Ketika Liverpool Terakhir Bertemu Chelsea di Final Piala Liga

Arief HadiArief Hadi - Sabtu, 26 Februari 2022
Ketika Liverpool Terakhir Bertemu Chelsea di Final Piala Liga
Liverpool vs Chelsea pada 2005 (Twitter)

BolaSkor.com - Laga besar akan tersaji di Wembley pada final Piala Liga 2021-2022 antara dua klub besar Inggris, Liverpool kontra Chelsea, Minggu (27/02) pukul 23.30 WIB. Tak ayal Piala Liga ini semakin prestisius dengan pertemuan dua tim tersebut.

Chelsea dilatih Thomas Tuchel dan Liverpool dibesut Jurgen Klopp: dua pelatih dari Jerman yang sama-sama sudah meraih sukses. The Blues juga berstatus juara bertahan Liga Champions dan sudah memenangi titel Piala Super Eropa serta Piala Dunia Antarklub setelahnya.

Liverpool juga punya status Raja Piala Liga bersama dengan Manchester City dengan raihan delapan trofi, tetapi terakhir The Reds mencapai final terjadi pada musim 2015-2016 di musim perdana Jurgen Klopp melatih.

Baca Juga:

Liverpool 6-0 Leeds, Konsistensi Mane dan Mo Salah Ukir Rekor Lewati Drogba

Liverpool Cetak Setengah Lusin Gol, Klopp: Bisa Lebih Banyak

Jurgen Klopp Sudah Jatuh Cinta kepada Luis Diaz

Tapi kala itu Liverpool urung jadi juara dan terakhir memenangi titel Piala Liga pada musim 2011-2012 melawan Cardiff City. Dalam sejarahnya Liverpool terakhir bertemu Chelsea pada 2004-2005.

Kala itu Liverpool arahan Rafael Benitez kalah 2-3 dari Chelsea besutan Jose Mourinho. Dua gol Liverpool yang dicetak John Arne Riise dan Antonio Nunez dibalas oleh gol bunuh diri Steven Gerrard, Didier Drogba, dan Mateja Kezman.

Siapa saja starting XI Liverpool kala itu? Dan nasib mereka saat ini? BolaSkor.com menjabarkannya untuk Anda.

1. Jerzy Dudek

Kiper ikonik bagi Liverpool khususnya kala menghadapi adu penalti melawan AC Milan di final Liga Champions 2005. Dudek enam tahun membela Liverpool (2001-2007) dan pensiun dengan Real Madrid pada 2011. Kini Dudek menjadi pandit sepak bola.

2. Steve Finnan

Gianluca Zambrotta-nya Liverpool. Seperti Zambrotta, Steve Finnan juga dapat bermain bagus sebagai bek kiri dan kanan serta dapat diandalkan karena punya konsistensi bermain.

Mantan pemain timnas Republik Irlandia membela Liverpool selama lima tahun (2003-2008), lalu ke Espanyol dan pensiun di Portsmouth pada 2010. Namanya tak banyak terdengar lagi kini.

3. Jamie Carragher

Pria yang menghabiskan sepanjang kariernya di Liverpool sejak promosi dari akademi pada 1996 dan terus bermain hingga 2013. Jamie Carragher bek tengah yang juga dapat bermain sebagai full-back jika dibutuhkan. Saat ini, seperti yang sudah diketahui, menjadi pandit sepak bola.

4. Sami Hyypia

Legenda asal Finlandia dengan 105 caps dan lima gol, bermain untuk Liverpool dari 1999 hingga 2009. Sami Hyypia bek tengah tangguh pada masanya dan bermain konsisten. Pasca pensiun dengan Bayer Leverkusen pada 2011 Hyypia jadi pelatih dan terakhir menjadi asisten pelatih FC Haka.

5. Djimi Traore

Bek underrated yang bagus tapi tak banyak dibahas publik. Djimi Traore dapat bermain sebagai bek kiri dan juga tengah. Traore direkrut dari Laval pada 1999 dan ia membela Liverpool hingga 2006.

Sempat bertualang dengan Charlton Athletic, Portsmouth, Monaco, dan Marseille, Traore pensiun pada 2014 dengan Seattle Sounders. Setelahnya ia sempat jadi asisten pelatih di Seattle Sounders pada 2021 dan namanya tak lagi terdengar.

6. Luis Garcia

Produk La Masia yang namanya terkenal di Eropa karena pernah membela Barcelona, Atletico Madrid, dan baru bermain di Liverpool pada 2004 hingga 2007. Meski hanya tiga tahun Garcia memenangi titel Liga Champions.

Garcia dapat berposisi sebagai penyerang sayap hingga gelandang serang. Dia punya pergerakan tanpa bola bagus dan kemampuan menyelesaikan peluang. Pasca pensiun pada 2016 Garcia sesekali jadi pandit sepak bola.

7. Steven Gerrard

Legenda hidup Liverpool dan mantan kapten The Reds. Steven Gerrard promosi dari akademi pada 1998 dan bermain di tim utama hingga 2015. Pada era kejayaannya Gerrard adalah gelandang box to box top di Liga Inggris.

Gerrard sempat membela LA Galaxy pada 2016, pensiun, lalu menjadi pelatih yang pernah membesut Liverpool U-18, Rangers, dan kini melatih Aston Villa.

8. Dietmar Hamann

Produk akademi Bayern Munchen yang banyak menghabiskan kariernya justru dengan klub-klub Inggris seperti Newcastle United, Bolton Wanderers, Manchester City, MK Dons, dan Liverpool.

Dengan Liverpool, Hamann bermain dari medio 1999-2006 dan ia berposisi sebagai gelandang bertahan dengan kemampuan melapis lini belakang dan membantu tim melakukan transisi. Saat ini Hamann jadi pandit sepak bola.

9. John Arne Riise

Penilik kaki kidal yang kuat dengan tendangan jarak jauh yang juga mengerikan. John Arne Riise dapat bermain sama baiknya sebagai bek kiri, bek sayap kiri, hingga gelandang sayap kiri. Liverpool merekrutnya pada 2001 dari Monaco dan bermain di sana hingga 2008.

Pasca membela Liverpool Riise bermain di Roma, Fulham, APOEL, Delhi Dynamos, Aalesund, Chennaiyin, dan Rollon serta pensiun pada 2017.

10. Fernando Morientes

Sudah 'kenyang' dengan tiga titel Liga Champions bersama Real Madrid, menjadi runner-up Monaco, dan semusim membela Liverpool pada medio 2005-2006. Morientes striker oportunis pada eranya dalam menyelesaikan peluang.

Morientes pensiun pada 2015 dengan Santa Ana dan penilik 47 caps serta 27 gol dengan timnas Spanyol sempat menjadi pelatih. Dia pernah melatih Fuenlabrada pada 2016 dan setelahnya jadi pandit sepak bola.

11. Harry Kewell

Nostalgia apabila melihat nama yang satu ini. Harry Kewell bermain di Liga Inggris pada era pemain-pemain top Australia yang berkarier di sana seperti Mark Viduka, Mark Schwarzer, Lucas Neill, dan Tim Cahill.

Liverpool memboyong Kewell dari Leeds United pada 2003 dan ia bermain di sana sampai 2008. Pasca membela Liverpool Kewell sempat membela Galatasaray, Melbourne Victory, Al-Gharafa, dan Melbourne Heart sebelum pensiun pada 2014. Terakhir terlihat melatih Barnet pada 2021.

Breaking News Liverpool Trivia Sepak Bola Piala Liga Piala Liga Inggris Chelsea
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.024

Bagikan