Kingsley Coman, Pahlawan Bayern Munchen dan Penghancur Mimpi Klub Kota Kelahirannya

Taufik HidayatTaufik Hidayat - Senin, 24 Agustus 2020
Kingsley Coman, Pahlawan Bayern Munchen dan Penghancur Mimpi Klub Kota Kelahirannya
Kingsley Coman (Twitter)

BolaSkor.com - Kingsley Coman menjadi sosok kunci pada laga final Liga Champions 2019-2020. Ia menjadi pencetak gol tunggal kemenangan Bayern Munchen atas Paris Saint-Germain (PSG).

Laga yang berlangsung di Estadio da Luz, Senin (24/8) dini hari WIB, memang berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Munchen. Namun tidak banyak orang yang menduga Coman menjadi satu-satunya nama yang masuk di papan skor.

Jangankan mencetak gol, tampilnya Coman sebagai starter juga merupakan sebuah kejutan. Pada tiga laga sebelumnya, posisinya ditempati Ivan Perisic.

Baca Juga:

7 Fakta Menarik di Balik Kesuksesan Bayern Munchen Juarai Liga Champions 2019-2020

PSG 0-1 Bayern Munchen: Die Roten Juara Liga Champions dengan Rekor 100 Persen

Perjalanan Bayern Munchen Menuju Final Liga Champions 2019-2020: Sama Sekali Tak Pernah Kalah

Kingsley Coman dan Thomas Muller

Namun Coman menjawab kepercayaan tersebut dengan sempurna. Selain mencetak gol, ia juga aktif meneror pertahanan PSG dari sisi kiri.

Penampilan apik Coman di laga final ini juga menjadi sebuah ironi bagi PSG. Alasannya, sang pemain merupakan jebolan akademi Les Parisiens dan juga putra daerah ibu kota Prancis tersebut.

Coman lahir pada 13 Juni 1996 di Paris. Ia bergabung ke akademi PSG pada 2004 saat berusia delapan tahun.

Setelah sembilan tahun membela tim berbagai kelompok umur, Coman melakoni debut di tim senior pada 17 Februari 2013. Saat itu ia memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang membela PSG dengan usia 16 tahun, delapan bulan, dan empat hari.

Meski begitu, Coman hanya bertahan satu tahun di tim senior PSG. Ia hengkang ke Juventus pada musim panas 2014 dengan status bebas transfer.

Kurangnya kesempatan yang diberikan PSG menjadi alasan Coman hengkang. Menit bermainnya meningkat pesat pada musim perdananya membela Juventus yaitu tampil sebanyak 20 kali.

Namun Coman juga tak bertahan lama di Juventus. Semusim berselang, ia justru dipinjamkan ke Munchen selama dua musim hingga akhirnya dipermanenkan.

Coman sempat menjalani masa-masa sulit pada awal kedatangannya ke Munchen. Ia harus rela menerima kenyataan hanya menjadi pelapis Arjen Robben dan Frank Ribbery.

Meski begitu, Coman masih bisa tampil 37 kali dan mencetak enam gol serta 12 assist pada musim perdananya membela Munchen. Seiring berjalannya waktu, perannya kian penting untuk Die Roten.

Sayangnya serangkaian cedera sempat menghambat karier Coman. Salah satunya adalah masalah pada engkel yang membuatnya absen hampir setahun dan melewatkan ajang Piala Dunia 2018.

Cedera itu sempat membuat Coman berencana pensiun dini. Namun akhirnya ia berhasil pulih dan kembali bermain.

Pada musim ini, Coman kembali mengalami cedera parah. Kali ini giliran ligamen di lutut kirinya yang sobek dan absen selama dua bulan.

Berbagai cobaan itu nyatanya tak membuat mental Coman hancur. Sebaliknya, ia mampu bangkit dan tampil kian matang.

Kematangannya terlihat di laga final Liga Champions. Jarang bermain di beberapa pertandingan terakhir, penampilan impresif Coman seperti tak diprediksi PSG sehingga mereka terlihat kerepotan.

Yang jelas, gelar Liga Champions menambah banyak trofi yang sudah diraih Coman sepanjang karier profesionalnya. Meski belum mencapai usia 25 tahun, ia sudah mendapatkan 20 medali juara.

Hal ini mungkin membuat PSG menyesal membiarkannya pergi begitu saja enam tahun lalu. Namun Coman seperti sudah melupakan kisah lamanya tersebut dan fokus membawa Munchen berjaya seperti yang dilakukannya dini hari tadi.

Sosok Kingsley Coman Bayern munchen Paris Saint-Germain Liga Champions Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.516

Bagikan