Kontradiksi Klub-klub Premier League di Eropa dengan Pencapaian Timnas Inggris

Arief HadiArief Hadi - Sabtu, 22 Juni 2019
Kontradiksi Klub-klub Premier League di Eropa dengan Pencapaian Timnas Inggris
Timnas Inggris U-21 (@UEFAUnder21)

BolaSkor.com - Apakah tahun 2019 bisa disebut sebagai tahun terbaik Inggris dari segi catatan atau prestasi sepak bola? Tergantung. Jika konteksnya dalam kategori klub-klub Inggris, maka jawabannya, ya. Tapi, tidak untuk kategori timnas Inggris.

Timnas Inggris yang dimaksud ini bukan sekedar timnas Inggris, melainkan juga timnas Inggris U-21. Keduanya harus menerima fakta pahit gagal di turnamen yang mereka ikuti masing-masing.

Timnas Inggris senior asuhan Gareth Southgate gagal lolos ke final UEFA Nations League dan meraih trofi, untuk kali pertama sejak Piala Dunia 1966. Three Lions kalah 1-3 dari Belanda dan hanya bisa mengamankan status juara ketiga pasca menang adu penalti (6-5) kontra Swiss.

Baca Juga:

Dua Tahun Persiapan Timnas Inggris U-21 Hilang Begitu Saja di Piala Eropa U-21

Gareth Southgate Ungkap Faktor Utama Timnas Inggris Gagal Melaju ke Final

9 Fakta Menarik Usai Belanda Sisihkan Inggris di Semifinal UEFA Nations League

Timnas Inggris U-21

Kegagalan tim senior, parahnya lagi, diikuti oleh tim U-21 yang bertarung di Piala Eropa U-21. Young Lions gagal mengulang pencapaian dua tahun lalu di Polandia kala mencapai semifinal. Tahun ini lebih parah lagi.

Pasalnya, Inggris U-21 angkat koper lebih cepat atau prematur usai kalah dua kali beruntun di penyisihan grup C. Pasca kalah 1-2 dari Prancis, Inggris U-21 arahan Aidy Boothroyd kalah telak 2-4 melawan Rumania, Jumat (21/6) malam WIB.

Dua gol Inggris U-21 di Stadio Dino Manuzzi dicetak oleh Demarai Gray (79') dan Tammy Abraham (86'), sementara empat gol Rumania dilesakkan oleh George Puscas (76' penalti), Ianis Hagi (85'), dan dua gol Florinel Coman (88' dan 90+3').

Inggris U-21 tidak punya kans lagi untuk melaju ke fase gugur karena tak meraih poin dari dua laga, meski masih akan memainkan laga melawan Kroasia. Boothroyd dituntut mundur dan dia bersikukuh dengan posisinya.

"Saya terkejut dengan pertanyaan itu. Saya tidak akan ke mana-mana. Mereka harus menyeret saya keluar. Ini bukan cerminan saya seharusnya bertahan atau pergi, tapi cerminan soal apa yang telah kami raih dan apa yang bisa kami lakukan lebih baik lagi," tutur Boothroyd, dikutip dari Mirror.

"Penting untuk meninjau kembali mengenainya (Piala Eropa U-21). Kami harus menyadari kekurangan saya. Jika kami ingin memenangi turnamen seperti ini, ada hal-hal yang harus kami tingkatkan."

Tapi, apa yang membuat Boothroyd kesal adalah cara timnya tersingkir dari Piala Eropa U-21. Dua tahun waktu persiapan untuk mengikuti Piala Eropa U-21 hilang seketika di dua laga grup.

"Saya kesal. Dua tahun persiapan di kualifikasi dan kami tersingkir dengan cara yang sangat mengecewakan. Lawan lebih kuat. Sangat mengecewakan di level seperti ini kami membuat kesalahan. Kami kebobolan tiga gol penalti dalam dua laga," sesal Boothroyd.

Kekesalahan Boothroyd barangkali tidak lebih parah dari fans sepak bola atau warga negara Inggris. Pertahanan tim buruk, skuat memiliki talenta tapi Boothroyd tidak dapat memaksimalkannya, serta koordinasi yang berantakan.

Bertolak Belakang dengan Pencapaian Klub-klub Inggris

Chelsea juara Liga Europa

Ironisnya, berbeda terbalik dari pencapaian timnas Inggris dan timnas Inggris U-21, klub-klub Premier League, Inggris, justru melihat tahun 2019 sebagai tahun yang baik bagi mereka di Eropa (kecuali Manchester United).

Chelsea dan Arsenal mencapai final Liga Europa, lalu Liverpool dan Tottenham Hotspur bertemu di final Liga Champions. Kemudian, Chelsea dan Liverpool keluar sebagai juara.

Uniknya, hanya ada beberapa pemain Inggris yang berpatisipasi di final, di antaranya seperti: Jordan Henderson, Trent Alexander-Arnold, Eric Dier, Harry Kane, Dele Alli, dan Danny Rose. Sisanya didominasi oleh pemain asing.

Hal itu memperlihatkan kontradiksi yang besar antara klub-klub Inggris dengan timnas Inggris. Kendati membawa embel-embel "Inggris" di antara klub-klub Premier League, pencapaian mereka tidak banyak membantu timnas.

Pasalnya, klub-klub Premier League, khususnya tim-tim besar, cenderung lebih memercayai pemain asing untuk bermain reguler di tim utama ketimbang talenta setempat. Kegagalan timnas Inggris senior dan juga tim U-21 seharusnya jadi bahan evaluasi untuk FA.

Breaking News Inggris Timnas Inggris Premier League Piala eropa u-21 UEFA Nations League
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.161

Bagikan