Lionel Messi dan 8 Pemain yang Pernah Memenangi Ballon d'Or, Piala Dunia, dan Liga Champions

Arief HadiArief Hadi - Selasa, 20 Desember 2022
Lionel Messi dan 8 Pemain yang Pernah Memenangi Ballon d'Or, Piala Dunia, dan Liga Champions
Lionel Messi (Twitter)

BolaSkor.com - Jika kelak Lionel Messi memutuskan pensiun maka ia sudah melalui perjalanan karier yang sangat hebat sebagai pesepak bola profesional. Bak menempatkan buah ceri di atas kue, karier Messi sempurna dengan raihan trofi teranyar.

Trofi itu adalah titel Piala Dunia. Messi memenanginya bersama timnas Argentina setelah menang 4-2 atas juara bertahan, timnas Prancis, di drama adu penalti yang dihelat di Lusail Stadium, Minggu (18/12) malam WIB.

Pertandingan berjalan seru dan berakhir imbang 3-3 di waktu normal. Tiga gol Prancis dicetak melalui hat-trick Kylian Mbappe, dua gol Argentina dari Lionel Messi (satu penalti) dan Angel Di Maria. Argentina pun juara dan mengakhiri penantian titel Piala Dunia sejak 1986 (ketiga untuk Argentina).

Kemenangan semakin sempurna karena ia sudah melalui Gabriel Batistuta sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia. Plus 26 penampilannya di Piala Dunia melalui catatan Lothar Matthaus sebagai penampil terbanyak turnamen.

Baca Juga:

16 Fakta Menarik Argentina Juara Piala Dunia 2022

Mengenal Bisht, Jubah Hitam yang Dipakai Lionel Messi saat Terima Trofi Piala Dunia

Berubah Pikiran, Lionel Messi Urung Pensiun Usai Menangi Piala Dunia 2022

Messi juga menyempurnakannya dengan raihan Bola Emas atau penghargaan untuk pemain terbaik. Di atas semua itu, titel Piala Dunia juga menyempurnakan segala raihan trofi dan kesuksesan Messi dari Ballon d'Or, Liga Champions, LaLiga, Ligue 1, juga Copa America bersama Argentina.

Messi (35 tahun) sudah sangat layak disandingkan dengan nama-nama pemain legendaris terbaik sepanjang masa. Dia satu dari total sembilan pemain yang beruntung pernah memenangi Piala Dunia, Liga Champions, dan Ballon d'Or. Siapa saja delapan nama lainnya?

1. Bobby Charlton

Juara Piala Dunia 1966, Piala Eropa (format lama Liga Champions) 1968, dan Ballon d'Or 1966. Bobby Charlton yang kini dipanggil dengan nama kehormatan Sir Bobby Charlton adalah legenda Manchester United, serta Inggris.

Dia salah satu talenta terbaik yang pernah dihasilkan Inggris dan berposisi sebagai penyerang. Figurnya sangat krusial kala membantu Inggris menang Piala Dunia 1966 di depan fans mereka saat menang 4-2 atas Jerman Barat.

Di tahun yang sama Charlton juga memenangi Ballon d'Or mengalahkan bintang Portugal, Eusebio. Kejayaan Charlton semakin sempurna kala ia memenangi Liga Champions dengan Man United pada 1968 saat menang 4-1 atas Benfica.

2. Franz Beckenbauer

Nama yang ikonik dan akan selamanya diingat dalam buku sejarah sepak bola dunia. Pada 1974 ia memenangi Piala Dunia dengan Jerman Barat, kemudian tiga kali jadi juara Liga Champions dengan Bayern Munchen (1974, 1975, 1976), dan terakhir memenangi dua Ballon d'Or (1972, 1976).

Luka dari kekalahan pahit saat melawan Inggris pada 1966 kian mengasah mental Franz Beckenbauer. Delapan tahun setelahnya Beckenbauer memimpin Jerman Barat juara Piala Dunia kala menang 2-1 atas Belanda.

Der Kaiser - julukan Beckenbauer - membatasi pergerakan pemain berbakat Belanda, Johan Cruyff, hingga total football Belanda tak bergerak di final Piala Dunia 1974. Beckenbauer pun meninggalkan warisan besar di sepak bola Jerman.

Pada level klub Beckenbauer membuat Bayern kekuatan yang sangat disegani di Eropa, membawa klub juara tiga kali beruntun Liga Champions dan kemudian sebagai hadiahnya ia memenangi dua Ballon d'Or. Sebagai bek di masa lalu, Beckenbauer merupakan yang terbaik di posisinya dan diyakini sebagai penemu peran libero di lini belakang.

3. Gerd Muller

Pada era yang sama dengan Franz Beckenbauer, Jerman Barat (kini bernama Jerman) sangat ditakuti lawan-lawannya hingga mereka dikenal sebagai spesialis turnamen: bermental baja dan tahu bagaimana cara untuk menang.

Beckenbauer di belakang dan di depan ada Gerd Muller. Ia memenangi titel Piala Dunia 1974 dengan Jerman Barat, Liga Champions tiga kali beruntun dengan Bayern Munchen (1974, 1975, 1976), dan Ballon d'Or 1970.

Reputasi besarnya sebagai penyerang terbaik dunia tersohor hingga ia mengalahkan Bobby Moore pada perebutan Ballon d'Or 1970. Kemudian empat tahun setelahnya Muller mencetak empat gol dan salah satu gol itu tercipta ke gawang Belanda, pada final Piala Dunia 1974.

Ketajamannya berlanjut ke level klub di mana kala Bayern menang tiga kali beruntun, Muller mencetak delapan gol pada 1973-1974 dan lima gol di dua musim berikutnya, mengonfirmasi statusnya sebagai pemain top Eropa. Muller punya segalanya sebagai striker: naluri pembunuh, cepat, jago duel bola udara, lincah, dan penempatan posisi bagus.

4. Paolo Rossi

Italia selalu punya tempat spesial di sepak bola Eropa dan dunia karena sejarah besar mereka. Salah satu pemain legendaris mereka Paolo Rossi contohnya, ia memenangi Piala Dunia 1982, Ballon d'Or 1982, dan juara Liga Champions dengan Juventus pada 1985.

Pada Piala Dunia 1982 Rossi mencetak enam gol dan membawa Italia memenangi trofi. Dua gol dicetaknya di semifinal melawan Polandia, lalu satu dari tiga gol Italia di final lawan Jerman Barat juga dicetak oleh Rossi. Ia memenangi penghargaan Sepatu Emas (top skorer) dan di tahun yang sama juga mendapatkan Ballon d'Or.

Pada 1985 Rossi memenangi Liga Champions dengan Juventus saat menang 1-0 atas Liverpool, tetapi sayangnya kemenangan itu diwarnai dengan tragedi besar Heysel yang menewaskan 39 orang dan 600 orang terluka.

Paolo Rossi bukan striker yang menebar ancaman di lini belakang lawan dengan sosok yang besar, tetapi ia punya kecepatan, permainan yang elegan sebagai penyerang. Tekniknya bagus dan ia juga penyelesai akhir yang bagus.

5. Zinedine Zidane

Maestro sepak bola Prancis. Siapa pun yang cukup beruntung menikmati Zinedine Zidane kala masih aktif bermain terhibur melihat aksi-aksinya. Zinedine Zidane gelandang kreatif dengan visi bermain, teknik bagus, serta kejeniusan bermain dalam melewati lawan.

Pada 1998 Zidane memenangi Piala Dunia dengan Prancis serta meraih Ballon d'Or di tahun yang sama. Empat tahun berselang ia jadi juara Eropa bersama Real Madrid. Gol first time yang dicetak Zidane kontra Bayer Leverkusen di final Liga Champions selalu jadi sorotan pada kategori gol terbaik di Eropa.

Zidane juga membawa Prancis juara Piala Dunia dengan mengalahkan Brasil di final (3-0). Zidane mencetak dua gol dan satu gol lainnya dilesakkan Emmanuel Petit. Di tahun yang sama Zidane menerima Ballon d'Or dengan mengalahkan bintang Kroasia, Davor Suker, dan menerima 244 suara. Saat ini Zidane banting setir menjadi pelatih.

6. Rivaldo

Diawali dengan raihan Ballon d'Or 1999 usai membawa Brasil juara Copa America 1999, Rivaldo membentuk trio maut lini depan Brasil bersama Ronaldo Nazario dan Ronaldinho kala membawa timnas juara Piala Dunia 2002.

Rivaldo mencetak gol lima laga awal Brasil di turnamen dan perjalanannya kala itu diwarnai drama, ketika Rivaldo melakukan aksi teatrikal saat pemain Turki menendang bola ke kakinya. Rivaldo berpura-pura kesakitan di wajah hingga pemain Turki itu menerima kartu merah.

Brasil menang 2-0 atas Jerman di final Piala Dunia 2022 melalui dua gol Ronaldo. Kemudian pada 2003 AC Milan melawan Juventus di final Liga Champions dan menang di drama adu penalti. Seperti Ronaldo, Rivaldo juga berposisi sebagai penyerang yang dapat berperan sebagai gelandang serang.

7. Ronaldinho

Melihat Ronaldinho bermain saat ia masih prima benar-benar memanjakan mata. Ronaldinho mampu menyihir penonton dengan talenta naturalnya kala mendribel bola melewati lawan, visi bermain, serta operan yang akurat.

Ronaldinho juga jadi bagian dari kunci kesuksesan Brasil juara Piala Dunia 2002, termasuk satu golnya yang terkenal kala ia me-lob bola melewati David Seaman, kiper Inggris, pada perempat final.

Performa hebatnya berlanjut terutamanya saat Ronaldinho membela Barcelona. Pada 2005 Ronaldinho mengalahkan duo gelandang Inggris, Frank Lampard dan Steven Gerrard, dengan memenangi Ballon d'Or.

Setahun setelahnya Ronaldinho sukses mengantarkan Barcelona juara Liga Champions kala menang 2-1 atas Arsenal di final. Lengkap sudah kesuksesan Ronaldinho.

8. Kaka

Gelandang elegan yang pernah dimiliki Brasil. Kala berlari menerima bola dan bergerak di tengah, menuju pertahanan lawan, Kaka bak konduktor orkestra yang mengatur permainan. Visi bermain, penyelesaian akhir, hingga kualitas teknik dimiliki oleh Kaka.

Diawali dengan kesuksesan bersama Brasil ketika menjuarai Piala Dunia 2022, karier Kaka terus melesat bersama AC Milan hingga klimaksnya terjadi pada 2007. Kaka membawa Il Rossoneri juara Liga Champions kala menang 2-1 atas Liverpool.

Di tahun yang sama Kaka juga unggul atas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi kala memenangi Ballon d'Or. Itu jadi momen kala Kaka jadi pemenang Ballon d'Or berbeda, sebab setelahnya Ronaldo dan Messi bergantian menang, sampai Luka Modric memenanginya pada 2008.

Piala dunia 2022 Piala Dunia 2022 Qatar Trivia Sepak Bola Sosok Messi Lionel Messi Liga Champions Ballon d'Or Kaka Ronaldinho Rivaldo Gerd Muller
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.161

Bagikan