Liverpool Dinilai Tak Pantas Juara jika Tidak Ada Degradasi dan Promosi
BolaSkor.com - Mantan penggawa Liverpool, John Barnes, menegaskan The Reds tidak layak juara jika sistem promosi dan degradasi dihapus pada Premier League 2019-2020. Barnes meminta semua pihak bersabar dan berusaha menyelesaikan kompetisi.
Mimpi Liverpool menuntaskan penantian 30 tahun juara Premier League hanya tidak selangkah lagi. The Reds unggul 25 poin dari Manchester City yang berada pada posisi kedua. Dengan begitu, gelar juara bisa disegel jika memenangi dua pertandingan lagi.
Namun, batu sandungan muncul karena kompetisi ditangguhkan akibat pandemi virus corona. Meski sudah ada program Project Restart, namun keberlangsungan Premier League masih abu-abu.
Baca Juga:
Analisis – Lemahnya Manchester City Mengantisipasi Tendangan Jarak Jauh
Premier League Pertimbangkan Izinkan Siaran Langsung di Ruang Ganti Pemain
Antisipasi Jadwal Padat di Tengah Pandemi Virus Corona, FIFA Izinkan 5 Pergantian Pemain
Menurut Barnes, Liverpool harus legawa jika pada akhirnya kompetisi tidak dilanjutkan permanen dan gagal menjadi juara. Barnes menilai, Mohamed Salah dan kawan-kawan hanya bisa menunggu kompetisi kembali bergulir.
"Jika tidak ada promosi dan degradasi, tidak (Liverpool diberi gelar juara)," tegas Barces dalam wawancara di Emma Barcett Show.
"Pertanyaannya, kapan mereka bisa kembali bermain? Bagi saya, kita semua harus menunggu, tidak peduli berapa lama itu," sambung sang mantan.
"Sepak bola, sekolah, dan kehidupan tidak seperti Natal. Natal pasti akan jatuh pada 25 Desember. Sedangkan, Tahu Baru pada 1 Januari."
"Sekolah tidak harus seperti itu. Sepak bola tidak harus pada Agustus hingga Mei. Anda sebenarnya bisa menyesuaikan, terutama pada saat seperti ini dan ketika kita memang harus melakukannya. Itu bukanlah pengorbanan, hanya mengubah rentang waktu. Itulah yang harus kita lakukan."
Satu di antara masalah yang disebabkan oleh Project Restart adalah soal rencana menggelar seluruh pertandingan sisa pada tempat netral. Sejumlah klub Premier League menolak ide tersebut.