Jumlah Pesepak Bola yang Alami Gejala Depresi Meningkat

Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Selasa, 21 April 2020
Jumlah Pesepak Bola yang Alami Gejala Depresi Meningkat
Ilustrasi (fifpro.org)

BolaSkor.com - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Internasional (FIFPro) melaporkan adanya peningkatan tajam jumlah pemain sepak bola yang mengalami gejala depresi. Kenaikan ini dinilai sebagai akibat terhentinya seluruh kegiatan olahraga selama pandemi virus corona.

FIFPro mencatat sebanyak 22 persen pesepak bola putri dan 13 persen pesepak bola laki-laki yang ikut serta dalam surveinya mengaku sudah mulai merasakan gejala-gejala depresi, seperti lemas, kurang nafsu makan, kurang energi, dan kurang percaya diri.

Jika dibandingkan dengan hasil survei pada Desember 2019 dan Januari 2020, jumlah tersebut mengalami peningkatan, yakni 11 persen pesepak bola perempuan dan 6 persen pesepak bola laki-laki.

Baca Juga:

Pandemi Virus Corona, Presiden FIFA Beri Peringatan agar Kompetisi Tidak Buru-buru Dimulai Kembali

Jalin Komunikasi, PSSI Tunggu Kepastian dari FIFA soal Pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021

FIFA Segera Keluarkan Rekomendasi Terkait Nasib Kompetisi Klub

“Gejala depresi itu dirasakan oleh para pemain muda, baik laki-laki maupun perempuan, karena tiba-tiba harus melakukan isolasi diri, yang akhirnya mempengaruhi pekerjaan dan masa depan mereka. Ini adalah masa yang penuh dengan ketidakpastian bagi para pesepak bola beserta keluarganya,” kata Kepala Petugas Medis FIFPro Vincent Gouttebarge dilansir dari Reuters.

Dalam survei tersebut, FIFPro bekerja sama dengan Pusat Medis Universitas Amsterdam dan melibatkan ribuan pesepak bola yang berasal dari 16 negara di dunia, dengan rincian sebanyak 1.134 atlet laki-laki berusia rata-rata 26 tahun dan 468 atlet perempuan berusia sekitar 23 tahun.

Lebih lanjut, Goutterbarge menyatakan hampir 80 persen atlet yang disurvei itu mempunyai akses untuk mendapatkan dukungan bagi kesehatan mental mereka, biasanya melalui asosiasi pemain nasional yang ada di negara masing-masing.

Sementara itu, Sekjen FIFPro Jonas Baer-Hoffmann menegaskan pihaknya tidak membuat pengecualian di antara para pemain bola tersebut.

“Kami sadar bahwa hasil survei ini merupakan cerminan dari masalah yang terjadi di masyarakat luas, karena sebenarnya mereka (pesepak bola) juga bagian dari masyarakat. Hanya saja, banyak yang salah paham dengan kehidupan yang mereka jalani,” ujar Baer-Hoffmann.

Dia pun mengungkapkan ada banyak pemain sepak bola yang justru hidup dalam kondisi keuangan yang sulit pada masa-masa terbaik mereka.

“Mereka dikontrak rata-rata kurang dari dua tahun dengan pendapatan rata-rata yang tidak jauh berbeda dari masyarakat umum. Bahkan, banyak dari mereka yang hanya bergantung pada keterampilan sepak bola, sehingga tidak punya apa-apa jika hal buruk menimpa mereka."

Fifpro Virus Corona
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

5.962

Bagikan