Karier Pelatih Persib Robert Rene Alberts di Asia, Bermula dari Kedah FA hingga Keberhasilan bersama Arema

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Senin, 22 Juni 2020
Karier Pelatih Persib Robert Rene Alberts di Asia, Bermula dari Kedah FA hingga Keberhasilan bersama Arema
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts. (BolaSkor.com/Gigi Gaga)

BolaSkor.com - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts buka-bukaan mengenai perjalanan kepelatihannya. Terutama saat di Asia.

Pelatih asal Belanda ini mengaku negara Asia yang pertama didatangani adalah Malaysia. Dia dipercaya untuk menjadi pelatih Kedah FA pada musim 1992.

"Ini adalah awal dari sepak bola profesional di Asia Tenggara. Saya senang bisa menjadi bagian dari masa itu, antusiasmenya dan klub juga punya rencana bagus untuk masa depan," kenang Robert saat dihubungi.

Robert mengaku senang lantaran Kedah FA menyiapkan dana yang cukup besar untuk merekrut banyak pemain. Bahkan dia mendapatkan keleluasaan untuk mendatangkan pemain asing yang bagus.

"Dari sana saya juga mulai belajar mengenai sepak bola di Asia Tenggara, mentalitasnya, dan ternyata tidak buruk. Saat itu, Malaysia menempati posisi 78 peringkat FIFA. Jadi itu posisi yang tidak terlalu buruk," katanya.

Baca Juga:

Hittarps IK, Klub Swedia Jadi Jembatan Karier Pelatih Persib Robert Rene Alberts

Kisah Pelatih Persib Robert Rene Alberts Mengenai Kariernya di Ajax Amsterdam, Impian Bernama De Meer

Keberhasilan bersama Kedah FA

Tepat di musim 1993, Robert langsung memberikan prestasi yang gemilang. Yakni membawa Kedah FA menjadi juara Liga Malaysia dan Malaysia Cup.

"Juara tanpa terkalahkan dan catatan positif lainnya. Lalu manajemen memberi kebebasan untuk menggelar pemusatan latihan pada pramusim," bebernya.

Robert lantas memilih Amerika Serikat sebagai tempat yang layak bagi timnya untuk menjalani pemusatan latihan. Setidaknya selama kurang dari satu bulan.

"Pertama kami pergi ke Hawaii untuk bertanding melawan Hawaii Selection, lalu kami pergi ke Florida memainkan 3 pertandingan, dan kami tidak kalah di setiap laga baik itu menghadapi tim profesional maupun tim universitas yang saat itu bermain di liga kasta kedua," tuturnya.

Robert mengatakan secara kualitas, Kedah FA cukup bagus saat itu. Bahkan timnya mampu memberikan perlawanan meski kalah 1-3 dari tim nasional Amerika yang tengah melakukan persiapan untuk menghadapi Piala Dunia 1994.

"Tetapi setelah pertandingan orang-orang datang kepada saya dan bertanya 'ini klub dari Malaysia?' dan mereka tidak pernah mendengar soal sepak bola di Malaysia. Jadi yang saya maksud, saat itu level dan standar klub Asia Tenggara cukup bagus," katanya.

Setelah itu, Robert memilih pramusimnya di Indonesia. Timnya bertolak dari Penang ke Medan, Surabaya dan Bali untuk menjalani serangkaian laga persahabatan.

"Kehadiran suporter di Indonesia yang memberi saya dorongan untuk mencoba kesempatan melatih di Indonesia saat itu. Karena meski hanya sekadar latih tanding, tapi para suporter tetap memberikan semangat di belakang tim dan itu kesan bagus dari saya untuk sepak bola Indonesia," ungkap Robert.

Robert Rene Alberts
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts. (BolaSkor.com/Gigi Gaga)

Juara ISL 2019/2010 bersama Arema FC

Robert lantas mendapatkan komunikasi dari mantan pemainnya di Kedah FA, yakni Onana Jules yang bermain untuk klub Indonesia dan bertempat tinggal di Bali. Dia mendapatkan tawaran untuk menjadi pelatih Arema di Malang.

"Lalu saya berhasil meraih gelar juara bersama Arema. Itu adalah awal yang bagus dan saya cukup beruntung bisa mendapat hasil yang bagus pula. Meraih gelar juara bersama Arema bisa dikatakan tidak saya duga dan itu jadi ingatan yang tidak bisa dilupakan," kata Robert.

Setelah itu, Robert memutuskan untuk memperkuat PSM Makassar pada musim 2010. Namun di tahun pertamanya bersama Juku Eja, PSSI mengalami dualisme kepengurusan hingga kompetisi pun terbagi dua antara Liga Premier Indonesia (LPI) dan Indonesia Super League (ISL).

"Saat itu PSM tidak diizinkan bermain di Makassar melawan Persipura dan saat itu jika PSM bisa menang maka akan menjadi peringkat pertama di liga,"

"Tapi PSSI menyatakan PSM tidak bisa bermain di Makassar dan harus bermain di Surabaya, dan Walikota saat itu menyebut kami tidak harus mengikuti itu, kami akan bermain di liga lain, tapi saya tidak ikut bergabung karena itu bukan liga resmi, sehingga saya memilih pulang ke Malaysia," katanya.

Robert Rene Alberts
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts. (BolaSkor.com/Putra Wijaya)

Hampir Juara bersama PSM Makassar

Robert sempat memutuskan kembali ke PSM karena tugasnya belum berakhir. Dia mencoba menjadikan tim yang kuat bahkan bisa menjadi juara di musim 2018.

"Semua tahu PSM yang pada prinsipnya menjadi juara tapi karena sesuatu hal kami gagal juara," sesalnya.

Robert mengaku momen ini masih teringat di benaknya. Sebab hampir seluruh tim yang ditangani memiliki kesan yang sangat indah bagi kehidupannya.

"Meraih gelar juara adalah hal yang paling luar biasa dari setiap pelatih di dalam klub. Dan ini yang ingin saya dapat bersama Persib, kami mengubah tim dari musim lalu karena ada ketidakseimbangan di dalam tim,"

"Ada banyak talenta, tapi tidak bisa mengembangkan talenta tersebut jika tidak bermain. Jadi kami mengubah tim, dan pada tahun 2020 ini kamu memulai dengan catatan yang bagus, tiga kemenangan beruntun dan satu-satunya yang bisa melakukan itu di liga sejauh ini,"

"Jadi kami sudah mengerjakan pekerjaan rumah dengan benar karena tim sudah lebih seimbang, kedalaman skuat juga lebih baik di tiap posisi. Jadi ini yang akan coba saya bawa ke dalam ingatan saya dalam karier sepak bola saya, meraih gelar juara bersama Persib," pungkasnya. (Laporan Kontributor Gigi Gaga/Bandung)

Robert Rene Alberts Persib Bandung Psm makassar Arema FC Liga 1 Kedah fa Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

15.005

Bagikan