakin banyak menyertakan bintangnya termasuk untuk memenuhi kuota tiga pemain senior.

Hal itu sangat terlihat pada edisi 2020. Banyak pemain yang sebelumnya tampil di Piala Eropa dan Copa America tapi tetap di bawa ke Jepang.

Para pemain yang termasuk dalam daftar ini adalah Pedri, Unai Simon, Pau Torres, Dani Olmo, Eric Garcia, Mikel Oyarzabal, serta Richarlison. Mereka tak peduli meski partisipasi mereka tidak disukai oleh klubnya.

Klub sebenarnya memang punya hak untuk melarang pemainnya tampil di Olimpiade. Itu karena ajang tersebut tidak masuk dalam kalender resmi FIFA.

Namun melarang keinginan pemain bisa membuat hubungan dengan klub memanas. Hal ini justru bisa mempengaruhi performa yang bersangkutan.

Risiko ini nyatanya tetap diambil Liverpool. The Reds menolak keinginan Mohamed Salah untuk membela Mesir di Olimpiade 2020.

Padahal nama pemain berusia 29 tahun itu sempat masuk dalam daftar skuat Mesir. Salah juga sempat meminta izin langsung kepada Liverpool untuk membiarkannya terbang ke Tokyo.

Kengototan Salah untuk tampil di Olimpiade menjadi bukti tingginya gengsi ajang ini bagi para pesepak bola. Jumlah pemain bintang yang ingin berpartisipasi kemungkinan akan semakin bertambah tiap edisi selanjutnya.

Olimpiade Olimpiade Tokyo 2020 Lionel Messi Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.516

Bagikan