Manchester City di Liga Champions: Solid Bertahan, Kreatif dalam Menyerang

Arief HadiArief Hadi - Rabu, 17 Maret 2021
Manchester City di Liga Champions: Solid Bertahan, Kreatif dalam Menyerang
Manchester City (Twitter)

BolaSkor.com - Manchester City berhasil lolos ke perempat final Liga Champions 2020-2021. The Citizens menyingkirkan Borussia Monchengladbach di 16 besar dengan agregat gol telak 4-0 dan dominan di dua leg tersebut.

Usai menang 2-0 di markas Gladbach, City kembali menang dengan skor yang identik di Etihad Stadium, Rabu (17/03) dini hari WIB melalui gol Kevin De Bruyne (12') dan Ilkay Gundogan (18'). City mendominasi penguasaan bola.

Dengan 68 persen penguasaan bola City membuat 847 operan bola dengan akurasi 91 persen, melepaskan 10 tendangan dan enam tepat sasaran. Gladbach besutan Marco Rose tak berkutik menjebol gawang Ederson Moraes.

Sederhananya, Man City kuat ketika bertahan tapi juga kreatif dalam menyerang. Dari catatan Opta City hanya kebobolan satu gol dari delapan laga Liga Champions musim ini, City memiliki catatan terbaik setelah Ajax Amsterdam pada musim 1995-1996.

Baca Juga:

Hasil Liga Champions: Tak Ada Halangan untuk Madrid dan City

Man City Terkini Miliki Skuad 'Terburuk' yang Pernah Ditangani Guardiola

Setelah 417 Hari, Aguero Cetak Gol Lagi di Premier League

Pressing pemain Man City kontra Gladbach

City juga telah memenangi 24 dari 25 laga di seluruh kompetisi (kalah sekali). Catatan clean sheets mereka (tujuh kali beruntun) juga jadi ketiga terbaik setelah AC Milan (tujuh yang berakhir pada April 2005) dan Arsenal (10 clean sheets berakhir April 2006).

Ruben Dias dan kebangkitan karier John Stones jadi faktor utama kekuatan di lini belakang, tetapi di lini tengah hingga depan City juga tak kalah bagusnya dengan kreativitas bermain yang dibangun oleh Pep Guardiola.

City tak punya penyerang baru dengan mengandalkan nama-nama lama seperti Sergio Aguero dan Gabriel Jesus, meski begitu mereka memiliki gelandang-gelandang kreatif. Bayangkan saja Ilkay Gundogan jadi pencetak gol terbanyak (15 gol) dan assists terbanyak dimiliki De Bruyne (16 assists).

Gundogan melakukannnya dari 33 laga dan De Bruyne 30 pertandingan. Selain itu De Bruyne juga mencetak enam gol dan Gundogan memberikan dua assists. Guardiola memanfaatkan dengan baik kelebihan City pada posisi gelandang.

Contoh itu bisa dilihat dari grafis yang dibuat oleh Squawka. Pada taktik 4-3-3 dengan Bernardo Silva sebagai false nine, posisi pemain-pemain Man City fluktuatif bergerak. Silva bahkan turun hingga ke tengah seolah menjadi gelandang.

Analisis pergerakan Man City kontra Gladbach

Silva membangun serangan dari kedalaman dan di depannya ada De Bruyne, Riyad Mahrez, dan Phil Foden. Gundogan dan De Bruyne punya kebebasan bermain ofensif, bahkan Joao Cancelo yang menjadi bek kiri berperan seperti gelandang tengah.

Hal itu memperlihatkan kejeniusan taktik Pep Guardiola dengan pemain-pemain yang dimilikinya. Kuat di belakang dan tetap tajam di depan tanpa penyerang murni.

Analisis Breaking News Manchester City Liga Champions Pep Guardiola
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.161

Bagikan