Liga 2 2018: Jacksen Tiago Tak Sabar Nantikan Persita Tangerang Kembali ke Kasta Tertinggi
Tengku Sufiyanto - Kamis, 29 November 2018
BolaSkor.com - Persita Tangerang tinggal selangkah lagi untuk kembali berkiprah di Liga 1 musim depan. Pertandingan perebutan tempat ketiga Liga 2 kontra Kalteng Putra FC pada 3 Desember nanti, bakal memastikan keberadaan tim Pendekar Cisadane di kompetisi tahun depan.
Berbekal pengalaman turun di kompetisi level atas, tentu banyak yang mendukung Persita. Termasuk Jacksen Tiago, pelatih kebangsaan Brasil yang juga pernah menangani tim dengan warna kebesaran ungu pada jersey-nya tersebut, pada 2006 silam.
"Tentu, saya berharap Persita segera kembali ke Liga 1 tahun depan," tandas Jacksen Ferreira Tiago, yang kini melatih tim Barito Putera.
Jacksen masih ingat betul, bagaimana ia merasakan atmosfer yang tersaji setiap kali mendampingi Isnan Ali dkk bertanding waktu itu. Animo besar suporter bernama La Viola, mampu menghidupkan motivasi pemain untuk berjuang di tengah lapangan.
Hal itu yang mendasari dirinya turut mendukung kembalinya Persita di kompetisi kasta tertinggi. Sayangnya, kepastian itu masih tertunda lantaran Egi Melgiansyah dkk dikalahkan Semen Padang dengan agregat 3-2 di babak semifinal Liga 2.
"Ada dua hal yang menurut saya Persita layak di Liga 1. Pertama ada suporter La Viola, dan punya stadion baru," ungkap pelatih berusia 50 tahun itu.
"Selain itu, mereka juga punya sejarah panjang di sepak bola Indonesia. Jadi, akan sangat menarik jika Persita kembali ke Liga 1," tambahnya.
Persita memang pernah berjaya di era Liga Indonesia tahun 2000-an silam. Prestasi puncaknya adalah ketika meraih runner-up Liga Indonesia dengan skuat berisikan nama seperti Firman Utina maupun Enjang Rohiman, pada musim 2002 silam.
Jika kembali ke Liga 1, Persita sekaligus memperkenalkan kandang barunya bernama Stadion Benteng Taruna di Tangerang Selatan. Hal itu sudah dinantikan cukup lama, setelah sekitar 10 tahun Persita menjadi tim musafir dengan berpindah markas mulai Bandung, Cilegon, sampai Kuningan. (Laporan Kontributor Kristian Joan/Malang)
