Massimiliano Allegri Manfaatkan Konpers Perpisahan untuk Menyindir Haters

Arief HadiArief Hadi - Sabtu, 18 Mei 2019
Massimiliano Allegri Manfaatkan Konpers Perpisahan untuk Menyindir Haters
Massimiliano Allegri dan Andrea Agneli (@Adz77)

BolaSkor.com - Konferensi pers perpisahan Juventus dengan Massimiliano Allegri telah berlangsung di Allianz Stadium, Sabtu (18/5) malam WIB. Dalam kesempatan itu, Allegri menggunakannya untuk menyindir haters.

Allegri, 51 tahun, memang sukses mempersembahkan lima Scudetto beruntun, empat Coppa Italia, dan dua Italian Super Cup. Kendati demikian, fans masih mengkritisi pendekatannya bermain yang dapat dikatakan terlalu defensif.

Allegri membawa Juventus ke dua final Liga Champions dan kalah oleh Barcelona serta Real Madrid. Sementara musim ini, Allegri diberikan Cristiano Ronaldo dan perjalanan Bianconeri hanya mencapai fase perempat final.

Menjawab kritikan tersebut, Allegri melontarkan unek-uneknya sekaligus memberikan penegasan bahwa sepak bola bukan sekedar bermain indah melainkan meraih trofi dan strategi. Singkatnya, Allegri masih bersikukuh dengan prinsip yang dipegangnya.

Baca Juga:

2 Pemain Juventus yang Diuntungkan dengan Kepergian Massimiliano Allegri

Belum Pikirkan Masa Depan, Massimilano Allegri Pilih Berlibur ke Pantai

Juventus Resmi Berpisah dengan Allegri

Massimiliano Allegri

"Selalu ada perdebatan dengan reporter dan pandit sepak bola, dan memang begitu seharusnya, tapi ketika Anda bekerja di Juventus, Anda harus tahu bahwa Anda memenangi trofi. Musim ini, kami meraih Scudetto dan Piala Super, jadi ini masih sukses," tutur Allegri, dikutip dari Football-Italia.

"Sementara untuk memainkan sepak bola bagus, saya telah melihat tim mendominasi (permainan) hingga menit 93 dan kemudian kebobolan gol, jadi tiba-tiba tim pemenang memiliki performa yang sangat hebat."

"Tidak dapat dihindari lagi, hasil-hasil membuat penulis mengubah pendekatan mereka soal performa, tapi pelatih harus mengevaluasi semua itu. Sepak bola juga strategi, memahami momen yang tepat dalam pertandingan."

"Mustahil bermain bagus dalam 38 pertandingan, tapi hal terpenting menang meski bermain buruk karena ini pertanda klub yang hebat. Saya selalu mengatakan tidak ada malunya bermain bertahan. Laga-laga hebat dan trofi dimenangi oleh pertahanan terbaik," tegas Allegri.

Seolah mengakhiri segala perdebatan itu, Allegri menegaskan pemenang itu adalah mereka yang meraih trofi dengan reguler. Bukan pelatih yang mampu memeragakan sepak bola indah, tapi minim trofi, layaknya Maurizio Sarri selama tiga tahun melatih Napoli.

"Saya masih belum mengetahui apa itu sepak bola indah, tidak ada yang dapat menjelaskannya kepada saya dan saya akan senang jika ada yang menjelaskannya. Pasti ada alasan jika ada beberapa pemain dan pelatih yang selalu menang," tambah Allegri.

"Orang-orang sepertinya memikirkan semua itu teori sekarang ini, tapi ini profesi. Mereka yang menang reguler lebih baik dari yang lain, itulah adanya. Saya ingin membuat contoh, tapi saya tidak akan melakukannya, karena jika sebaliknya maka akan ada kerusuhan!" urainya.

Juventus masih akan memainkan dua laga terakhir mereka melawan Atalanta (20/5) dan Sampdoria (26/5). Pertandingan melawan Atalanta akan jadi laga kandang terakhir sekaligus perpisahan untuk bek legendaris, Andrea Barzagli.

Breaking News Juventus Massimiliano Allegri Serie a
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.161

Bagikan