Keamanan Tidak Terjamin, Lionel Messi Diprediksi Emoh Pensiun di Newell's Old Boys
BolaSkor.com - Sepupu Lionel Messi, Maxi Biancucchi, mengungkapkan cerita sang megabintang saat masih kecil di Argentina. Selain itu, sang sepupu juga tidak melihat masa depan La Pulga di Newell's Old Boys
Lionel Messi adalah satu di antara pemain yang punya postur kecil. Meski demikian, hal itu tidak menghalangi Messi menuju puncak pemain terbaik dunia. Saat ini, Messi adalah pemain yang paling banyak memiliki trofi Ballon d'Or (enam).
Ketika masih kecil, Messi sering menjadi bahan ejekan karena memiliki tinggi badan lebih pendek. Banyak teman-temannya yang memandang sebelah mata.
Baca Juga:
Statistik Menarik Duet Lionel Messi dan Lautaro Martinez di Timnas Argentina
Miralem Pjanic Diklaim Terima Tawaran Pindah ke Barcelona
Juventus Sudah Informasikan Harga Miralem Pjanic kepada Barcelona
"Di lingkungan rumah dia bermain bersama kami. Kami lebih besar darinya dan mereka mengatakan: 'Gila, keluarkan dia karena kami bisa membunuhnya.' Mereka ingin memukulnya, namun dia menahannya," tegas Biancucchi sepeerti dikabarkan Ataque Futbolero.
"Ketika dia berusia delapan atau sembilan tahun, saya akan bangun lebih awal pada Sabtu untuk menontonnya bermain. Dia akan melakukan banyak hal mengesankan. Saya tidak bisa memercayainya."
Banyak masyarakat Argentinaberharap Lionel Messi bermain di kampung halamannya sebelum gantung sepatu. Namun, Biancucchi memprediksi sulit terwujud karena masalah keamanan. Biancucchi menilai, kans Messi bergabung dengan Newell's Old Boys tipis.
"Messi memiliki banyak cinta untuk Argentina. Orang-orang tidak pernah mengerti itu," kata Biancucchi.
"Jika bukan karena rasa aman, saya ragu dia akan bermain di Argentina. Itu adalah satu-satunya hal yang bisa memengaruhi dia ketika kembali."
"Itu adalah mimpi saya bisa melihat Messi bermain di Newell's. Namun, saya melihatnya sulit terwujud. Bayangkan, Messi melakoni laga Classico dan anak-anak harus pergi ke sekolah. Kota ini adalah neraka."
Lionel Messi pindah ke Barcelona pada 2001. Pada saat itu, Barcelona bersedia menanggung biaya pengobatan kelainan hormon yang diderita pemain 32 tahun tersebut.