110 Tahun Inter Milan dan Goresan Kuas Giorgio Muggiani

Johan KristiandiJohan Kristiandi - Sabtu, 10 Maret 2018
110 Tahun Inter Milan dan Goresan Kuas Giorgio Muggiani
Giorgio Muggiani bersama pendiri Inter Milan (Inter.it)

BolaSkor.com - Matahari telah pergi dari Kota Milan. Seorang pria duduk seraya memandang ke langit dengan dengan tatapan penuh harapan. Ia mulai menggoreskan kuasnya dengan penuh keyakinan.

Kala itu, bulan dan bintang tak malu menunjukkan kemolekannya. Cahayanya yang memantul hingga ke bola mata memunculkan sebuah kalimat tanya, apakah klub ini dapat berjaya?

Waktu terus mengimpit. Jemari sang pria tetap menari di atas secarik alas. Imajinasi dituangkan dengan cekatan seolah tanpa batas. Tak lama berselang tugas pun tuntas.

Gambar si pria pembangkang didominasi huruf inisial. Ia seperti menggambar dengan penuh rasa kesal. Namun, itu adalah awal dari cerita yang tak pernah terpenggal.

Si pelukis itu adalah Giorgio Muggiani. Pria yang memilih untuk memisahkan diri dari Milan Cricket and Football Club yang dianggap terlalu menutup mata kepada pemain di luar Inggris dan Italia.

Giorgio Muggiani adalah seorang pelukis terkenal asal Milan, Italia. Ia menghabiskan masa mudanya dengan menuntut ilmu di Institut auf dem Rosenberg di St. Gallen, Prancis. Pada saat yang bersamaan gairah dan cinta kepada dunia sepak bola mulai tumbuh.

Meski berkecimpung di dunia sepak bola, Muggiani tidak melupakan profesinya sebagai pelukis. Ia pernah menjadi ilustrator poster Martini dan Motto Guzzi.

Setelah kembali ke Italia, Muggiani menjadi sekertaris tim Milan Football and Cricket Club atau yang saat ini lebih dikenal dengan nama AC Milan. Namun, Muggiani memilih untuk angkat kaki setelah presiden klub, Gianni Camperio tak ingin AC Milan diisi oleh pemain selain Italia dan Inggris.

Bersama 14 rekannya yakni Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell'Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner , Wipf serta Carlo Arduss, Muggiani mendirikan FC Internaziole Milano pada 9 Maret 1908.

Dua tahun berselang, Inter Milan sudah berhasil merajai Italia. Bersama sang kapten, Virgilio Fossati, La Beneamata mengakhiri dominasi AC Milan di negeri Pizza.

Brothers of the World

inter
Inter Campus Venezuela (Inter.it)

Melihat dari latar belakang berdirinya Inter Milan, Muggiani menyisipkan pesan persatuan. Nerazzurri menjadi rumah bagi pemain-pemain dari penjuru dunia tanpa memandang ras, suku ataupun agama.

Bahkan, jika kita menilik kepada catatan pemain yang pernah berseragam hitam-biru, Inter Milan seolah-olah didominasi oleh pemain dari luar Italia.

Contohnya, Lothar Matthäus, Javier Zanetti, Luis Nazario Ronaldo dan Dejan Stankovic adalah nama-nama pemain asing yang masuk ke dalam hall of fame Inter Milan.

"Malam yang indah ini akan memberi kita warna untuk kami. hitam dan biru dengan latar belakang bintang emas itu akan disebut Internazionale [Internasional], karena kita adalah saudara dari dunia," tulis Inter dalam akun resmi klub.

Jargon saudara dari seluruh dunia bukanlah isapan jempol belaka. Sebab, saat ini, lebih dari 10 ribu anak-anak di penjuru dunia mengenakan seragam Inter Milan dan bergabung dengan Inter Campus.

Akhiri Dahaga Gelar

inter
Javier Zanetti mengangkat piala Liga Champions (Zimbio)

"E mi torna ancora in mente l’avvocato Priscolui diceva che la Serie A è nel nostro DNA io non rubo il campionato ed in Serie B non son mai stato."

Kalimat berbahasa Italia tersebut merupakan penggalan lirik dari lagu C’e Solo l’Inter yang menggambarkan kehebatan Inter Milan yang tak pernah terdegradasi. Hal itu, tentu memperlihatkan seberapa kuat Inter Milan di kancah sepak bola Italia maupun dunia.

Dahulu kala, Inter berhasil membuka mata dunia dengan memenangi Liga Champions pertamanya pada 1964 setelah mengalahkan Real Madrid. Pada musim berikutnya, Helenio Herrera kembali membawa Inter Milan memenangi Liga Champions dengan mengalahkan klub asal Portugal, Benfica, di Milan.

Pada masa itu, beberapa kalangan di Italia menyebut Inter memasuki masa keemasan yang disebut La Grande Inter. Ketika itu, Inter Milan dianggap sebagai tim terkuat di Italia bahkan Eropa.

Masa keemasan itu terulang kembali pada musim 2009-2010. Kali ini, Jose Mourinho yang menjadi juru taktik Il Biscione. Mengandalkan duet Diego Milito dan Samuel Eto'o di lini depan, Inter Milan mampu melibas tim-tim lain. Alhasil, Zanetti mengangkat tiga piala yakni Serie A, Coppa Italia dan Liga Champions pada akhir musim.

Akan tetapi, cerita manis tersebut tidak berlanjut ke musim-musim berikutnya. Kepergian beberapa pemain bintang dan hengkangnya Massimo Moratti ditenggarai menjadi penyebab.

Saat ini, Inter Milan tengah mencoba bangkit dari keterpurukan. Bersama Sunning Group dengan kekuatan finansialnya, Luciano Spaletti mulai menyusun kepingan yang hilang dari Nerazzurri. Secara perlahan impian untuk melihat Inter Milan berjaya mulai dirajut kembali.

Meski mengalami pasang surut soal prestasi, Inter Milan masih menjunjung tinggi akar pemikiran para pendiri. Seluruh suporter dari penjuru dunia dipersatukan oleh iman yang sama. Hitam yang menggambarkan gelapnya malam, biru yang mencerminkan langit malam dan sentuhan emas yang mengacu pada kilauan bintang di langit Milan. satu hal yang pasti, goresan kuas Giorgio Muggiani menjadi awal cerita Inter Milan di sepak bola Eropa dan dunia.

Selamat ulang tahun Inter Milan. Buon Compleanno L'Inter. continua a raggiungere i tuoi sogni!

Klub Serie A Serie a
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Life is too short, but i will live for you.
Posts

14.524

Bagikan