Membedah Perang Apparel Lewat Desain Jersey Klub Eropa Musim 2020-2021
BolaSkor.com - Mayoritas klub-klub Eropa telah merilis jersey anyar untuk mengarungi musim 2020-2021. Perusahaan apparel berlomba-lomba memberikan desain terbaik untuk seragam perang kliennya.
Hal itu juga dilakukan dua perusahaan apparel ternama, Nike dan Adidas. Keduanya tentu ingin terus menegaskan diri sebagai penguasa di sepak bola.
Sepak bola khususnya Eropa memang menjadi pasar yang menggiurkan bagi perusahaan apparel. Lewat jalur ini, mereka bisa memperkenalkan brandnya secara luas mengingat klub-klub benua biru memiliki basis penggemar yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Baca Juga:
Jersey Liverpool Perdana Bersama Nike Tonjolkan Warna Tradisional The Reds
Jersey Alternatif Milan Musim 2020-21, Terinspirasi Skuat Rossoneri-nya Fabio Capello pada 1996
Jersey Forum, 12 Tahun Eksis dan Konsisten Dorong Masyarakat Beli Jersey Orisinal
Tak heran jika Nike berani mengeluarkan dana besar demi bisa menjadi sponsor resmi Liverpool menggantikan New Balance. Sebelumnya mereka juga telah mengikat kerja sama dengan Barcelona, Chelsea, Paris Saint-Germain, dan sejumlah klub lainnya.
Adidas yang menjadi rival utama Nike juga tak mau ketinggalan. Klub-klub sekelas Manchester United, Real Madrid, Juvgentus, hingga Bayern Munchen menjadi jagoan mereka.
Menurut penggiat sekaligus kolektor jersey, Angga Wirastomo, Adidas dan Nike memang masih mendominasi persaingan. Nama keduanya sudah sangat besar sehingga cukup sulit bagi perusahaan lain mengganggu singgasana mereka.
"Kalau gue liat fasenya masih sama dari tahun 2016. Pemimpinnya masih Nike dan Adidas jadi keduanya berantem untuk menjadi leader di sepak bola," kata Angga kepada BolaSkor.com.
Namun jika mengacu dari segi desain dan teknologi, Angga menilai Nike selangkah lebih maju dari Adidas. Perusahaan asal Amerika Serikat itu memang menghadirkan desain yang lebih beragam untuk para kliennya.
"Teknologi itu terdepan masih Nike, apalagi mereka tahun ini coba meninggalkan desain template dan memberikan opsi banyak kepada klub yang disponsorin," tambahnya.
"Sementara Gue lihat Adidas beberapa tahun terakhir agak bingung karena kalo dari desain relatif sama, cuma muter-muter saja dari 2016. Mereka seperti kehilangan arah, mungkin karena faktor tiga garis-nya."
Angga juga menilai perusahaan lain seperti Puma juga menghadirkan desain yang bagus untuk klub-klub yang disponsori seperti Manchester City, AC Milan, dan Borussia Dortmund. Namun secara teknologi masih tertinggal dari Nike dan Adidas.