Italia: 'Catenaccio Modern', Mental Juara, dan Piala Dunia

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Senin, 12 Juli 2021
Italia: 'Catenaccio Modern', Mental Juara, dan Piala Dunia
Timnas Italia. (Twitter)

BolaSkor.com -

'It's Coming Rome', 'It's Coming Rome', 'It's Coming Rome'. Football Made In Italy.

Kalimat tersebut menggema dan terpampang jelas saat suporter Italia mendukung Gli Azzurri menghadapi Inggris, pada final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley, Senin (12/07) dini hari WIB.

Italia berhasil menjadi juara Piala Eropa 2020 usai mengalahkan Inggris melalui adu tendangan penalti dengan skor 3-2 (1-1) di Stadion Wembley, Senin (12/07) dini hari WIB.

Gli Azzurri membuktikan kapasitasnya di turnamen ini dengan tak terkalahkan. Sebelumnya, Italia mengalahkan Turki (3-0), Swiss (3-0), dan Wales (1-0) pada babak penyisihan Grup A. Lalu menghempaskan Austria (2-1, 16 besar), Belgia (2-1, perempat final), dan Spanyol (4-2, adu penalti setelah 1-1 di babak semifinal).

Dalam laga melawan Inggris, Italia lebih dahulu tertinggal melalui Luke Shaw pada menit kedua. Bola umpan silang Kieran Trippier disambut Shaw dengan tembakan kaki kiri.

Italia kemudian membuktikan mental juaranya kala Leonardo Bonucci memanfaatkan kemelut di depan gawang Inggris untuk menceploskan bola pada menit ke-67. Skor imbang 1-1 hingga 120 menit.

Di babak penalti, kiper timnas Italia, Gianluigi Donnarumma, menjadi pahlawan dengan menggagalkan tiga eksekutor Inggris, yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka. Sedangkan hanya Harry Kane dan Harry Maguire yang berhasil menceploskan bola.

Sedangkan dari kubu Italia, hanya Andrea Belotti dan Jorginho yang tidak bisa menceploskan bola. Sedangkan Domenico Berardi, Bonucci, dan Federico Bernardeschi sukses menjalankan tugasnya.

Baca Juga:

Teriak 'It's Coming Rome', Bonucci: Ini Momen Paling Indah

Italia Juara, Roberto Mancini: Seluruh Pemain Luar Biasa

Sederet Fakta Menarik dari Kesuksesan Italia Menjuarai Piala Eropa 2020

Timnas Italia
Timnas Italia. (Twitter)

'Catenaccio Modern'

Sosok Roberto Mancini mempunyai andil besar membawa Italia menjadi juara Piala Eropa 2020. Mantan manajer Manchester City itu membangun kepercayaan sepak bola Italia setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018.

Mancini datang menggantikan peran Gian Piero Ventura pada 2018 setelah Italia tidak berhasil lolos ke Piala Dunia 2018. Mancini bergerak cepat dengan meregenerasi skuat Italia.

Ia memasukkan nama-nama muda kurang familiar seperti Manuel Locatelli, Matteo Pessina, hingga Leonardo Spinazzola. Ia padukan dengan pemain-pemain matang pengalaman seperti Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Marco Verratti, hingga Jorginho. Ditambah pemain muda berpengalaman macam Federico Chiesa, Ciro Immobile, Lorenzo Insigne, dan Gianluigi Donnarumma.

Mancini menerapkan taktik yang tak biasa dipakai oleh Italia. Gli Azzurri biasanya memakai taktik 4-2-3-1 atau 3-2-3-1 (3-5-2). Kali ini, Mancini rajin memakai 4-3-3 selama Piala Eropa 2020.

Beberapa pengamat menyebut permainan Italia di era Mancini disebut 'Catenaccio Modern'. Merujuk taktik 'Catenaccio' Italia yang terkenal. Yakni pertahanan berlapis.

Di era Mancini, Italia bermain sangat atraktif. Bukan seperti Italia pada biasanya. Eksplorasi lini sayap sangat dominan sekali dengan penguasaan bola.

Dua bek pengalaman, Bonucci dan Chiellini menompang pertahanan Donnarumma. Sedangkan dua bek sayap Italia sangat rajin membantu penyerangan. Sebut saja macam Emerson, Spinazzola, hingga Giovanni Di Lorenzo.

Tiga gelandang, Verratti, Jorginho, dan Nicolo Barella bermain apik di lini tengah. Jorginho menjaga kedalaman, Verratti membantu mengatur ritmen, sedangkan Barella bertugas sebagai playmaker.

Tiga penyerang, Chiesa, Immobile, dan Insigne adalah tipikal penyerang modern yang membuka ruang. Selama ini, Italia pasti mengandalkan satu penyerang target man.

"Italia bagus bahkan tanpa bola, sesuatu yang kami lihat selama turnamen. Mereka merasa nyaman dengan bola, jika kami harus memainkan permainan lain," ungkap pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique yang mengakui penguasaan bola Italia, dikutip dari laman resmi UEFA.

"Mereka adalah dua pemain penting (Bonucci dan Chiellini), dengan pengalaman, tetapi saya tidak memilih starting XI berdasarkan siapa yang bermain untuk mereka," tambahnya.

Jika bertahan, Italia berubah formasi menjadi 4-5-1. Di mana, Insigne dan Chiesa masuk ke dalam garis pertahanan sayap.

Roberto Mancini
Roberto Mancini. (Twitter)

Mental Juara

Selain 'Catenaccio Modern', Italia sudah membuktikan mental juaranya di Piala Eropa 2020. Gli Azzurri bisa clean sheet di babak penyisihan Grup A.

Saat melawan Austria, Italia berhasil keluar dari tekanan untuk mencetak dua gol dalam tempo 10 menit. Ketika melawan Belgia, Italia tak gentar dengan nama besar pemain The Red Devils, plus status tim peringkat satu dunia ranking FIFA.

Di babak semifinal, Italia kembali membuktikan mental juaranya kala menghancurkan Spanyol melalui adu tendangan penalti. Begitupun di final, sempat tertinggal dari Inggris, Italia menang adu penati.

Timnas Italia
Timnas Italia. (Twitter)

Piala Dunia

Keberhasilan Italia juara Piala Eropa 2020 tak terlepas dari tidak lolosnya Gli Azzurri ke Piala Dunia 2018. Mancini membangun timnya dengan baik.

Keberhasilan Italia juara Piala Eropa 2020 bisa dibilang sama saat juara Piala Dunia 2006.

Italia terpuruk di Piala Dunia 2002. Lalu diterpa calciopoli yang melibatkan Juventus, Inter Milan, hingga AC Milan. Namun, Italia keluar sebagai juara Piala Dunia 2006, melalui adu penalti setelah tertinggal dari Prancis di menit awal (ketujuh, 1-1 hingga 20 menit).

Sama seperti Piala Eropa 2020, Italia datang dengan masalah kasus COVID-19 terbanyak saat itu. Italia lalu tertinggal dari Inggris di menit kedua, dan menyamakan kedudukan hingga menang adu penanlti.

Italia Timnas Italia Piala Eropa 2020 Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

14.976

Bagikan