Ketika Chelsea Mendepak Claudio Ranieri: Keputusan Pahit yang Berbuah Manis

Johan KristiandiJohan Kristiandi - Minggu, 31 Mei 2020
Ketika Chelsea Mendepak Claudio Ranieri: Keputusan Pahit yang Berbuah Manis
Claudio Ranieri (Zimbio)

BolaSkor.com - Pada 31 Mei 2004, media-media Inggris sedang sibuk menerbitkan berita Chelsea memecat Claudio Ranieri. Sang manajer diberhentikan tugasnya setelah empat tahun mengabdi.

Claudio Ranieri mulai menukangi Chelsea pada pertengahan September 2000. Manajer asal Italia itu mengisi kursi yang dtinggalkan Gianluca Vialli.

Claudio Ranieri pun mendapatkan julukan The Tinkerman karena terus mengubah komposisi timnya. Ranieri jarang menggunakan komposisi pemain dan taktik yang sama pada setiap pertandingan.

Dengan cara tersebut, Ranieri mengentarkan Chelsea menembus Liga Champions pada 2003. Selain itu, ia juga membawa The Blues lolos hingga final Piala FA 2002. Sayangnya, Chelsea ditekuk Arsenal 2-0 di laga puncak.

Baca Juga:

Mengintip Latihan Perdana Sejumlah Klub Premier League di Masa Pandemi Virus Corona

Drogba Ungkap Peran Penting Juan Mata di Final Liga Champions 2012

Agen Jorginho Buka Peluang Bawa Kliennya ke Juventus

Claudio Ranieri

Beban yang dipikul Claudio Ranieri bertambah setelah Roman Abramovich mengakuisisi Chelsea pada 2003. Pengusaha asal Rusia tersebut menuntut prestasi tinggi karena memberikan materi pemain bintang.

Hernan Crespo, Adrian Mutu, Joe Cole, Juan Sebastian Veron, dan Glen Johsnon adalah sebagian amunisi anyar yang dipersiapkan Abramovich untuk Ranieri. Total, Chelsea menghabiskan dana 120 juta pounds. Harapannya satu, Chelsea menjadi yang terbaik di Premier League.

Akan tetapi, pada akhir musim 2003-2004, Chelsea gagal membendung Arsenal yang mengakhiri musim tanpa terkalahkan. The Blues menempati posisi kedua klasemen akhir dengan 11 poin tertinggal. Sedangkan, di Liga Champions, langkah Chelsea terhenti di semifinal.

Hasil tersebut sudah cukup bagi Abramovich untuk memecat Ranieri. Pria yang juga terjun ke dunia politik tersebut menilai, Chelsea membutuhkan nakhoda baru untuk meraih prestasi.

Abramovich mendapatkan banyak kritik atas keputusannya tersebut. Ranieri yang setia bersama Chelsea dicampak pemilik baru yang berorientasi pada hasil.

Claudio Ranieri

Abramovich pun menunjuk Jose Mourinho sebagai pengganti. Mourinho sedang naik daun saat itu setelah membawa FC Porto menjadi yang terbaik di Liga Champions.

Rupanya, keputusan Abramovich memecat Ranieri dan menunjuk Mourinho sebagai pengganti berbuah manis. Berbekal kemampuan The Special One meramu taktik, Chelsea meraih gelar Premier league dua kali secara beruntun.

Lantas bagaimana nasib Ranieri? The Tinkerman tidak kehilangan peminat. Ia melanglang buang ke sejumlah klub seperti Valencia, Parma, Juventus, Inter Milan, AS Roma, timnas Prancis, AS Monaco, hingga Leicester City.

Pada klub terakhir yang disebut itu, Ranieri akhirnya meraih titel Premier League. Sang manajer menyirapkan mata Abramovich jika gelar tidak hanya bisa diraih dengan uang.

Pemecatan Claudio Ranieri pada penghujung Mei 2004 menjadi takdir yang berbuah manis untuk kedua pihak. Chelsea dan The Tinkerman meraih trofi Premier League di masa depan.

Breaking News Claudio Ranieri Chelsea Premier League
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Life is too short, but i will live for you.
Posts

14.491

Bagikan