Liga 2: Cilegon United Terancam Bangkrut karena Kebijakan Gaji 25 Persen

Hadi FebriansyahHadi Febriansyah - Rabu, 01 April 2020
Liga 2: Cilegon United Terancam Bangkrut karena Kebijakan Gaji 25 Persen
Cilegon United. (Instagram)

BolaSkor.com - PSSI memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh pertandingan Liga 1 dan Liga 2 2020 hingga 29 Mei mendatang. Kebijakan ini dilakukan lantaran Pemerintah Republik Indonesia memperpanjang status darurat Virus Corona (COVID-19).

Keputusan yang dilakukan oleh PSSI bersifat force majeure. Artinya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 bisa saja kembali digulirkan pada 1 Juli 2020 asalkan kondisi di Indonesia sudah mulai membaik. Tapi jika tidak, kompetisi akan dihentikan.

PSSI tidak hanya membuat keputusan soal itu saja. PSSI juga mengeluarkan kebijakan setiap tim yang berlaga di Liga 1 dan Liga 2 wajib membayar 25 persen gaji pemain, pelatih, dan ofisial dari nilai kontrak selama bulan Maret sampai dengan Juni 2020.

CEO Cilegon United, Yudhi Afriyanto angkat bicara terkait dengan keputusan yang dibuat oleh PSSI tersebut. Ia pun sedikit keberatan dengan apa yang sudah diputuskan, terkait dengan kompetisi dan masalah pembayaran gaji kepada pemain.

Baca Juga:

Umuh Muchtar Sebut Para Pemain Persib Waswas Setelah Wander Luiz Terjangkit Virus Corona

Persita Dukung Kebijakan PSSI Terkait Force Majeure Liga 1 2020

Menurutnya, sebaiknya Liga 2 2020 dihentikan saja, terlebih baru berjalan satu pekan saja. Ia menambahkan keselamatan masyarakat lebih penting dibandingkan dengan sebuah kompetisi.

"Sebenarnya saya minta kompetisi ini dihentikan saja, karena keselamatan lebih penting dibandingkan segalanya. Tunggu sampai semua ini selesai terlebih dahulu baru kembali jalankan kompetisi kembali," kata Yudhi ketika dihubungi oleh BolaSkor.com.

Yudhi pun menanggapi soal pembayaran gaji pemain yang setiap bulan harus bulan harus dibayar sebesar 25 persen. Menurutnya, ini sulit untuk dilakukan dengan tim Liga 2 yang jarang ada sponsor yang masuk. Berbeda dengan tim Liga 2 yang masih dibiayai oleh Pemerintah Daerah.

"Jujur saja, saya sudah rugi banyak. Tidak ada pertandingan di bulan Maret tapi saya harus bayar gaji 75 persen kepada pemain. Belum lagi bayar gaji 25 persen sampai Juni nanti. Bisa bangkrut tim ini karena tidak ada pemasukan dari pertandingan," ujar Yudhi.

"Tapi bagaimanapun saya harus lakukan ini demi tim. Karena saya ingin sepak bola di Cilegon ini maju bukan masalah yang lain. Mudah-mudahan ada jalan terbaik untuk kompetisi ini," pungkas Yudhi.

Liga 2 Virus Corona Cilegon United
Posts

4.871

Bagikan