Liverpool Vs MU: Persaingan di Pelabuhan yang Beralih ke Lapangan

Taufik HidayatTaufik Hidayat - Rabu, 13 Januari 2021
Liverpool Vs MU: Persaingan di Pelabuhan yang Beralih ke Lapangan
Salah satu bentuk rivalitas Liverpool vs Manchester United. (Twitter)

BolaSkor.com - Rivalitas Manchester United dan Liverpool bukan sekadar persaingan dua klub sepak bola untuk menjadi yang terbaik di Inggris. Kebencian antara dua kota bertetangga akibat sejarah di masa lalu seolah menjadi api abadi untuk memanaskan permusuhan ini.

Manchester dan Liverpool yang terpisah 56 kilometer memang sudah bersaing untuk menjadi kota terbaik di Inggris sejak awal era 1800-an. Saat itu revolusi industri tengah menyebar dudi seantero Eropa bahkan dunia.

Pada masa itu, Manchester menahbiskan diri sebagai kota industri yang menjadikan tekstil sebagai jualan utamanya. Sementara Liverpool mulai membangun reputasi sebagai kota pelabuhan.

Baca Juga:

Usai Jadi Pahlawan MU, Pogba Kirim Peringatan untuk Liverpool

Jodohkan MU dan Liverpool, Crouch Dapat Ancaman Tak Terduga

Persiapan Spesial Liverpool untuk Melawan Manchester United

Potret pelbuhan Liverpool di masa lalu. (BBC)

Menariknya, kedua kota sempat terlibat simbiosis mutualisme. Manchester dan Liverpool saling terikat untuk memutar roda perekonomian Inggris.

Sebagai salah satu pusat produksi tekstil terbesar di dunia pada masa itu, Manchester butuh dukungan Liverpool dalam proses produksi dan pemasaran. Bahan baku dan barang jadi dalam industri ini keluar masuk lewat Merseyside yang memiliki pelabuhan besar.

Namun hubungan mesra tersebut secara perlahan memudar seiring dengan sifat tamak yang mulai membuat masyarakat Liverpool dan Manchester berbeda pendapat. Kedua pihak mulai menganggap lebih penting dibanding yang lain.

Masyarakat Liverpool merasa penduduk Manchester tidak bisa hidup tanpa bantuan mereka. Hal itu membuat penguasa setempat menaikkan biaya pajak dan sewa dermaga untuk para pengusaha asal Manchester.

Hal itu tentu membuat pengusaha asal Manchester geram karena merasa dipermainkan oleh Liverpool. Namun mereka tak punya pilihan lain selain menuruti permintaan tersebut.

Meski begitu, api-api kebencian antara kedua kota mulai timbul secara perlahan. Hubungan bisnis kota Manchester dan Liverpool juga mulai tak sehat.

Puncak memanasnya hubungan kedua kota terjadi pada tahun 1894. Saat itu, Manchester resmi membuka kanal perairan sendiri yang dikomandoi insinyur bernama Daniel Adamson untuk menandingi pelabuhan Liverpool.

Kanal perairan Manchester

Keberadaaan kanal perairan di kota Manchester membuat kapal-kapal yang mengangkut bahan baku atau barang dagangan yang akan dijual melewati kota tetangganya tersebut. Hal ini menjadi sebuah pembalasan untuk penguasa Liverpool yang bersikap seenaknya.

Sebagai informasi, rencana pembangunan kanal perairan di Manchester sempat mendapat penolakan dari Liverpool. Hal ini dianggap bisa mengganggu roda perekonomian mereka.

Ketakutan tersebut secara perlahan menjadi kenyataan. Setelah Manchester memutus hubungan yang ditandai dengan pembangunan kanal perairan sendiri, pelabuhan Liverpool mulai sepi.

Hal ini membuat masyarakat Liverpool balik membenci sikap orang-orang Manchester. Kebencian antara kedua kota tersebut terus diwariskan hingga saat ini.

Sebagai negara sepak bola, rivalitas Liverpool dan Manchester yang berawal dari pelabuhan berlanjut ke lapangan hijau. Hal itu ditandai dengan pertemuan perdana Liverpool kontra Newton Heath pada 12 Oktober 1895.

Newton Heath merupakan klub asal Manchester yang menjadi cikal bakal Manchester United saat ini. Pada pertemuan pertama kedua tim, Liverpool tampil sebagai pemenang dengan skor telak 7-1.

Sejarah panjang Liverpool dan Manchester ini nyatanya juga ditelusuri oleh Sir Alex Ferguson. Sebagai manajer Manchester United sejak tahun 1986, rasa bencinya terhadap Liverpool mulai timbul secara perlahan.

Salah satu perseteruan dalam laga Liverpool vs Manchester United

“Liverpool akan selalu menjadi rival abadi kami dan itu tidak akan berubah sejak Daniel Adamson membangun kanal untuk menjauhkan Liverpool dan Manchester. Kalaupun kami berada di posisi bawah klasemen atau bermain di divisi dua, maka rivalitas kami tetap sama,” kata Sir Alex Ferguson.

Tak heran jika salah satu ambisi Ferguson bersama Manchester United adalah memutus hegemoni Liverpool di sepak bola Inggris. Saat pria berkebangsaan Skotlandia itu mulai menjabat, status sebagai tim terbaik Negeri Ratu Elizabeth memang masih disandang oleh The Reds.

Ambisi tersebut berhasil diwujudkan pada musim panas 2011. Saat itu Manchester United meraih trofi Liga Inggris yang ke-19 sekaligus melewati 18 trofi milik Liverpool.

Sejak saat itu, Liverpool tak bisa mengklaim sebagai klub terbaik di Inggris lagi. Ferguson akhirnya mampu mempersembahkan satu trofi liga inggris lain untuk Manchester United di akhir masa kepemimpinannya.

Manchester United Liverpool Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.516

Bagikan