Luka Jovic, Insomnia, dan Proses Adaptasi di Real Madrid

Arief HadiArief Hadi - Selasa, 04 Februari 2020
Luka Jovic, Insomnia, dan Proses Adaptasi di Real Madrid
Luka Jovic (Twitter)

BolaSkor.com - Striker Real Madrid Luka Jovic mengaku kecewa dengan performanya musim ini. Pemain asal Serbia tersebut mengatakan kalau masih belum maksimal dan terus mengasah permainannya bersama Los Blancos arahan Zinedine Zidane.

Los Merengues - julukan Real Madrid - menebus Luka Jovic dari Eintracht Frankfurt pada bursa musim panas lalu seharga 60 juta euro atau sekitar Rp 911 miliar.

Madrid memboyong Jovic karena talenta besarnya sebagai striker serta prospek cerah sebagai suksesor Karim Benzema. Musim lalu, Jovic berhasil membukukan 27 gol dari 48 kali penampilan bersama Frankfurt di semua kompetisi.

Saat bersama Madrid, ia baru mencetak satu gol dalam 21 penampilannya bersama Madrid. Catatan buruknya bahkan sampai disoroti pelatih timnas Serbia Ljubisa Tumbakovic. Jovic tidak diikutsertakan dalam laga internasional timnas Serbia beberapa waktu lalu.

Baca Juga:

Real Madrid Keok, Performa Luka Jovic Mencemaskan

Luka Jovic, Penyerang Paling Tidak Produktif yang Didatangkan Real Madrid

5 Pemain Anyar yang Masih Tampil di Bawah Ekspektasi

Luka Jovic

"Sejujurnya, saya tidak puas dengan musim ini sebab saya tahu masih bisa berkembang. Terkadang saya melihat video permainan saya tahun lalu dan berpikir 'salahnya di mana?'," ucap Jovic dikutip dari Marca.

"Tapi kita semua tahu tekanan di Real Madrid sangat besar, terlebih mereka membayar saya 60 juta euro saat berusia 21 tahun. Saya berjuang keras hingga saat, tapi tetap tanpa hasil," lanjutnya.

Meski dalam kondisi tertekan hingga munculnya banyak berita negatif, pelatih Real Madrid Zinedine Zidane tetap sepenuhnya percaya kepada Jovic. Bagi Zidane, Jovic adalah pemain muda yang masih harus dibentuk dan beradaptasi di Real Madrid.

"Dia adalah pemain muda yang ingin mempelajari banyak hal. Dia sangat bagus. Dia akan mencetak banyak gol. Kami telah mendukungnya dan Anda harus menyikapinya dengan tenang," ucap Zidane soal Jovic.

Terlepas dari segala tekanan, Jovic mengaku menikmati waktu latihan di Madrid dibanding saat di Jerman. Lebih mengejutkan lagi, Jovic ternyata juga memiliki penyakit sulit tidur, insomnia.

"Yang paling penting di sini kita tidak perlu bangun pagi untuk berlatih, jadi itu membantu saya yang punya penyakit insomnia," ungkapnya.

Jovic mengatakan bahwwa setelah sesi latihan para pemain bisa berlatih sendiri di lapangan atau mendapatkan perawatan pijat secara gratis. Biasanya pada saat sore hari pun, para pemain Real Madrid memiliki waktu kosong.

Penulis: Alexander Matthew

Breaking News Real Madrid Luka Jovic
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.024

Bagikan