Marselino Ferdinan Termotivasi Lanjutkan Petualangan di Belgia

BolaSkor.com - Kiprah wonderkid Indonesia Marselino Ferdinan acapkali menjadi sorotan. Keberhasilannya membawa pulang medali emas cabang olahraga sepak bola di SEA Games 2023 membuatnya termotivasi menyambut musim depan bersama KMSK Deinze.

Kepada BolaSkor.com, Marselino mengatakan klub yang dibelanya tersebut mengusung misi promosi. Saat ini, KMSK Deinze berkompetisi di Challenger Pro League, alias kasta kedua Liga Belgia.

“Kemungkinan kembali (ke Belgia) setelah tanggal 20 Juni, setelah FIFA Matchday. Saya kembali untuk persiapan pre season,” ujar Marselino ketika ditemui di KONI Jawa Timur, Rabu (24/5).

Putra bungsu pasangan Philipus Wio Roja Lodo dan Sudarwijani tersebut ingin ikut jadwal pre season KMSK Deinze. Namun, Marselino mengaku belum mengetahui program preseason Tim Oranye-Hitam, julukan KMSK Deinze.

Baca Juga:

Dewa United FC Resmi Datangkan Ahmad Rusadi dan Agung Mannan

Timnas Asuhan Indra Sjafri Juga Ditunggu Piala AFF U-23, Lawan Diketahui 29 Mei

Bukan tanpa alasan Marsel, sapaan akrabnya, ingin bergabung lebih cepat. Apalagi timnya tersebut telah memperkenalkan wonderkid barunya, kiper bernama Simon Vervacke yang baru berusia 16 tahun.

Artinya, posisi Marselino Ferdinan sebagai pemain termuda KMSK Deinze resmi tergusur. Sebelumnya, dia menjadi pemain termuda mengalahkan kiper Nathan Elyn (20 tahun) dan Ilhan Fandi (20 tahun).

Namun, Marsel tak risau dengan situasi tersebut. Menurutnya, ketika kembali ke Belgia, tujuannya adalah mendapatkan menit bermain lebih banyak dan membantu klub memenuhi target.

“Saya harap akan berkembang dan semakin (mendapat) banyak lagi menit bermain. (Untuk itu) saya akan bekerja keras bersama klub. Karena saya ingin bertahan lebih lama di sana (Eropa),” tekad pemain berusia 18 tahun itu.

Dia lantas membeberkan kunci bagi pemain-pemain Indonesia yang berambisi mengembara ke Eropa. Faktor utamanya dari segi kualitas dan mentalitas. “Kuncine mangan (rahasianya makan, Red),” kelakar Marselino.

“Pasti kerja keras apalagi kita usia 18 tahun disana (luar negeri). Ya namanya usia segitu tidak bisa lah kaya yang (hidup) serba enak. Kita harus lebih dari senior bahkan, karena dengan usia 18 tahun kita harus nambah sendiri (porsi latihan), kerja keras sendiri. Yang penting konsistensi aja. Untungnya saya tidak (gampang) homesick. Tapi tiap hari video call, teleponan. Pasti itu. Jadi aman-aman saja meskipun jauh dari orang tua,” pungkas Marselino Ferdinan. (Laporan Kontributor Keyzie Zahir/Surabaya)