Kisah 1300 KM Kawal Timnas Indonesia ke Singapura: Mendung Tanda Keluarnya Air Mata Garuda

Muhammad AdiyaksaMuhammad Adiyaksa - Senin, 12 November 2018
Kisah 1300 KM Kawal Timnas Indonesia ke Singapura: Mendung Tanda Keluarnya Air Mata Garuda
Para pendukung Timnas Indonesia ketika menghadapi Singapura. (BolaSkor.com/Muhammad Adiyaksa).

BolaSkor.com - Menjadi saksi perjalanan pertama Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 memang menyenangkan. Namun, melihat tim kebanggaan bertekuk lutut di hadapan tuan rumah begitu menyakitkan. Jumat (9/11) di Stadion Nasional, Kallang, Timnas Indonesia tidak dapat berbuat banyak kala menantang Singapura.

Cuaca di Singapura, mulai dari Changi, hingga Kallang sebagai lokasi Stadion Nasional pada Jumat itu, terasa begitu sejuk. Sejak siang hari, Matahari masih malu-malu untuk mengintip. Awan tebal pun menyelimuti. Tetapi, hujan enggan pula untuk turun.

Timnas Indonesia akan menghadapi Singapura pada partai pertama Grup B Piala AFF 2018, malam itu, pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB. Pasukan Bima Sakti Tukiman berkeyakinan tinggi bukan hanya dapat berjaya di markas lawan, namun ingin pula mencuri start positif demi tujuan utama, yakni juara.

BolaSkor.com berkesempatan untuk menemani perjuangan Timnas Indonesia di Singapura, yang jaraknya menccapai 1300 Kilometer (KM) dari Jakarta. Tiba di Negeri Singa, kami mendapatkan kesempatan berbincang-bincang dengan Roy Krishnan, nama yang awam untuk sepak bola Indonesia, apalagi Asia Tenggara.

Bertemu secara tidak sengaja ketika menyantap makan siang di Jalan Arab, semangat Krishnan begitu menggelora kala mengetahui kami, para pewarta Indonesia, yang akan meliput pertandingan malam nanti. Krishnan bukan orang sembarangan. Dirinya adalah mantan pemain Singapura dekade 1970-an. Dia banyak tahu nama-nama mantan pelakon sepak bola Indonesia. Berulang kali dirinya menyebut nama Ronny Pattinasarani, Ronny Paslah hingga Soetjipto Soentoro.

Mantan pemain Singapura, Roy Krishnan (tengah).
Mantan pemain Singapura, Roy Khrisnan (tengah). (BolaSkor.com/Muhammad Adiyaksa)

Saat kami mengalihkan pembicaraan tentang kekuatan Singapura di bawah komando pelatih Fandi Ahmad saat ini, Krishnan menunjukkan raut wajah pesimistis. Dia memperlihatkan gerakan keraguan saat mengomentari kekuatan Singapura. Krishnan bahkan memperkirakan Timnas Indonesia bakal mengalahkan Singapura.

Perbincangan berakhir. Kami melangkah dengan kepercayaan diri yang tinggi ketika menuju Stadion Nasional. Berbekal prediksi Krishnan, kami optimistis Timnas Indonesia bakal mempermalukan Singapura di hadapan pendukungnya.

Kick off pertandingan baru pukul 20.00 waktu setempat. Namun, para suporter setia Timnas Indonesia telah berdatangan sejak sore hari. Sekitar pukul 18.00, kami berkesempatan bertemu dengan ratusan pendukung Timnas Indonesia yang menamakan diri sebagai Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia. Mereka berkekuatan 400 orang dengan menggunakan delapan bus.

Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia mendukung langsung di Singapura.
Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia mendukung langsung di Singapura. (BolaSkor.com/Muhammad Adiyaksa)

Sekitar setengah jam sebelum pertandingan dimulai, ratusan penonton Timnas Indonesia mulai bernyanyi di Stadion Nasional. Suara lantang mereka tidak kalah dengan pendukung tuan rumah. Namun, semangat mereka tak terbayar lantaran Hansamu Yama dan kawan-kawan takluk 0-1 dari tuan rumah.

Secara statistik, Timnas Indonesia memang menguasai permainan dengan torehan 61,8 persen penguasaan bola. Namun, serangan yang dibangun tim berjuluk Skuat Garuda itu tidak efektif. Buktinya, Timnas Indonesia hanya mampu sekali melancarkan tendangan ke arah gawang Singapura, berbanding empat milik tuan rumah.

Serangan Timnas Indonesia mudah terbaca Singapura. Lewat kedua sisi sayap, Febri Hariyadi dan Irfan Jaya jarang sekali berhasil mengelabui Shakir Hamzah dan Zulgarnaen Suzliman di lini pertahanan tuan rumah. Buntu di sayap, Skuat Garuda sesekali mencoba menusuk lewat sektor tengah. Tetapi, Stefano Lilipaly yang bertugas sebagai pengatur serangan terisolasi oleh Hariss Harrun dan kawan-kawan. Nama terakhir adalah pencetak gol kemenangan Singapura di menit ke-37.

Mental bertanding yang lemah di kandang lawan diduga menjadi biang keladi kekalahan Timnas Indonesia. Patut diingat, Timnas Indonesia level senior ini hanya memainkan empat partai uji coba di tahun ini, yang keseluruhan bermain di markas sendiri. Pelatih Bima Sakti Tukiman pun mengakui kelemahan tersebut. "Saya bertanggung jawab atas semua kejadian di lapangan. Jadi pekerjaan rumah buat saya, bagaimana membangkitkan mental pemain," ujar Bima pada konferensi pers setelah pertandingan.

Pressing ketat yang dilakukan tuan rumah juga membatasi ruang gerak pemain Timnas Indonesia. "Mereka (Singapura) punya organisasi bagus, transisi mereka baik yang membuat masalah bagi kami," kata Bima.

Malam kelam itu pun berakhir. Para pemain Timnas Indonesia tertunduk lesu. Suporter pun kecewa. Target untuk menjuarai Piala AFF 2018 semakin berat. Timnas Indonesia harus berada di peringkat kedua klasemen akhir Grup B untuk lolos ke babak semifinal. Yang musti diingat, Skuat Garuda masih akan menghadapi juara bertahan Thailand pada partai ketiga Grup B di Stadion Rajamangala, Bangkok, 17 November mendatang.

Timnas Indonesia Piala aff Piala AFF 2018 Singapura
Posts

1.188

Bagikan