Manuel Neuer, Sweeper-Keeper yang Tak Lekang oleh Waktu

Arief HadiArief Hadi - Senin, 24 Agustus 2020
 Manuel Neuer, Sweeper-Keeper yang Tak Lekang oleh Waktu
Manuel Neuer kala melakukan penyelamatan dari peluang Neymar (Twitter)

BolaSkor.com - Pada Maret 2021 usia kiper andalan sekaligus kapten Bayern Munchen, Manuel Neuer akan berumur 35 tahun. Usia itu relatif muda bagi ukuran pemain non-outfield alias kiper yang dapat berkarier hingga 36 hingga 38 tahun. Kendati demikian tidak banyak yang dapat konsisten bermain di level tinggi seperti Neuer.

Bak anggur merah (wine) yang semakin tua usianya semakin nikmat diminum, Neuer pun demikian: semakin efisien dan berpengalaman dalam permainannya dan sanggup membuat lawan frustrasi dengan kemampuan yang dimilikinya.

Sederhananya lihat saja penampilannya ketika Bayern menang 1-0 atas PSG (Paris Saint-Germain) di final Liga Champions yang berlangsung di Estadio da Luz, Senin (24/08) dini hari WIB melalui gol tunggal yang dicetak Kingsley Coman di menit 59.

Bayern memang mendominasi permainan mencapai 62 persen berbanding 38 persen PSG, namun PSG menciptakan tiga tendangan tepat sasaran yang membahayakan gawang Bayern. Pada momen itulah pengalaman, karakter, dan kemampuan Neuer terlihat.

Baca Juga:

7 Fakta Menarik di Balik Kesuksesan Bayern Munchen Juarai Liga Champions 2019-2020

Kingsley Coman, Pahlawan Bayern Munchen dan Penghancur Mimpi Klub Kota Kelahirannya

PSG 0-1 Bayern Munchen: Die Roten Juara Liga Champions dengan Rekor 100 Persen

Manuel Neuer mengagalkan peluang Neymar

Ketika tendangan itu ditepis oleh Neuer dan salah satunya dari peluang berbahaya Neymar. Total ketiga penyelamatan itu dilakukan di dalam kotak penalti Bayern dan mencatatkan clean sheet di laga final seperti halnya kala Jerman juara Piala Dunia 2014.

Menurut tambahan statistik dari Opta Neuer menjadi kiper ketiga yang memenangi titel Liga Champions sebagai kapten tim. Sebelumnya ada Peter Schmeichel dengan Manchester United pada 1999 dan Iker Casillas dengan Real Madrid pada 2014.

Manuel Neuer menjalankan tugasnya sebagai kiper dengan baik melalui catatan clean sheets dan tiga penyelamatannya. Tapi kontribusinya lebih dari sekedar menjalankan tugas utamanya tersebut.

Sweeper-Keeper

Istilah sweeper-keeper mulai terkenal di dunia sepak bola kala Neuer memperlihatkan pada dunia di Piala Dunia 2014 cara bermainnya. Neuer tidak ragu keluar dari sarangnya dan menjadi sweeper - bek terakhir di pertahanan - untuk mencegah serangan lawan.

Keberadaannya seolah menjadikan tim tidak sekedar bermain dengan 10 pemain yang dapat mengoper bola sebagai outfield player, tapi juga 11 termasuk sang kiper. Keluar dari sarang mencegah bola berbahaya lawan, menekel lawan, hingga mendribel lawan dan kemudian coba membangun serangan dari belakang, itulah defisini sweeper-keeper.

Dunia baru mengenal peran itu sejak Piala Dunia 2014 hingga bermunculan kiper-kiper dengan mode seperti Neuer semisal: Marc-Andre ter Stegen, Ederson Moraes, Bernd Leno, namun bagi Neuer dia sudah menjalaninya bersama Schalke.

Manuel Neuer di Schalke

Neuer tampil di 156 laga Bundesliga bersama Schalke pada periode 2006-2011 dan memberikan empat assists. Visi bermain dan operan lambung panjang akuratnya turut membantu membangun serangan dari belakang.

Kontra PSG permainan itu terlihat kembali melalui 30 operan akurat dari 39 operan, delapan operan lambung panjang yang tepat sasaran dari 16 percobaan. Neuer membantu Bayern menjauhkan bola dari penguasaan pemain PSG.

Bahkan di Bundesliga musim 2019-20 Neuer punya rata-rata operan akurat dari permainan terbuka sebanyak 84,9 persen dari 33 laga (dari percobaan 1.016 percobaan operan). Persentase itu di atas kiper-kiper lainnya: Yann Sommer (80 persen), Peter Gulacsi (78,2 persen), Roman Burki (74,7 persen), dan Lukas Hradecky (73,2 persen).

"Di area teknis Anda tenang dan tidak tegang karena Anda selalu dapat perasaan dia (Neuer) tahu dengan apa yang dilakukannya," ujar pelatih kiper Bayern, Andreas Kopke.

Begitulah permainan Manuel Neuer. Posisinya kiper tapi dia tak pernah takut keluar dari sarang untuk memainkan bola, mencegah serangan lawan, dan mencegah permainan berbahaya lawan.

Manuel Neuer dan titel Liga Champions

"Dalam sepak bola modern, ini semua tentang memenangkan bola kembali sedini mungkin dan mencapai gawang lawan secepat mungkin. Untuk melakukan itu sebagai penjaga gawang, saya jelas harus memainkan gaya yang sedikit lebih menyerang," tutur Neuer di laman resmi Bundesliga.

"Melalui permainan posisi menyerang, saya ingin membantu tim kapan pun saya bisa. Sebagai penjaga gawang, Anda sering menjadi serigala penyendiri, tetapi di lapangan saya rasa saya memiliki semacam sindrom penolong."

Tak masalah bermain seperti itu dan menjadi penolong rekan setim, Neuer. Selama Bayern Munchen berjaya di Jerman dan Eropa fans tidak akan keberatan Manuel Neuer menjadi sweeper-keeper meski permainan itu riskan berbuah gol jika bola direbut oleh lawan.

Breaking News Manuel Neuer Bayern Bayern munchen Liga Champions Sosok
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.172

Bagikan